Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Penjelasan Sederhana Kenapa BP Tapera Konon Bisa Bikin Generasi Milenial Mampu Beli Rumah

Haris Firmansyah oleh Haris Firmansyah
18 Juni 2020
A A
Tapera Cuma Akal-Akalan: Buruh Jogja Tetap Sulit Beli Rumah, Malah Nyunat Penghasilan yang Tak Seberapa.MOJOK.CO

Ilustrasi Tapera Cuma Akal-Akalan: Buruh Jogja Tetap Sulit Beli Rumah, Malah Nyunat Penghasilan yang Tak Seberapa (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Jika BPJS menjamin kesehatan, BP Tapera menjamin anggotanya yang kebanyakan generasi milenial bisa punya tabungan buat beli rumah.

Selama masa pandemi, ternyata tak hanya masker dan hand sanitizer yang laku keras di pasaran. Konsol gim Nintendo Switch pun ternyata laris manis bak jamur crispy pada musim hujan.

Penyebabnya, banyak orang yang menghabiskan waktu di rumah saja selama masa swakarantina, lantas memutuskan main Nintendo Switch dengan Animal Crossing sebagai gim andalannya.

Animal Crossing adalah gim simulasi di mana pemainnya tinggal di sebuah desa dengan memancing ikan, menangkap kumbang, dan lain-lain. Animal Crossing disebut-sebut sebagai permainan yang memenuhi impian generasi milenial untuk memiliki rumah dengan halaman luas dan punya banyak teman seperti Sherina cilik.

Ada yang berpendapat bahwa sebagian besar generasi milenial hanya bisa punya rumah di gim simulasi Animal Crossing, The Sims, Harvest Moon, dan sebangsanya. Sebab di kehidupan nyata, keadannya berbanding terbalik dengan pencapaian di dunia virtual: milenial terancam tidak mampu beli rumah.

Ditambah lingkar pertemanan yang mengecil (belum termasuk dampak adanya pembatasan sosial dan fisik).

Di dunia kerja, milenial dikenal sebagai generasi yang sering pindah-pindah kerja. Bahkan beberapa milenial bisa bekerja tanpa kantor, makanya bisa pindah-pindah co-working space kerja.

Dari karakteristik milenial yang tidak betah di satu tempat, rumah bisa saja dianggap beban. Sebab ada dorongan harus pulang ke rumah yang mungkin letaknya jauh dari tempat kerja. Sementara kos-kosan bisa cari yang dekat kantor. Kalau nggak betah, bisa gampang pindah.

Prediksi yang mengatakan milenial bakalan kesulitan memiliki hunian, mungkin tidak jadi soal bagi generasi milenial itu sendiri. Sebab milenial masih bisa mengontrak rumah atau apartemen. Biarlah harga properti semakin tahun semakin mahal, tak jadi beban pikiran.

Ada pula milenial yang pekerjaannya tidak terikat kantor secara formal. Lantas memutuskan nomaden dan mengisi agenda hidupnya dengan traveling ke berbagai negara. Bisa ditebak, generasi milenial tipe pengelana ini tontonan favoritnya sewaktu kecil adalah serial Kera Sakti.

Milenial yang lahir di keluarga berencana dengan dua anak, masih berkesempatan diwarisi rumah oleh orang tuanya. Dengan catatan, ikhlas berbagi tempat tinggal dengan saudara kandung maupun saudara angkatnya.

Namun, pemerintah sepertinya tidak ingin generasi muda hidup tanpa kepastian terpenuhinya kebutuhan primer berupa papan. Oleh sebab itu, pemerintah menerbitkan aturan agar Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat atau BP Tapera bisa segera beroperasi.

Dengan harapan, negara bisa membantu rakyatnya memiliki rumah dengan cara menabung. Hm, kelihatan mulia sekali memang.

Selama ini, rakyat bisa saja menabung secara mandiri untuk beli rumah. Namun, belum terkumpul uangnya sudah terpakai untuk kebutuhan lain. Kondisi tersebut bisa saja terjadi di tengah zaman yang dinamis.

Iklan

Nah, sebagai pengelola negara, pemerintah hadir di tengah kegalauan rakyat dengan menjadi pengelola uang rakyat juga.

Semangat BP Tapera sama seperti BPJS Kesehatan dan BP Jamsostek. Jika BPJS menjamin kehidupan sosial berupa jaminan kesehatan dan jaminan pensiun, BP Tapera bercita-cita menjamin anggotanya bisa memiliki rumah, setidaknya punya tabungannya dulu.

Semua pekerja wajib ikut serta dalam program Tapera. Pekerja yang membuka tabungan di Tapera sama seperti meletakkan bata pertama untuk pondasi bangunan rumahnya secara finansial.

Namun, kehadiran Tapera menjadi polemik, terutama bagi generasi milenial. Ada yang menyambut hangat, ada yang sambat. Pekerja milenial melihat program pemerintah ini sebagai harapan untuk memiliki hunian impian yang belum kesampaian.

Di sisi lain, pengusaha justru melihatnya sebagai beban. Sebab setiap perusahaan wajib mendaftarkan pekerjanya dalam program Tapera sebelum 2027.

Ditambah pengusaha mesti menanggung setoran untuk simpanan Tapera dengan besaran 0,5 persen dari gaji karyawan. Persentase tersebut memang terlihat kecil, tetapi jika dikalikan dengan total gaji karyawan satu perusahaan, nilainya bisa membengkak.

Ada pula kelas pekerja yang merasa keberatan dengan kebijakan pemerintah ini. Sebab selama ini, gaji mereka sudah dipotong iuran BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, pajak penghasilan, dan potongan lainnya seperti pinjaman koperasi dan kasbon kantor.

Lantas mau ditambah potongan Tapera sebanyak 2,5 persen? Hmmm.

Wajar sih kalau ide ini dianggap hanya mengurangi penghasilan saja. Kendati sifatnya tabungan/simpanan yang bisa diambil manfaatnya kelak.

Simpanan Tapera sendiri adalah 3 persen dari total gaji/penghasilan bulanan pekerja. Dengan dibagi bebannya, 0,5 persen ditanggung pemberi kerja, sementara 2,5 persen ditanggung pekerja.

Alasan lainnya, beberapa orang sudah punya rumah. Apakah tetap wajib bin fardhu ikut Tapera?

Tapera menjawab pertanyaan tersebut dengan fasilitas berupa pembiayaan. Selain bisa mengajukan KPR, peserta juga bisa mengajukan pembiayaan untuk renovasi rumah. Kalau tidak mau renovasi rumah?

Pada akhir masa kepesertaan, setiap peserta bisa menarik simpanannya ditambah hasil pemupukannya.

Cuma ya itu, bagi pekerja generasi milenial sudah punya rumah, mereka tetap diharuskan untuk membayar premi. Maka dari itu, bisa dipahami kalau kebijakan ini beneran pengejewantahan nyata dari kredo: iuran duit rakyat itu untuk membiayai kebijakan-kebijakan pemerintah.

Kalau kamu tanya, lah terus pajak kita ke mana dong? Ya udah habis-habisan buat gaji orang-orang yang bikin kebijakan ini lah. Bijimana sih?

Oleh karena itu, buat kamu generasi milenial, kalau mau keliling dunia atau membuat istana, semua itu yang penting uangnya masih cukup banyak setelah dipotong buat iuran BPJS dan BP Tapera. Jangan sampai gaji kalian berujung dijadikan konten Jouska.

Kalau diledekin Atta Halilintar di iklan kartu seluler karena belum punya rumah, ya jangan marah. Proteslah kepada pemerintah. Karena selain bikin kebijakan baru buat narik iuran ke rakyatnya, pemerintah juga terbukti tak bisa kendalikan pasar properti yang harganya selalu naik tiap hari Senin.

BACA JUGA 13 Pertanyaan untuk BP Tapera dan Pemerintah atau tulisan Haris Firmansyah lainnya.

Terakhir diperbarui pada 18 Juni 2020 oleh

Tags: BPJSgenerasi milenialtapera
Haris Firmansyah

Haris Firmansyah

Pegawai Bank Ibukota. Selain suka ngitung uang juga suka ngitung kata.

Artikel Terkait

Kepesertaan BPJS Kesehatan Jawa Tengah capai 98% MOJOK.CO
Kilas

Kepesertaan BPJS Kesehatan di Jateng Capai 98,68%, Digenjot demi Bantu Masyarakat Dapat Layanan Paripurna

3 September 2025
Pedih orang-orang yang penyakitnya tidak ditanggung BPJS MOJOK.CO
Ragam

Tersiksa Punya Penyakit yang Tidak Ditanggung BPJS, Biaya Pengobatannya bikin Putus Asa

14 Januari 2025
PPN Nggak Jadi Naik: Masih Ada Tapera, dan Kenaikan Iuran BPJS, Tarif KRL, UKT.MOJOK.CO
Ragam

PPN Nggak Jadi Naik: Masih Ada Tapera, dan Kenaikan Iuran BPJS, Tarif KRL, UKT

6 Januari 2025
Tapera Adalah Wujud Kebijakan Nggak Asyik, dari Orang-orang Sok Asyik MOJOK.CO
Esai

Tapera Adalah Wujud Kebijakan Nggak Asyik, dari Orang-orang Sok Asyik

6 Juni 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025
Kuliah di universitas terbaik di Vietnam dan lulus sebagai sarjana cumlaude (IPK 4), tapi tetap susah kerja dan merasa jadi investasi gagal orang tua MOJOK.CO

Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua

15 Desember 2025
Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025
Pamong cerita di Borobudur ikuti pelatihan hospitality. MOJOK.CO

Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna

16 Desember 2025
UAD: Kampus Terbaik untuk “Mahasiswa Buangan” Seperti Saya MOJOK.CO

UNY Mengajarkan Kebebasan yang Gagal Saya Terjemahkan, sementara UAD Menyeret Saya Kembali ke Akal Sehat Menuju Kelulusan

16 Desember 2025
Lulusan IPB kerja sepabrik dengan teman-teman lulusan SMA, saat mahasiswa sombong kinin merasa terhina MOJOK.CO

Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah

17 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.