Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Mahfud MD Kena Mental, Gus Dur Saja Menyesal Bilang Anggota DPR kayak Taman Kanak-Kanak

Menyikapi peristiwa politik terakhir dari Rapat Komisi III DPR dengan Mahfud MD yang bikin geger itu, beginilah analisis seorang golput.

Saleh Abdullah oleh Saleh Abdullah
11 April 2023
A A
Mahfud MD Kena Mental karena DPR kayak Taman Kanak-Kanak MOJOK.CO

Iliustrasi Mahfud MD Kena Mental karena DPR kayak Taman Kanak-Kanak. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Maka, bila penggalan lirik di atas diterjemahkan secara bebas, artinya bisa begini: “Orang-orang asal bacot dan tidak membincangkan sesuatu dengan serius/fokus. Orang-orang mendengar tapi tidak menyimak (ibarat masuk kuping kanan, keluar dari lidah yang sungsang).” Kayak situasi post truth banget, kan? 

Nah, balik ke rapat di Komisi III itu. Simak beberapa celotehan anggota Komisi III DPR di rapat itu dalam menanggapi Pak Mahfud MD, yang bikin situasi jadi kayak status Merapi level Siaga III. Sudah jelas agenda utama rapat untuk meminta penjelasan dari pernyataan Mahfud MD yang mensinyalir adanya transaksi mencurigakan di Kementerian Keuangan sebanyak 349 triliun. Kok, sebagian komentar, pertanyaan dan interupsi di pertemuan justru seperti ingin men-sleding topik utama? 

Kendati, ya, nggak ngagetin juga, sih. Dan justru di situ juga menariknya. Suara-suara berisik itu jadi seperti bukti tambahan dari sinyalemen Gus Dur dulu yang mengatakan bahwa DPR seperti Taman Kanak-kanak. Sinyalemen yang kemudian dia sesali, karena menurutnya karakter anak-anak TK jauh lebih polos dan jujur. Tempat di mana masa depan disandarkan. Anggota DPR? Halah!

Pak Mahfud MD kena mental

Lihat saja. Setelah paparannya diserang interupsi terus oleh Korea anggota DPR, Mahfud MD jadi rada-rada kena mental. Dengan kesal dia lalu mengatakan di DPR juga banyak Markus-nya (Makelar Kasus). Mahfud MD merujuk pada kisah ketika Jaksa Agung Abdul Rahman Saleh dulu rapat gabungan dengan di Komis II dan III. Rapat yang kemudian memunculkan julukan bagi Abdul Rahman Saleh seperti “ustaz di kampung maling”.

Sontak istilah Markus disambar oleh anggota Komisi III dari Gerindra, Habiburokhman. Habib mungkin menduga Markus yang dimaksud adalah anggota DPR saat ini. Dia minta agar Mahfud MD menyebut saja namanya. Beliau tidak terpancing. Lagian itu kasus lama, Bib. Makanya, listen darnfully! Jangan maen samber ajah. 

Perkara Markus belum kelar di situ. Gas digeber lagi. Arteria Dahlan kemudian menebar ancaman untuk memperkarakan Mahfud MD bila tak mencabut pernyataan soal Markus. Nggak berhenti sampai di situ, sesuai etimologi kata “arteri” yang berarti windpipe, saluran angin, Arteria kemudian nyenggol Benny K Harman. Benny marah dan mengancam buka dosa-dosa DPR. Nah, loh! Bukan cuma fokus Rapat Dengar Pendapat Umum itu terancam disabot, isi pembicaraan juga jadi belepotan ke mana-mana. 

Suka buang waktu

Selain itu, ketika bicara, para anggota Komisi III itu, tak lupa buang-buang waktu dengan menyampaikan blah blah blah tentang riwayat hidupnya, yang tidak ada hubungannya dengan isu utama pembahasan. Arteria Dahlan misalnya, menyampaikan sejarah hidupnya, subyek studi S1, S2, dan S3-nya. Yaelah, udah kayak orang diwawancara ketika ngelamar kerja aja. 

Melengkapi tontonan “tari telanjang” itu, Bambang Pacul tampil dan bilang ke Mahfud MD yang memintanya untuk mendukung Undang Undang Perampasan Aset untuk segera disetujui. Sambil “memacul” rekan-rekan sejawatnya, Bambang Pacul menyebut mereka sebagai “Korea-Korea”. 

Dia mengatakan bahwa “Korea-Korea” itu, termasuk dirinya, patuh pada bos ketua partai masing-masing. Keputusan menggolkan UU Perampasan Aset harus disetujui para Ketua Partai dulu. Para “Korea” tidak berani sembarangan dan patuh pada juragannya. (Pembelajaran untuk Pak Mahfud MD: mulai sekarang, mari kita sosialisasikan penggunaan istilah “Korea-Korea” untuk anggota DPR).

RDPU dengan Komisi III jadi kayak panggung Srimulat 

Kalau fakta politiknya seperti itu, apa lalu keputusan untuk golput bisa dianggap psychofreak, tidak nasionalis, dan sebagainya? Lha “Korea-Korea”-nya saja tunduk ke para juragannya, bukan ke rakyat yang memilihnya! 

Kecerdasan itu tumbuh, berkembang dalam sunyi. Kedunguan akan menyebar, menular, dalam ramai.

Penulis: Saleh Abdullah

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Temukan Transaksi Mencurigakan Rp300 Triliun, Mahfud MD Minta Sri Mulyani Usut Tuntas dan analisis menarik lainnya di rubrik ESAI.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 11 April 2023 oleh

Tags: golputGus Durmahfud md
Saleh Abdullah

Saleh Abdullah

Artikel Terkait

menulis di media, dahlan iskan.MOJOK.CO
Ragam

Menulis di Media adalah Cara Termudah Menjadi Terkenal dan Meninggalkan “Warisan”

17 April 2025
Soal Tanah dan Benih Pengetahuan di Tubuh NU MOJOK.CO
Esai

Soal Tanah dan Benih Pengetahuan di Tubuh NU: Masih Relevankah Isu-isu Moderasi Beragama?

7 Agustus 2024
Gus Dur di Balik Operasi Jahat Petrus dan Teror Gerhana Matahari Total
Video

Gus Dur di Balik Operasi Jahat Petrus dan Teror Gerhana Matahari Total

1 Agustus 2024
Sowan Gus Yusuf: Tanpa Ada Kekuatan Politik, Maka Kebenaran Akan Menjadi Sia-Sia
Video

Sowan Gus Yusuf: Tanpa Ada Kekuatan Politik, Maka Kebenaran Akan Menjadi Sia-Sia

28 Maret 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.