Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Demi Memuluskan Jalan Anaknya Di PPDB, Orang Tua Rela Berlomba-Lomba Dalam Kecurangan Memanipulasi Domisili

Dodik Suprayogi oleh Dodik Suprayogi
1 Juli 2024
A A
PPDB Brengsek, Bikin Orang Tua Berlomba Manipulasi Domisili MOJOK.CO

Ilustrasi PPDB Brengsek, Bikin Orang Tua Berlomba Manipulasi Domisili. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Jalan mulus anak

Jauh sebelum sistem zonasi diterapkan di PPDB, sebenarnya orang tua sudah berlomba-lomba memuluskan jalan nasib anak-anaknya. Orang tua berpikir, apa yang diperjuangkan itu baik buat masa depan anaknya, tanpa memikirkan bakal se-survive apa anaknya jika tanpa sosoknya.

Anak-anak manja lahir dari orang tua yang pandai manipulasi, menyalahkan tembok ketika kepala anaknya kejedot tembok atau menyekolahkan anak tetangga jika anaknya pulang main kelewat sore. Sama halnya fenomena kekinian, menyalahkan domisili ketika anaknya tidak diterima di sekolah favorit. Alhasil orang tua berlomba-lomba mengadu ke Dukcapil.

Jalan anak memang mulus diterima sekolah favorit, tapi sempatkah berpikir jalan anak mengarungi kehidupan selepas masa sekolah bakalan lebih mulus? Salah satu penyebab tingginya pengangguran di negeri ini bisa jadi karena hal ini. Anak-anak tidak dapat berjuang sendiri karena bayang-bayang dari orang tua.

Budaya manipulasi yang sudah kadung mengakar

Budaya manipulasi juga memuluskan anak-anak pejabat hidup dalam sistem nepotisme. Ketidakpercayaan diri anak dapat hidup tanpa campur tangan orang tua. Pantas saja Inayah Wahid, Putri Mendiang Gusdur, berseloroh dalam suatu acara.

“Sekarang, saking susahnya cari pekerjaan di negara ini, banyak pemimpin negeri yang mencarikan pekerjaan untuk anak-anaknya.”

Ini hanya segelintir cerita akibat dari orang tua yang berlomba-lomba curang dalam memuluskan jalan nasib anak-anaknya. Secanggih-canggihnya suatu sistem dibangun, tanpa adanya kecakapan sumber daya manusia di dalamnya, sistem itu seperti mata pisau yang justru melukai dirinya sendiri.

Jalan mulus anak, berawal dari jalan kecurangan orang tua, tidak akan bertahan lama. Kebenaran akan selalu menemukan jalannya.

Padahal dalam agama, wajib bagi orang tua memberikan makanan, pakaian, tempat yang halal dan baik, karena menentukan tumbuh kembang anak. Kecurangan yang dibuat orang tua untuk jalan mulus anaknya, bisa jadi salah satu “makanan haram” yang akan meracuni tumbuh kembang anak itu sendiri.

Semua demi anak

Inilah kenyataan PPDB saat ini. Saya yakin banyak orang tua ini sadar bahwa tindakannya salah. Namun, inilah salah satu bentuk pengorbanan orang tua. Rela hidup berkalang dosa demi anaknya.

Kecurangan seperti ini tidak akan terjadi jika sistem pendidikan kita sudah bagus dan adil. Semua orang tua ingin anaknya mengenyam pendidikan di sekolah terbaik. Anggapan bahwa sekolah baik akan berdampak kepada masa depan anak memang nyata.

Oleh sebab itu, selain membenahi “konsep” PPDB saat ini, pemerintah punya pekerjaan paling penting yang jauh dari kata selesai. Pemerintah wajib meratakan kualitas semua sekolah, khususnya sekolah negeri, ya. Kalau sudah merata, manipulasi data domisili tidak akan terjadi. Masuk akal, bukan?

Penulis: Dodik Suprayogi

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Karut Marut Sistem PPDB: Regulasi Zonasi yang Malah Menyayat Hati dan analisis menarik lainnya di rubrik ESAI.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 4 Juli 2024 oleh

Tags: mengubah kkPenerimaan Peserta Didik Barupilihan redaksiPPDBsekolah unggulansistem zonasi
Dodik Suprayogi

Dodik Suprayogi

Pegiat pertanian yang suka cawe-cawe masalah sosial.

Artikel Terkait

UGM.MOJOK.CO
Kampus

Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

25 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO
Ragam

Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel

23 Desember 2025
Anugerah Wanita Puspakarya 2025, penghargaan untuk perempuan hebat dan inspiratif Kota Semarang MOJOK.CO
Kilas

10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua

23 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO
Ragam

Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

22 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Era transaksi non-tunai/pembayaran digital seperti QRIS: uang tunai ditolak, bisa ciptakan kesenjangan sosial, hingga sanksi pidana ke pelaku usaha MOJOK.CO

Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha

26 Desember 2025
Anugerah Wanita Puspakarya 2025, penghargaan untuk perempuan hebat dan inspiratif Kota Semarang MOJOK.CO

10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua

23 Desember 2025
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wali Kota Agustina Wilujeng ajak anak muda mengenal sejarah Kota Semarang lewat kartu pos MOJOK.CO

Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

20 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel

23 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

22 Desember 2025
Olahraga panahan di MLARC Kudus. MOJOK.CO

Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan

23 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.