Tafsir Anjay dalam Bahasa Sanskerta dan Komnas PA yang Emang ‘Anjay’ - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Home Esai

Tafsir Anjay dalam Bahasa Sanskerta dan Komnas PA yang Emang ‘Anjay’

Muhammad Nanda Fauzan oleh Muhammad Nanda Fauzan
1 September 2020
0
A A
Tafsir Anjay dalam Bahasa Sanskerta dan Komnas PA yang Emang ‘Anjay’

Tafsir Anjay dalam Bahasa Sanskerta dan Komnas PA yang Emang ‘Anjay’

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Tak banyak netizen sadar bahwa kata anjay yang dianggap makian oleh Komnas PA itu ternyata merupakan doa dalam bahasa Sanskerta. Naaah lho.

Pertama-tama, saya hendak membuka tulisan ini dengan bentangan demarkasi yang memisah KPAI (Komnas Perlindungan Anak Indonesia) dan Komnas PA, agar apresiasi dan puja-puji kita tepat sasaran.

FYI, kendati namanya agak mirip dan sama-sama punya niat adiluhung untuk melindungi anak, mereka adalah dua entitas yang berbeda.

KPAI tak lain lembaga negara yang bertanggung jawab langsung pada Presiden RI, sementara Komnas PA adalah lembaga independen yang terpisah dengan pemerintah. Bukan saja berbeda, beberapa tahun lalu keduanya bahkan sempat berselisih kecil karena dianggap “rebutan panggung”. Jejak digitalnya abadi, My Love~

Saya tak bisa menilai siapa di antara keduanya yang lebih anjay. Bagaimanapun, penilaian akhir mutlak ada di tangan Netizen, dan itu tak bisa diganggu gugat.

Baca Juga:

Dugaan Kekerasan di SPN Dirgantara Batam, Siswa Dikurung dan Dianiaya

Nonton Porno Bareng Yuni Shara, Mabar Mobile Legends Bareng KPAI

Young Lex Bukan Plagiat Karya Lay EXO, Blio Cuma Bikin Versi ‘Low Budget’ Aja

Rilis yang bertebaran dan tengah ramai diperbincangkan hari-hari ini adalah milik Komnas PA. Di sana tercatat bahwa—saya kutip secara verbatim—karena memiliki potensi untuk digunakan sebagai ajang perundungan dan mempunyai konotasi kasar, maka anjay lebih baik dilarang sama sekali.

Padahal, di paragraf pembuka, mereka juga menekankan bahwa anjay sejatinya perlu ditelaah secara kontekstual. Ia bisa juga digunakan sebagai ekspresi rasa kagum.

Entah, rujukan mana yang digunakan oleh Komnas PA. Apakah mereka meminta pendapat ahli linguistik untuk mengurai hal ini, entah nongkrong di pinggir jalan guna mengetahui fungsi “anjay” dalam ragam cakap sehari-hari para penuturnya, atau boleh jadi referensi yang mereka gunakan adalah lagu milik Kemal Palevi feat Young Lex.

A… en.. je.. a.. ye~

Pen kemal, yl dkk bikin konser, lagu “anjay” di depan gedung kpai, pic.twitter.com/pKvCXeKEec

— tidak nafsu mkn (@wahyudha_27) August 29, 2020

Tapi, jika—dan hanya jika—Komnas PA punya sedikit waktu luang, mereka bisa menemukan fakta bahwa anjay memiliki makna saklek dalam bahasa Sanskerta, yakni tak terkalahkan. Atau dalam bahasa India dengan penulisan “Aanjay” berarti tak tertundukkan.

Atas bantuan Mbah Google, saya juga mengetahui bahwa “Anjay” menjadi nama yang sempat populer bagi anak laki-laki (mungkin zaman dahulu kala sih). Oleh karena itu, apabila setiap nama merupakan doa, maka Anjay adalah jenis doa yang mutlak diijabah.

Tak terkalahkan = Anjay.

Hm, terdengar sangat heroik. Di satu sisi ia bisa membawa kesan tangguh, di sisi lain menjadi beban tragis karena dituntut untuk selalu tampil prima, kece, dan menjadi pemenang atas segala peristiwa.

Dengan segala maknanya yang hebat itu, rasa-rasanya, gelar Anjay hanya cocok diserahkan pada Komnas PA atas kinerjanya yang memang tak terkalahkan dalam perkara mencuri perhatian.

Alih-alih fokus membereskan problem mutakhir yang tengah mengancam anak-anak, bagaimana melindungi mereka dari pedofilia atau pernikahan di bawah umur yang belakangan marak misalnya, Komnas PA justru mempermasalahkan anjay. Seolah-olah, itu adalah hal paling mendesak yang mesti segera dibenahi.

Anjay sekali, bukan?

Laku demikian, di mana suatu lembaga atau individu lebih tertarik pada fenomena sepele daripada satu perkara besar nan rumit, adalah bukti bahwa ia sudah berhasil menapaki garis hidup yang bijak bestari, bahkan cenderung makrifat.

Saya sering mendengar petuah sufistik tentang perlunya menjadi pribadi yang bersahaja.

Untuk mengubah dunia, kadang-kadang kita memang harus berangkat dari perkara yang sederhana, dianggap tak berguna, bahkan tak penting sama sekali.

Albert Einstein, salah satu saintis paling agung dan harum namanya, konon pernah memberi secarik kertas pada seorang kurir di Tokyo, sekitar tahun 1922. Di kertas itu terdapat sebuah kutipan yang ia tulis sendiri, dan kelak akan laku di ajang lelang dengan harga miliaran.

Anda tahu apa yang dicatat Einstein? Begini kira-kira.

“Hidup yang tenang dan sederhana membawa lebih banyak kegembiraan daripada mengejar kesuksesan yang terikat dengan kegelisahan terus menerus.” 

Einstein begitu Anjay, karena ia lebih mengutamakan kesederhanaan. Hasilnya kita tahu, namanya tertulis abadi dalam khazanah ilmu pengetahuan dunia.

Agaknya, Komnas PA punya rumus serupa Einstein. Ia ingin tampil Anjay, tak terkalahkan, dengan membentangkan strategi hidup yang tak neko-neko.

Untuk apa, sekali lagi, membawa isu angka kematian anak yang disebabkan Covid-19 begitu tinggi, sementara menggugat kata anjay sudah membawa kebahagiaan bagi pihak mereka. Lagian, bukankah menjadi terkenal dan viral membutuhkan kerja ekstra? Sementara Komnas PA hanya butuh membuat selembar edaran, ajaib sekali.

Atau, boleh jadi Komnas PA sejatinya ingin memonopoli kata ‘Anjay’. Tak boleh ada pihak lain yang menuturkan lema itu, tidak boleh juga ada pihak yang mendaku diri paling anjay sendiri (baca: tidak terkalahkan sendiri).

Tidak KPAI, tidak netizen, tidak budak tongkrongan, tidak yang lain lagi. Pokoknya hanya Komnas PA yang paling anjay.

A… en.. je.. a.. ye~

BACA JUGA Komnas Perlindungan Anak Seharusnya Mengapresiasi Kata “Anjay”, Bukan Malah Mempermasalahkannya atau tulisan Muhammad Nanda Fauzan lainnya.

Tags: anjayKemal PahleviKomnas PAkpaiYoung Lex
Muhammad Nanda Fauzan

Muhammad Nanda Fauzan

Mahasiswa Filsafat UIN BANTEN.

Artikel Terkait

Dugaan Kekerasan di SPN Dirgantara Batam mojok.co

Dugaan Kekerasan di SPN Dirgantara Batam, Siswa Dikurung dan Dianiaya

18 November 2021
Nonton Porno Bareng Yuni Shara, Mabar Mobile Legends Bareng KPAI MOJOK.CO

Nonton Porno Bareng Yuni Shara, Mabar Mobile Legends Bareng KPAI

27 Juni 2021
Young Lex Bukan Plagiat Karya Lay EXO, Blio Cuma Bikin Versi ‘Low Budget’ Aja

Young Lex Bukan Plagiat Karya Lay EXO, Blio Cuma Bikin Versi ‘Low Budget’ Aja

10 Maret 2021
Dari WFH, Anjay, sampai Impostor: Istilah-istilah di Kaleidoskop 2020 yang Memorable

Dari WFH, Anjay, sampai Impostor: Istilah-istilah di Kaleidoskop 2020 yang Memorable

29 Desember 2020
anjay

Komnas Perlindungan Anak Seharusnya Mengapresiasi Kata “Anjay”, Bukan Malah Mempermasalahkannya

31 Agustus 2020
ilustrasi Saat Ernest Prakasa Gigih Suarakan Taat Prokes, Isu Tidak Percaya Pandemi Bergulir mojok.co

Teori Konspirasi: Apa Itu Sebenarnya dan Bagaimana Orang Bisa Percaya?

28 April 2020
Pos Selanjutnya
Ceballos Kembali ke Arsenal dan Kekuatan Gravitasi Mikel Arteta MOJOK.CO

Ceballos Kembali ke Arsenal dan Kekuatan Gravitasi Mikel Arteta

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Tafsir Anjay dalam Bahasa Sanskerta dan Komnas PA yang Emang ‘Anjay’

Tafsir Anjay dalam Bahasa Sanskerta dan Komnas PA yang Emang ‘Anjay’

1 September 2020
Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak MOJOK.CO

Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak

8 Agustus 2022
Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Perguruan Tinggi Favorit MOJOK.CO

Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Masuk Perguruan Tinggi Favorit

5 Agustus 2022
Bogor: Kota Paling Ideal di Indonesia untuk Pensiun MOJOK.CO

Kota Bogor: Kota Paling Ideal di Indonesia untuk Pensiun

2 Agustus 2022
pola pengasuhan anak mojok.co

Psikolog UGM Jelaskan Tipe Pola Asuh yang Bisa Berdampak pada Hasil Akademik Anak

5 Agustus 2022

Cara Hadapi Henry Subiakto Menurut Mahasiswanya, Itu Lho Staf Kominfo yang Unggah Liputan Narasi TV Tanpa Watermark

3 November 2020
Musimin, petani di lereng Gunung Merapi yang menolak ekspor kopi ke Jepang.

Mengenal Musimin, Petani Lereng Merapi yang Menolak Pesanan Kopi dari Jepang 

5 Agustus 2022

Terbaru

kasus sman 1 banguntapan mojok.co

Jangan Dialihkan ke Isu SARA, Sri Sultan Minta Rekonsiliasi Kasus SMAN 1 Banguntapan

9 Agustus 2022
tur blackpink mojok.co

Gelar Tur Dunia, BLACKPINK akan Tampil di Jakarta Tahun Depan

9 Agustus 2022
REKOMENDASI 5 ANIME JEPANG 18+

REKOMENDASI 5 ANIME JEPANG 18+

9 Agustus 2022
Pelabuhan terbesar di kalimantan mojok.co

Bernilai Rp 2,9 Triliun, Jokowi Resmikan Pelabuhan Terbesar di Kalimantan

9 Agustus 2022
Lampu merah terlama di Jogja. (Ilustrasi Ega Fansuri/Mojok.co)

Menghitung Lampu Merah Terlama di Jogja, Apakah Simpang Empat Pingit Tetap Juara?

9 Agustus 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In