Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Corak Mop

Percayalah, Walau Sein Saya Nganan, dalam Hati Saya Ingin Ngiri

Adlun Fiqri oleh Adlun Fiqri
11 Agustus 2017
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Masih ingat Maruf yang bisa bikin gajah geleng kepala? Setelah memenangkan lomba dan menjadi populer hingga ke pelosok Halmahera, pemerintah memberi beasiswa kepadanya untuk melanjutkan pendidikan.

Maruf pun mendaftarakan diri sebagai mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Ternate. Di Ternate, dia tinggal di kos-kosan.

Percaya Siapa?

Sebagaimana biasa tahun ajaran baru, kampus-kampus sibuk dengan mahasiswa baru yang mau ospek. Begitu pula Maruf. Pagi itu, setelah smokol sagu campur teh, Maruf langsung tancap gas menuju kampus untuk ikut ospek.

Di perjalanan, Maruf lupa kase mati lampu sein kanan motor. Di sebuah pertigaan, Maruf yang saat itu hendak belok kiri ditabrak dari belakang oleh seorang tukang ojek.

“Woi setan nih, ngana bawa motor pake mata ka trada?” Maruf mengamuk bangkit dari aspal.

“Cukimai, ngana yang salah baru mangamuk apa e?” tantang si tukang ojek

“Saya salah apa? Ngana yang tabrak pe saya!!!”

“Ceh ngana lampu sein kanan manyala tapi belok kiri tu.”

“Ah, sabarang saja. Saya kan tujuan kiri, pake kiri tadi.”

“Tapi ngana pe lampu sein kanan yang manyala, berarti harus belok kanan.”

Maruf melihat kembali sein motornya, dan ternyata ia sadar tadi lupa kasih sein kiri. Maruf langsung cari argumen untuk berdebat.

“Jadi, sebenarnya kaka ini lebih percaya lampu sein atau percaya saya?!”

Ketupat mentah langsung melayang.

Iklan

Gombal

Maruf yang baru tiba di kampus langsung ke kantin menenangkan diri akibat ketupat mentah tadi. Di kantin ia bertemu dengan seorang cewek. Dasar mata keranjang, Maruf langsung kenalan dan kasih gombalan ke itu cewek.

“Halo, Ade. Boleh kenalan?”

“Boleh, Kaka. Saya pe nama Habiba. Kalau kaka nyong nama sapa?”

“Aduuu, nama pe cantik. Kalo sa nama Maruf, Ade. Ade jurusan apa kah?”

“Jurusan elektro, Kaka.”

“Aduuu, ade setrum kaka duluuu kaaah!”

Matahari Panas

Prit prit prit!! Seorang mahasiswa senior meniup peluit untuk mengumpulkan para mahasiswa baru. Para maba disuruh berjejer di lapangan terbuka. Maruf termasuk di dalamnya. Sejumlah maba merasa kepanasan tapi enggan protes, takut dihajar senior. Cuaca hari itu memang sangat panas, matahari satu rasa sembilanlah pokoknya.

“Oke, ade-ade maba, sebelum kita mulai materi ospek, ada yang mau bertanya???”

Saking panasnya, anak-anak tidak ada yang mau bertanya karena ingin cepat masuk ruangan. Tiba-tiba Maruf mengacungkan tangan. “Kaka senior, saya mau tanya!”

“Ah, perkenalkan nama dan tanya apa.”

“Saya nama Maruf, mau tanya, ada paracetamol kah?”

“Untuk apa, Maruf?”

“Matahari de talalu panas. Jadi minta paracetamol untuk kase turun panas sedikit.”

Beli Sarden

Setelah ospek selesai, Maruf langsung pulang ke kos. Dia sangat lapar. Tapi, persediaan makanan di kos hanya ada sagu, tidak ada lauk, sedang duitnya sisa dua ribu rupiah saja. Maruf pun menuju kios.

“Halo, Tanta, ada jual ikan kaleng sarden kah?”

“Oh ada, mau beli berapa kaleng?” jawab tanta penjaga kios.

“Itu ikan kaleng sarden dape harga berapa kah?”

“Yang kaleng besar tujuh belas ribu, yang kecil sepuluh ribu.”

“Itu harga so tra bisa kurang kah?”

“Tra bisa, su harga pas itu.”

“Kalo begitu sa beli eceran saja, dua ekor bagitu, barang sa duit cuma dua ribu.”

“Binatang deng, ngana. Kira permen kah?!” kata si penjual sambil tertawa.

Orang Pendatang

Ada dua pemuda lagi mabuk berat di pangkalan ojek. Dorang dua lagi baku malawang (berdebat).

“Ngana lihat di atas itu bulan to ?” tanya si pemuda mabuk pada temannya sambil menunjuk matahari

“Aaah, ngana pe bodok, itu matahari bukan bulan!”

“Astaga eee, itu bulan!”

“Matahari ceeeyyy!”

“Bukan, jelas-jelas itu bulan!”

“Ah, malawang sekali, sudah kalau begitu torang dua tanya orang lain/”

Kebetulan waktu itu Maruf lagi jalan pulang dari warung menuju kos dan lewat depan pangkalan ojek.

“Woi, nyong (sambil menunjuk Maruf), ngana ke sini dulu!”

“Aaa, kaka, bagaimana kaka?” tanya Maruf agak takut.

“Ini saya teman tidak percaya kalau di atas itu bulan.”

“Ooo itu, kaka ….”

Belum selesai bicara, pemuda satunya langsung menimpali.

“Cepat ngana jawab atau torang dua banting ngana di sini. Itu matahari atau bulan, jawab capat,” katanya sambil mengacungkan tinju ke arah Maruf.

“Eh adu, kaka, maaf, saya orang pendatang di sini jadi sa juga tidak terlalu tahu.”

Terakhir diperbarui pada 11 Agustus 2021 oleh

Tags: malukumop ternatesein
Adlun Fiqri

Adlun Fiqri

Artikel Terkait

KKN UGM Naik Kapal Pelni MOJOK.CO
Otomojok

Pengalaman KKN UGM Naik Kapal Pelni Menuju Maluku: Tiketnya Murah, Fasilitas Lengkap, Bonus Sarang Kecoak!

21 Juli 2024
Ada yang Jauh Lebih Penting Ketimbang Merevisi Akidah Kapitan Pattimura
Esai

Ada yang Jauh Lebih Penting Ketimbang Merevisi Akidah Kapitan Pattimura

6 Juli 2022
sultan soal kasus babarsari mojok.co
Hukum

Sultan Minta Kasus Babarsari Tak Dipolitisasi ke SARA

5 Juli 2022
KEPALA SUKU-MOJOK
Kepala Suku

Hampir Pasti Jokowi Terpilih Lagi Sebagai Presiden Republik Indonesia

5 Mei 2018
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.