Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Pahit Nasib Angkringan di Ngaliyan Semarang yang Kini Berguguran Diterpa Angin Besar Bernama Warmindo dan Kafe

Muhamad Iqbal Haqiqi Maramis oleh Muhamad Iqbal Haqiqi Maramis
16 Agustus 2024
A A
Senjakala Angkringan di Ngaliyan Semarang MOJOK.CO

Ilustrasi Senjakala Angkringan di Ngaliyan Semarang. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Saat ini, banyak angkringan di Ngaliyan Semarang “tutup usia” setelah kalah bersaing dengan modal besar para warmindo dan kafe-kafe fancy.

Di suatu malam yang cukup tenang, saya mengitari kawasan Ngaliyan, Semarang. Kampus saya dulu ada di kawasan ini.

Wujudnya memang sudah berbeda dari ketika saya kuliah. Saat ini, Ngaliyan dengan marwah modernnya terlihat lebih sesak dan makin semrawut. Semua itu bersamaan dengan pembangunan pusat-pusat belanja yang menstimulasi mahasiswa UIN Walisongo untuk impulsif. Outlet makanan cepat saji menjamur di tiap sudutnya, bersamaan dengan warmindo yang menggeser eksistensi angkringan.

Hilangnya eksistensi angkringan di Ngaliyan Semarang

Keberadaan warmindo seakan-akan “menelan” kedigdayaan angkringan sebagai tempat paling nyaman untuk nongkrong dan berdiskusi. Beberapa angkringan yang dulunya jadi tempat favorit di Semarang, kini telah hilang.  

Semuanya berbeda dengan waktu saya kuliah dulu. Saat itu, angkringan di Ngaliyan Semarang memang jadi destinasi paling ideal untuk berdiskusi soal banyak hal. Pikiran-pikiran revolusioner soal program kerja organisasi, strategi politik di kontestasi pemilu mahasiswa, serta obrolan terlarang perkara skandal kampus, sedikit banyak bermula di sana. 

Karya tulis ilmiah saya, yang mana saya sungguh beruntung, bisa tembus hingga final tingkat nasional, lahir dari rahim angkringan di Ngaliyan Semarang. Waktu itu, teh hangat dan gorengan dingin yang setia menemani saya mengeksplorasi ide.

Para legenda yang menghilang

Salah satu angkringan legendaris yang kini telah menghilang adalah Angkringan Pak Kumis yang ada di Gang Ringinsari I (depan kampus III). Angkringan itu telah bergeser entah ke mana saat ini. 

Dulunya, Angkringan Pak Kumis adalah tempat berkumpulnya mahasiswa dengan kantong pas-pasan. Mereka, termasuk saya, memesan teh kenthit (teh racikan khusus), bersamaan dengan nasi kucing dan gorengan.

Kalau butuh protein lebih, di hadapan saya ada kepala ayam, ceker, dan sayap yang bisa disantap dengan dibakar terlebih dahulu. Saya bersama teman-teman saya menikmati semua itu sambil membicarakan banyak hal, termasuk dosen-dosen killer dan menyebalkan. Angkringan dengan fasilitas lebih luas seperti Angkringan Semar dan Terong juga telah “menguap” karena tak mampu bertahan.

Baca halaman selanjutnya: Bertahan di tengah kesulitan.

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 16 Agustus 2024 oleh

Tags: angkringan semarangngaliyanngaliyan semarangSemarang
Muhamad Iqbal Haqiqi Maramis

Muhamad Iqbal Haqiqi Maramis

Penyuka nasi goreng.

Artikel Terkait

Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wali Kota Agustina Wilujeng ajak anak muda mengenal sejarah Kota Semarang lewat kartu pos MOJOK.CO
Kilas

Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

20 Desember 2025
Gedung Sarekat Islam, saksi sejarah dan merwah Semarang sebagai Kota Pergerakan MOJOK.CO
Kilas

Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

20 Desember 2025
Wali Kota Semarang uji coba teknologi bola GPS untuk mitigasi banjir Semarang MOJOK.CO
Kilas

Bola GPS Jadi Teknologi Mitigasi Sumbatan Air Penyebab Banjir di Simpang Lima Semarang

13 Desember 2025
Kafe Gethe di Kampung Sekayu Semarang. MOJOK.CO
Ragam

Rogoh Kantong Pribadi Sampai Ratusan Juta demi Bikin Kafe Bergaya Retro di Tengah Permukiman Padat Kota Semarang

14 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025
Pulau Bawean Begitu Indah, tapi Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri MOJOK.CO

Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri

15 Desember 2025
UAD: Kampus Terbaik untuk “Mahasiswa Buangan” Seperti Saya MOJOK.CO

UNY Mengajarkan Kebebasan yang Gagal Saya Terjemahkan, sementara UAD Menyeret Saya Kembali ke Akal Sehat Menuju Kelulusan

16 Desember 2025
Lulusan IPB kerja sepabrik dengan teman-teman lulusan SMA, saat mahasiswa sombong kinin merasa terhina MOJOK.CO

Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah

17 Desember 2025
Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025
ugm.mojok.co

UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

20 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.