Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Salah Satu Alasan Saya Bertahan Hidup Sebagai Orang Indonesia Adalah Menunggu One Piece Tamat

Razi Andika oleh Razi Andika
5 Agustus 2025
A A
One Piece Penyelamat dari Kemalangan Menjadi Orang Indonesia MOJOK.CO

Ilustrasi One Piece Penyelamat dari Kemalangan Menjadi Orang Indonesia. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Hidup bebas dan bahagia seperti Luffy

Oda, si kreator One Piece, menggambarkan sosok Luffy sebagai “bocah” yang sebetulnya tidak paham dengan konsep kepahlawanan. Namun, ketidakpahaman itu malah membuat Luffy jadi seorang pembebas rakyat dari belenggu tirani. 

Luffy memegang prinsip yang begitu sederhana dari konsep “Raja Bajak Laut” yang dia idamkan. Jadi, dia memandang status “Raja Bajak Laut” sebagai orang paling bebas di dunia. Dia tidak ingin menjadi raja betulan atau memegang kekuasaan. Luffy hanya ingin bebas berlayar di lautan dan bersenang-senang. Sebuah konsep yang sangat seru bagi saya.

Konsep "Raja" bagi seorang pembebas.
Konsep “Raja” bagi seorang pembebas.

Namun, World Government, pemegang kekuasaan absolut di dunia One Piece, memandang prinsip Luffy sebagai ancaman. Di sana, Oda menggambar World Government terbiasa merampas hak hidup rakyat biasa. 

World Government menjaga kekuasaan absolut yang sudah langgeng selama ratusan tahun dengan membangun prajurit terkuat, membantai segala ancaman, menutup sejarah rapat-rapat, hingga memberangus ilmu pengetahuan. Orang pandai dan vokal memang selalu menjadi ancaman bagi semua tiran. Maka jangan heran ada negara yang abai dengan pendidikan.

Hidup di bawah payung tirani

Saya sadar betul bahwa Agus, dan banyak fans One Piece lainnya, hidup di dunia yang tidak jauh berbeda dengan semesta ciptaan Oda. Mereka hidup di bawah payung tirani, yang kerap menyuapi ambisi dan menjaga kedudukannya menggunakan 2 senjata paling purba dalam sejarah manusia, yaitu rasa takut dan kendali. 

Tapi kami tidak pernah membayangkan. Bahwa 8 tahun setelah obrolan pukul 2 pagi itu, akan menjadi saat-saat paling membanggakan bagi kami dan fans One Piece lainnya. 

Sebab, dari kisah fiksi yang sudah menemani separuh hidup kami ini akan menjadi berita penting. Ia menjadi simbol protes terhadap penguasa yang mengatur hidup manusia dengan serampangan.

Benar saja. Ekspresi kekecewaan lewat selembar bendera dengan lambang Bajak Laut Topi Jerami sudah menampakkan tabiat asli kekuasaan. 

Sebuah bendera mampu membuat negara gugup. Tapi itu bagus karena pemerintah sadar bahwa “bendera One Piece”  membawa simbol kebebasan, impian besar, hingga persahabatan. 

Dan bagi mereka, orang-orang dalam kekuasaan itu, bendera bajak laut yang berkibar di halaman rumah, bak mobil truk, dan spion motor adalah sebentuk tindakan makar melawan pemerintahan. Konyol sekali pemerintah ini. 

Ketakutan sebagai alat untuk mengekang rakyat

Memang, ketakutan sudah menjadi komoditas politik. Hal itulah yang tiap hari kita saksikan. 

Sementara itu, kendali terdapat pada ketentuan-tak-langsung mengenai siapa boleh bicara, berekspresi, dan menuliskan sejarah. Dan dalam konteks belakangan ini, negara sudah menggunakan 2 senjata purba itu untuk merespons kekecewaan rakyat yang diekspresikan menggunakan selembar bendera.

Saat ini Agus masih bertahan. Dalam kemalangannya sebagai orang Indonesia, dia tetap hidup untuk menyaksikan akhir petualangan Luffy dan kru Bajak Laut Topi Jerami. 

Dalam mimpi Agus, hidupnya akan lebih baik saat Luffy merapat di kampungnya dan menjemputnya untuk berlayar. Harapan hidup teman saya itu bukan muncul dari sepenggal kalimat delusional “KITA INI BANGSA YANG BESAR!”

Iklan

Saat ini, saya masih menonton anime dan membaca manga One Piece hingga chapter terbaru. Belum jelas kapan serial ini akan tamat dan apakah mungkin saya akan menyaksikannya hingga panel komik terakhir nanti. 

Sebab, segala misteri dalam jagat One Piece ada di tangan Eiichiro Oda, dan kematian saya hanya Tuhan yang tau. 

Lagipula, One Piece cuma goresan pensil di atas kertas. Tapi, bagaimana ia memupuk harapan untuk terus hidup, dan memantik kesadaran tentang bagaimana cara dunia bekerja, bagi saya sudah cukup. 

Penulis: Razi Andika

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Bendera One Piece Berkibar Bukan karena Makar, tapi karena Rakyat Hanya Ingin Tertawa dan Bahagia Bersama Nika dan catatan menarik lainnya di rubrik ESAI.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 5 Agustus 2025 oleh

Tags: anime one piecebendera one pieceeiichiro odamanga one pieceMonkey D. Luffyone pieceone piece makar
Razi Andika

Razi Andika

Sering masuk angin.

Artikel Terkait

Bendera One Piece dan Kekhawatiran Negara yang Kebablasan
Video

Bendera One Piece dan Kekhawatiran Negara yang Kebablasan

17 Agustus 2025
Bendera One Piece Berkibar Bukan karena Makar, tapi karena Rakyat Hanya Ingin Tertawa dan Bahagia Bersama Nika one piece live action
Pojokan

Trailer One Piece Live Action Season 2 Rilis di Saat Indonesia Sedang Gencar-gencarnya Merazia Bendera Mugiwara, Sindiran Paling Keras dan Kocak dari Dunia

11 Agustus 2025
Ketika One Piece Dilarang, Bendera Merah Putih Makin Terkoyak MOJOK.CO
Esai

Sikap Penguasa Melarang Pengibaran Bendera atau Melukis Mural One Piece Justru Semakin Mengoyak Kedaulatan Bendera Merah Putih

9 Agustus 2025
Bendera One Piece Berkibar Bukan karena Makar, tapi karena Rakyat Hanya Ingin Tertawa dan Bahagia Bersama Nika one piece live action
Pojokan

Bendera One Piece Dirazia Itu Aneh, Masak Negara Takut sama Simbol Tokoh Kartun?

6 Agustus 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025
Lulusan IPB kerja sepabrik dengan teman-teman lulusan SMA, saat mahasiswa sombong kinin merasa terhina MOJOK.CO

Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah

17 Desember 2025
Saat banyak teman langsungkan pernikahan, saya pilih tidak menikah demi fokus rawat orang tua MOJOK.CO

Pilih Tidak Menikah demi Fokus Bahagiakan Orang Tua, Justru Merasa Hidup Lebih Lega dan Tak Punya Beban

15 Desember 2025
Kuliah di universitas terbaik di Vietnam dan lulus sebagai sarjana cumlaude (IPK 4), tapi tetap susah kerja dan merasa jadi investasi gagal orang tua MOJOK.CO

Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua

15 Desember 2025
Safari Christmas Joy jadi program spesial Solo Safari di masa liburan Natal dan Tahun Baru (libur Nataru) MOJOK.CO

Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

20 Desember 2025
ugm.mojok.co

UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

20 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.