MOJOK.CO – Nikita Mirzani benar-benar ajegile beraninya menyenggol imam besar Habib Rizieq Shihab. Apa dia nggak belajar dari pengalaman?
Jujur, saya kaget setengah mampus sekaligus rada nganu ketika melihat ini di Twitter:
Ultimatum dari Habibana Alwi Bin Muhammad Al’atthos untuk Nikita Mirzani pic.twitter.com/57674Z2cew
— Fakir Ilmu (@Darkah__Back) November 12, 2020
Ingin sekali rasanya saya mendudukkan Nikita Mirzani di depan sebuah laptop yang menampilkan cuplikan video seorang Ahok yang mengutip surat Al-Maidah ayat 51. Lalu menceramahi Nikita Mirzani selama lima menit bahwa apa yang dilakukannya saat ini sungguh luar biasa berani dan luar biasa gila.
Terutama ketika mengingat apa yang dilakukan Ahok pada masa lalu saja sudah bikin Monas memutih dan berakhir dengan Ahok di penjara.
Entah apa yang merasuki pikiran Nikita Mirzani ketika berani membagikan video tersebut ke publik. Namun saya yakin, Nikita Mirzani paham betul konsekuensi yang akan dia terima. Seperti menyiram bensin di kobaran api.
Nikita Mirzani benar-benar ajegile beraninya menyenggol imam besar Habib Rizieq Shihab yang kedatangannya saja bikin bandara lumpuh, jalanan macet, ribuan orang menangis, teriak, histeris.
Bahkan menurut Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni 212 Novel Bamukmin, kepulangan Habib Rizieq sebagai penyambutan yang terbesar di dunia.
Kata Novel Bamukmin, penyambutan di Bandara Sukarno-Hatta kemarin itu lebih banyak dari massa yang menyambut pemimpin spiritual Iran Ayatollah Khomeini di Bandara Teheran pada 1979 ketika pulang ke Iran dari pengasingan di Paris, Prancis.
Subhanallah, sungguh sebuah kedatangan yang maha agung dan luar biasa.
Dan di tengah euforia tersebut, bukannya kalem dan santai menanggapi kedatangan Habib Rizieq, Si Nyai alias Nikita Mirzani berani banget nyenggol-nyenggol imam besar kesayangan kita semua.
“Gara-gara Habib Rizieq sekarang pulang ke Jakarta, penjemputannya gila-gilaan. Setahu gue nama habib itu adalah tukang obat,” kata Nikita Mirzani.
Nah, di situlah letak masalahnya. Dia menyebut-nyebut Habib lalu menyamakannya dengan tukang obat. Tentu saja, meledaklah emosi para pendukung Habib Rizieq.
Di tengah emosi para umat Habib Rizieq yang terpantik akibat celotehan Nyai Nikita Mirzani. Saya mencoba melihatnya dengan kepala dingin sambil ditemani minuman es teh yang dingin. Saya juga mencoba menelaah makna terdalam yang bisa kita tafsirkan dari celotehan Nikita Mirzani yang menyatakan habib sama dengan tukang obat.
Sebenarnya saya melihat ada dua kemungkinan di dalam kasus yang dialami Nikita Mirzani saat ini. Pertama, apa yang dia lakukan itu hanyalah sebuat taktik untuk cari perhatian, alias caper. Kedua, saya rasa, Mbak Nikita Mirzani sejatinya adalah fans Habib Rizieq, tapi masih malu-malu ngungkapinnya.
Untuk yang pertama mungkin bisa dibantah, karena buat apa Nikita Mirzani caper? Toh dia sudah dikenal banyak orang. Namun, untuk yang kedua, saya sangat yakin bahwa Nikita Mirzani ini sebenarnya adalah fans Habib Rizieq.
Hah, fans? Fans, mbahmu kiper!
Kalem, bos. Kalem, yak. Saya akan beberkan penjelasannya.
Nggak perlu jauh-jauh, yang dekat-dekat aja. Coba lihatlah setatemen Nikita Mirzani yang menyamakan habib dengan tukang obat. Hm, memang kesannya sungguh kasar.
Apalagi “habib” itu sebenarnya adalah predikat dzati bagi Allah, dan predikat arazhi bagi Nabi Muhamad SAW. Kemudian dipredikatkan kepada orang-orang suci sedikit demi sedikit yang ditetapkan Nabi Muhammad sebagai pemegang kewenangan vertikal. Pemegang wewenang inilah yang layak dijadikan panutan dan dicintai karena wajib dipatuhi.
Lemparan celoteh Nikita Mirzani yang menyamakan habib dengan tukang obat ini seperti ingin melempar teka-teki ke publik. Apakah Nikita lagi menyamakan Habib Rizieq dengan tabib? Atau dia benar-benar yakin bahwa Habib Rizieq sebenarnya adalah tukang obat yang sebenarnya?
Jika saja Nikita Mirzani ini nggak pemalu, saran saya buat Mbak Nikita Mirzani ya mbok bilang aja kalau sampeyan fansnya Habib Rizieq. Apa sulitnya sih mengatakan bahwa berkat kepulangan Habib Rizieq, semua orang benar-benar terobati?
Memang apa yang dikatakan Nikita Mirzani itu tidak patut dibenarkan. Namun jika dilihat efeknya, kalau boleh jujur, Habib Rizieq memang menjadi obat bagi semua orang.
Kedatangannya menjadi obat kerinduan para umatnya yang menunggu bertahun-tahun dan berkali-kali pula udah kena PHP. Kepulangan Habib Rizieq juga adalah obat bagi akhlak-akhlak masyarakat Indonesia yang gagal di paruh revolusi mental dan mau nggak mau harus benar-benar direvolusi akhlak sama Habib Rizieq.
Makanya blio pulang, demi mengobati banyaknya hal-hal yang sakit di negeri ini. Luar biasa, luar biasa. Takbir!
Jangan lupa, Habib Rizieq juga semacam obat bagi pemerintahan yang sepertinya kehilangan pihak oposisi. Bagi umatnya, Habib Rizieq ini adalah pembela kebenaran dan kritikus paling galak untuk pemerintah.
Dengan kondisi gonjang-ganjing seperti ini, Habib Rizieq adalah obat dengan dosis tertinggi yang dielu-elukan umatnya sebagai penyelamat sekaligus penyeimbang jika sewaktu-waktu apa yang dilakukan pemerintah banyak nggak beresnya ketimbang beresnya.
Nikita Mirzani memang terlalu emosional menunjukkan jiwa fangirl-nya kepada Habib Rizieq. Seandainya dia lebih tenang dan lembut dalam menyampaikan pendapatnya, tentu tidak perlu keluar istilah tukang obat dengan nada kayak gitu segala. Yang ada justru, kepulangan Habib Rizieq menjadi obat bagi umat dan kita semua. Subhanallah.
Saya justru curiga, Nikita Mirzani menyampaikan setatemen begitu karena rindu dengan masa lalunya yang sungguh islami lagi muslimah. Tentu ditambah dengan balutan jilbab yang selalu menutupi dirinya, sesuai dengan arahan ustaz-ustaz pengikut Habib Rizieq.
Barangkali jiwa-jiwa Nikita Mirzani pada masa lalu terpanggil kembali ketika melihat kepulangan Habib Rizieq yang maha agung itu. Lantunan doa dan pakaian putih-putih yang menyelimuti kedatangan Habib Rizieq saya rasa membuat jiwa Nikita Mirzani yang melihatnya entah di mana bergetar dan bergelora lalu tanpa sadar berkomentar seperti itu.
Ya maklum, layaknya orang-orang populer di dunia ini, Habib Rizieq adalah sebuah bintang yang sangat bersinar saat ini. Dan begitulah hukum menjadi seorang bintang yang sangat bersinar. Ada sebuah golongan bernama fans yang berisi suka dan tidak suka.
Nikita Mirzani tidak menjadi satu-satunya fans itu, dia hanyalah seorang yang tidak belajar banyak dari aksi 212 dan gagalnya Ahok jadi Gubernur plus dijebloskan ke penjara. Dan berkat tindakannya sebagai fangirl Habib Rizieq garis keras saat ini, bukan tidak mungkin kalimat yang dia lontarkan sendiri akan benar-benar terjadi.
Begini katanya, “Ntar bikin lagi demo apa? 712? 711?“
Haduh, haduh, Nyaiii.
BACA JUGA Habib Rizieq Buka Kemungkinan Dialog dan Rekonsiliasi dengan Pemerintah dan tulisan Muhammad Farid Hermawan lainnya.