Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

TNI Sudah Multifungsi Kok Malah Mau Dwifungsi?

Ahmad Khadafi oleh Ahmad Khadafi
6 Oktober 2017
A A
171005 ESAI KUE ULTAH TNI

171005 ESAI KUE ULTAH TNI

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Mendengar kata “Dwifungsi ABRI” yang dikampanyekan (lagi) oleh Forum Syuhada Indonesia dalam menyambut HUT TNI ke-72 kemarinan itu saya kok malah sedih ya? Kalau dipikir-pikir lagi, ini justru ide untuk kemunduran buat TNI. Nggak tahu deh, apa motif kawan-kawan dari Forum Syuhada Indonesia. Jika urusannya cuma buat menghabisi pe-ka-i, saya pikir usulan “Dwifungsi ABRI” itu terlalu berlebihan.

Bukannya gimana-gimana, selama ini TNI sudah luar biasa dalam menjaga stabilitas bangsa ini. Baru-baru saja, kebangkitan pe-ka-i yang sudah mencapai puluhan sampai ratusan juta anggotanya di Indonesia itu benar-benar bisa diredam karena imbauan siaran nonton bareng film Penumpasan Pengkhianatan G30 S/PKI.

Hebatnya, acara nonbar begitu doang langsung bisa bikin ciut para Xianying Pekai lo. La, nyatanya, pe-ka-i yang sebelum ada imbauan nonbar dari Pak Jenderal diperkirakan anggotanya mencapai jutaan dengan senjata ribuan, begitu nonbar diadakan langsung nol. Bubar. Hilang lagi. Warbyasa, udah kayak ndelete folder bokep aja.

Dengan beberapa jasa dari TNI yang sudah luar biasa begitu, ide “Dwifungsi ABRI” justru adalah ide konyol. Ide yang sama sekali tidak menimbang prestasi demi prestasi yang sudah diberikan oleh TNI untuk negara ini sejak Reformasi.

Justru TNI itu sudah mulai multifungsi dan multitasking kok malah mau dijadiin dwifungsi atau dwi-tasking. Ini kan namanya ngece alias memandang rendah kemampuan TNI kita yang warbyasa.

Jangankan urusan politik. Urusan film, sumber daya alam, sampai dengan urusan sumber daya manusia kayak sepak bola saja TNI sudah ngurusi kok. Mau main bola? Ada PS TNI. Meski nggak sama dengan punyanya kepolisian Bhayangkara FC yang di ambang juara, PS TNI juga sama. Sama-sama di ambang … degradasi.

Itu baru main bola beneran di lapangan. Masih kurang multifungsi? Nggak cuma jadi klub, bahkan sampai jadi yang ngurusin federasi sepak bolanya juga. Piye, keren to? Daftar jadi ikut peserta lomba, tapi ketua pengurus lombanya bapakmu sendiri. Kurang sangar piye neh?

Sebenarnya hal macam begitu bukan hal baru. Nama-nama zaman dulu macam Ali Sadikin, Maulwi Saelan, Kardono, Sutiyoso, atau Agum Gumelar adalah nama-nama militer yang pernah menjadi ketua federasi sepak bola maupun bulu tangkis Indonesia.

Hal ini menandakan bahwa tentara itu benar-benar paket komplet. Mimpin perang bisa, mimpin olahraga bisa, bahkan mimpin negara juga bisa. Seperti kemampuan kepemimpinan dalam mengayomi warga sipil. Sebagaimana yang ditunjukkan Pak Harto waktu menanyai dengan penuh kelembutan kepada seorang anak SD karena pertanyaannya di sebuah acara bincang-bincang Presiden dengan rakyatnya.

Pak Harto cuma nanya, “Siapa yang suruh? Yang suruh nanya siapa?” Sambil senyum dengan penuh keteduhan karena si anak nanya: “Pak, kenapa presiden kita cuma satu orang?” Namanya anak-anak, kan biasa jika bosan terhadap sesuatu, jadi suka nanya aneh-aneh. Apalagi jika kebosanan itu lahir karena presiden negaranya itu-itu aja.

Tanggapan yang demikian segera membuat hati anak-anak itu begitu adem dan dingin sedingin es. Pemandangan yang menunjukkan bahwa tentara itu nggak pernah jahat dan kejam karena mereka melakukan tugas selalu dengan senyum. Bahkan sesulit dan semenantang apa pun tugas itu.

Melihat begitu berdedikasi dan betapa sanggupnya mereka bekerja di bidang apa pun, maka usulan dwifungsi ABRI ini tidaklah terlalu penting untuk diupayakan. Untuk apa dwifungsi jika pada prakteknya militer sudah multifungsi?

Terakhir diperbarui pada 6 Oktober 2017 oleh

Tags: abriForum SyuhadaPS TNISoehartoTNI
Ahmad Khadafi

Ahmad Khadafi

Redaktur Mojok. Santri. Penulis buku "Dari Bilik Pesantren" dan "Islam Kita Nggak ke Mana-mana kok Disuruh Kembali".

Artikel Terkait

Nasib buruh usai Marsinah jadi pahlawan nasional. MOJOK.CO
Ragam

Suara Hati Buruh: Semoga Gelar Pahlawan kepada Marsinah Bukan Simbol Semata, tapi Kemenangan bagi Kami agar Bebas Bersuara Tanpa Disiksa

12 November 2025
Kami Berdoa Setiap Hari agar Soeharto Jadi Pahlawan Nasional MOJOK.CO
Ragam

Kami Berdoa Setiap Hari agar Soeharto Jadi Pahlawan Nasional. Sejarawan: Pragmatis dan Keliru

11 November 2025
Suara Marsinah dari Dalam Kubur: 'Lucu! Aku Disandingkan dengan Pemimpin Rezim yang Membunuhku'.MOJOK.CO
Ragam

Suara Marsinah dari Dalam Kubur: ‘Lucu! Aku Disandingkan dengan Pemimpin Rezim yang Membunuhku’

10 November 2025
Alasan Soeharto tak layak dapat gelar pahlawan, referensi dari buku Mereka Hilang Tak Kembali. MOJOK.CO
Aktual

Buku “Mereka Hilang Tak Kembali”, Menyegarkan Ingatan bahwa Soeharto Tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan, tapi Harus Diadili Mantan Menantunya

1 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.