Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Pengguna Commuterline: Kami Butuh Kereta Tepat Waktu, Commuterline: Kayaknya Pelanggan Kita Butuh Puisi

Fakhri Zakaria oleh Fakhri Zakaria
21 Maret 2018
A A
cara-bertahan-di-krl-mojok

cara-bertahan-di-krl-mojok

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Ketika Commuterline Jabodetabek mengalami gangguan, yang mana itu sering, admin media sosial Commuterline mengatasinya dengan cara yang tak terduga: membagikan puisi. Apakah dia Citilink versi darat?

Hidup di wilayah penyangga membuat warga Bogor, Depok, Tangerang, sampai Bekasi harus putar akal menuju tempat kerja yang sebagian besar berada di Jakarta. Dari beberapa pilihan moda transportasi umum, mulai dari yang legal seperti bis kota sampai angkutan semi-ilegal seperti omprengan, Kereta Rel Listrik (KRL) Commuterline adalah primadona warga megapolitan. Sepanjang tahun 2017 saja, ada 315,8 juta penumpang KRL yang jalurnya membentang dari Jakarta, Bogor, Depok, ujung Tangerang sampai tetangga galaksi Bimasakti nun jauh sana di Bekasi.

KRL punya beberapa keunggulan. Selain mudah menjangkau pusat aktivitas dengan keberadaan stasiun-stasiun yang relatif dekat dengan wilayah perkantoran, juga biaya yang lebih murah dan waktu tempuh yang lebih cepat. Dua hal yang disebut terakhir ini perlu diberi keterangan dengan huruf kapital dan garis bawah: KALAU TIDAK ADA GANGGUAN.

Sampai bulan Oktober 2017 saja dari data Tirto.id, ada 156 kasus gangguan. Rinciannya mulai dari gangguan wesel, operasional kereta, sinyal, listrik aliran atas, sampai gangguan lain seperti banjir atau kebakaran di pemukiman warga. Saking seringnya gangguan, para pengguna KRL yang beken dikenal dengan sebutan roker (rombongan kereta) atau anker (anak kereta), termasuk saya yang sudah delapan tahun berkereta, sampai paham hari-hari weton gangguan perjalanan: Senin pagi, Jumat sore, dan hari apa pun setelah turun hujan deras.

Lalu apa yang dilakukan oleh PT Kereta Commuterline Indonesia (PT KCI)? Tentu saja meresponsnya. Informasi gangguan juga keluhan disampaikan lewat saluran komunikasi di media sosial, yakni Twitter, Instagram (@krlcommuterline), Facebook (Informasi Commuter Line), serta YouTube (Commuter Channel). Ada pula yang membalas surel korporat ([email protected]) dan menjawab keluhan-keluhan via telepon.

Tim medsos bekerja dengan menghimpun komentar penumpang lewat bantuan sistem Genesys. Sesudahnya, mereka membalas. Mungkin karena saking seringnya frekuensi keluhan dan gangguan, para karyawan sampai hafal di luar kepala bagaimana merespons semua keluhan Tidak heran jawabannya seperti hasil pelajaran dikte di bangku sekolah dasar. Saya sampai paham template jawaban yang selalu terdiri dari kata kunci: mohon maaf, unit terkait, dan ditindaklanjuti. Tinggal diganti saja sesuai item keluhan dan gangguan yang masuk.

Bisa jadi karena saking bosannya mengetik tanggapan yang begitu-begitu saja, admin-admin ini kemudian memakai kekuatan kata-kata untuk mengayom-ayomi penumpang yang keburu ngamuk berdesakan penuh cucuran peluh dan berada dalam bayang-bayang pemotongan gaji karena kereta yang ditumpanginya tak kunjung sampai di tujuan.

Dalam beberapa tahun terakhir, kekuatan kata-kata memang seperti menyihir kita akan penyelesaian berbagai masalah. Mulai dari urusan percintaan, Cinta yang sudah siap kawin akhirnya kembali klepek-klepek hanya karena puisi si Habib Rangga, sampai janji-janji di kancah perpolitikan. Cukup dengan otak-atik dan gonta-ganti kata, permasalahan akut yang menumpuk bertahun-tahun bisa selesai dalam sekejap. Penggusuran misalnya, bisa diselesaikan dengan penggeseran. Atau rumah susun yang menyimpan permasalahan baru, cukup diganti dengan rumah lapis.

Begitu juga dengan PT KCI. Alih-alih membenahi infrastruktur kereta yang sudah makin uzur (seluruh rangkaian kereta yang digunakan PT KCI adalah bekas pakai dari Jepang) atau melakukan pengecekan sarana secara intensif untuk meminimalisir gangguan, PT KCI malah terlihat bersemangat menyusun sajak demi sajak untuk memenuhi timeline pengikutnya.

Seperti ini salah satunya: “Sambut pagi dengan penuh senyum semangat, siapkan hati dan jiwa untuk semua hal. Percaya akan potensi diri tuk meraih kesuksesan. Selamat beraktivitas #RekanCommuters.” Inti dari penggalan puisi tersebut bukan saja kita harus bangun pagi untuk bergegas mencari rezeki, tapi juga jaga-jaga kalau kereta gangguan lagi dan kembali kena potong gaji.

Juga saat malam tiba, admin-admin PT KCI memberikan wejangan pengantar tidur seperti ini: “Dalam gelapnya malam tataplah masa depan yang indah dengan berdoa penuh rasa syukur atas segala nikmat yg tlah Tuhan berikan atas hari ini. Selamat beristirahat #RekanCommuters”. Pesan moralnya adalah bersyukurlah masih bisa pulang kerja dengan biaya murah meriah meski badan remuk berdesakan gara-gara perjalanan kereta kembali kena gangguan.

Direktur PT Kereta Api Indonesia terdahulu, Ignasius Jonan, terbukti sukes melakukan transformasi di tubuh BUMN ini. Salah satunya dengan mengirim staf-staf terbaiknya melihat langsung pengelolaan perkeretaapian di negara maju. Sepertinya, PT KCI sebagai anak usaha mesti mencontoh juga orang tuanya dengan mengirimkan staf-stafnya untuk belajar langsung kepada achli-achli. Tentu bukan untuk mendapatkan ilmu bagaimana mengatasi persoalan gangguan yang ruwetnya seperti sinyal keluar masuk Stasiun Manggarai, tapi membuat puisi-puisi yang lebih menggugah lagi dari penyair-penyair kelas dunia.

Setidaknya menemukan pilihan puitis untuk kata gangguan.

Terakhir diperbarui pada 21 Maret 2018 oleh

Tags: Admincommuterlinegangguanjabodetabekkereta apitelat
Fakhri Zakaria

Fakhri Zakaria

Artikel Terkait

Pengalaman 22 Jam Naik Kereta Api Membelah Pulau Jawa MOJOK.CO
Otomojok

Pengalaman Dianggap Nekat dan Gila ketika Menempuh Nyaris 22 Jam Naik Kereta Api dari Ujung Barat Pulau Jawa Sampai ke Ujung Paling Timur

24 November 2025
Rembang amat butuh kereta api karena perjalanan pakai bus di pantura amat menyiksa MOJOK.CO
Ragam

Rembang Sangat Butuh Kereta Api karena Perjalanan di Jalan Pantura Amat Menyiksa

19 November 2025
Detik-detik KA Purwojaya Anjlok: Cerita dari Penumpang Gerbong 8 Nomor Kursi 13 MOJOK.CO
Aktual

Detik-detik KA Purwojaya Anjlok: Cerita dari Penumpang Gerbong 8 Nomor Kursi 13

25 Oktober 2025
Ilustrasi Stasiun Kalasan di Sleman yang terbengkalai - MOJOK.CO
Liputan

Saat KAI Masih Sibuk Mengkaji Pembukaan Stasiun Kalasan, Warga Sudah Muak dengan Anak Muda yang Menjadikannya Tempat Maksiat

14 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.