Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Lima Jenis Orang Pintar yang Bisa Anda Temui di Jalan Raya

Oktavolama Akbar Budi Santosa oleh Oktavolama Akbar Budi Santosa
19 April 2018
A A
Lima Jenis Orang Goblok yang Bisa Anda Temui saat Berhenti di Lampu Merah MOJOK.CO

Lima Jenis Orang Goblok yang Bisa Anda Temui saat Berhenti di Lampu Merah MOJOK.CO

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Tidak semua orang di jalan raya bikin emosi. Masih ada orang baik kok, yang tingkah lakunya bikin kita salut dan ingin menyalaminya.

Tulisan “Lima Jenis Orang Goblok yang Bisa Anda Temui saat Antre di SPBU” menjadi artikel paling hits dari Mojok beberapa pekan ini. Sebelumnya, Agus Mulyadi menulis tentang lima orang goblok yang bisa ditemui di bioskop. Setelah itu, Mbak Apsky juga menulis tentang lima orang goblok yang bisa ditemui saat berhenti di lampu merah.

Setelah muncul 3 tulisan mengenai 5 orang goblok di berbagai tempat, sebenarnya saya berharap akan muncul tulisan penyeimbang mengenai lima orang pintar entah di bioskop, SPBU, atau lampu merah. Harapan ini dilandaskan pada kepercayaan saya bahwa Mojok itu tidak berpihak kepada mereka yang fokus dengan kejelekan manusia lain saja, tetapi juga pada kebaikan-kebaikan manusia yang membuat our faith in humanity restored.

Tetapi, apalah arti menunggu bila kamu tak cinta lagi. Akhirnya, saya putuskan untuk menulis lima orang pintar yang bisa kamu temui di jalan raya.

1. Orang yang memberi kesempatan menyeberang

Salah satu jalanan paling seru yang pernah saya temui berada di dekat kampus saya, UGM. Mulai dari perempatan MM UGM hingga lampu merah Kentungan. Pada jam-jam sibuk, menyeberang di jalan ini sesusah pindah dari Partai Allah ke Partai Setan. Pokoknya, kalau kamu bukan pengendara yang bernyali tinggi dan mau ambil kesempatan sekecil apa pun, menyeberang di jalan ini bisa memakan waktu lebih dari 5 menit.

Sebenarnya, jalanan lain di Jogja (dan mungkin juga di kota lain) juga sudah mulai terjangkit sindrom Mengapa-Harus-Aku-yang-Mengalah. Mereka yang mengidap sindrom ini tak mau menyia-nyiakan sedikit pun waktu di jalan raya sehingga ketika ada orang yang mau menyeberang, tetap tak digubris. Bahkan, ketika ada kendaraan lain yang berhenti untuk memberikan kesempatan menyeberang, pengendara pengidap sindrom tersebut tetap saja nyeleweng seperti tanpa dosa.

Itu sih versi gobloknya. Kalau versi pintarnya, ya mereka yang mau memberikan kesempatan bagi pengguna jalan lain (baik yang menggunakan kendaraan bermotor atau jalan kaki) untuk menyeberang. Tak jarang pula orang jenis ini mendapat makian dari orang-orang goblok yang tak mau mengalah karena berhenti di tengah jalan. Meski begitu, orang-orang pintar ini bergeming. Ini harus dicontoh!

2. Orang yang menepi untuk membantu orang lain menyeberang

Masih berkaitan dengan kegiatan seberang-menyeberang, ada satu lagi jenis orang pintar sekaligus pahlawan yang bisa kamu temui meski mungkin sudah jarang. Orang pintar jenis ini adalah mereka yang termasuk juga dalam jenis pertama, namun memiliki tingkatan lebih tinggi lagi.

Meski sudah memberi kesempatan, tak jarang ada pengguna jalan lain yang mungkin masih kesulitan untuk menyeberang, seperti lansia ataupun difabel. Apalagi keberadaan zebra cross nggak jauh beda sama perhatianmu ke gebetan incaran, ada namun tak dianggap. Maka orang pintar ini, yang sadar bahwa jalan adalah milik publik, tergerak untuk membantu pengguna lain yang kesusahan. Sebuah wujud tindakan nyata pengamalan pelajaran PPKn zaman SD dulu.

Saya kurang tahu apakah pelajaran menyeberangkan nenek tua masih diajarkan di SD. Kalaupun iya, mungkin jika dibuat soal akan dimasukkan unsur kekinian jadi seperti,

Ketika ada seorang nenek ingin menyeberang jalan, maka kita harus?

a. Memotret lalu lapor ICJ

b. Membantu menyeberangkan

c. Ngetwit “Ini keluarganya di mana sih kok neneknya dibiarin pergi sendiri?”

Iklan

d. Merenungi lalu membuat status tentang bagaimana pemerintah abai terhadap kepentingan lansia

3. Orang yang tetap diam meski diklakson ketika berada di lampu merah yang ada rambu “Belok Kiri Ikuti Lampu APILL” atau tak ada rambu sama sekali

Orang satu ini menjadi goblok jika rambu-rambu membolehkan belok kiri jalan terus, tetapi menjadi pintar ketika tidak ada rambu-rambu tersebut atau ada rambu yang melarang.

Yaps, menurut aturan lalu lintas, jika tidak ada rambu-rambu yang membolehkan untuk belok kiri langsung, yang berlaku adalah mengikuti lampu rambu-rambu lalu lintas.

Tetapi, masih banyak orang yang tidak memahami aturan ini ataupun memaksakan diri melanggar rambu. Maka, ketika ada orang yang berhenti di lajur kiri, tak jarang sahutan klakson disertai makian menghunjamnya. Padahal, secara aturan, orang yang berhenti ini benar karena tidak jalan terus. Memang pengendara di negeri ini sama kayak netizennya: nggak mau ngalah.

4. Orang yang memberi tanda ketika ingin menyalip

Salah satu cara mencegah terjadinya kecelakaan adalah rasa saling hormat dan memahami antarpengguna jalan. Untuk bisa saling memahami, yang diperlukan adalah komunikasi. Dan cara berkomunikasi di jalan tentu bukan dengan berkendara motor berjejer dua lalu ngobrol di tengah jalan. Itu sih termasuk jenis orang goblok namanya.

Setiap kendaraan dibekali alat untuk menjalin komunikasi dengan pengendara lain. Salah satunya lampu sein. Lampu satu ini sempat ngetren menjadi bahan pergunjingan netizen untuk mengomentari pengendara motor, khususnya emak-emak yang dianggap sering tak seiya sekata dengan lampu sein motornya.

Perkara penggunaan lampu sein bukan hanya untuk pertanda mau belok. Orang pintar di jalan raya menggunakan lampu sein sebagai kode bahwa ia akan menyalip, terutama ketika yang disalip adalah kendaraan yang lebih besar seperti truk.

Truk itu konon raja jalanan. Tidak hanya karena truk sering membawa barang-barang penting demi berlangsungnya hajat hidup orang banyak, juga karena “bokongnya” memberi banyak petuah kehidupan yang realistis, sesuai dinamika kehidupan yang terjadi pada rakyat jelata. Menyalakan lampu sein selain untuk mengabarkan ingin menyalip, juga merupakan perkara sopan santun permisi lewat kepada si raja jalanan.

5. Orang yang membonceng motor sambil membaca buku

Buku adalah jendela ilmu. Orang pintar selain minum Tolak Angin juga lahap memakan ilmu. Dalam situasi dan kondisi apa pun, ilmu harus selalu dicari. Bahkan ketika membonceng motor sekalipun meski terganggu kencangnya embusan angin.

Itulah lima jenis orang pintar yang bisa Anda temui di jalan raya. Sebenarnya ada yang nomor enam, yaitu ketika Anda bertemu Mbah Mijan di jalan, hehehe. Sekali lagi, tulisan ini adalah upaya memberikan keseimbangan. Jika sebelumnya di Mojok sudah ada contoh buruk, saya beri contoh yang baik sehingga Anda tiada tersesat.

Semoga Anda pembaca sekalian termasuk golongan orang-orang pintar di jalan raya. Ingat, berkendaralah dengan bijak, sebab keluarga Anda menanti di rumah. Kalau Anda belum punya keluarga dan belum punya rumah, ya udah, kita sama.

Terakhir diperbarui pada 26 April 2018 oleh

Tags: jalan rayakesalklaksonlampu merahorang goblokorang pintarSPBU
Oktavolama Akbar Budi Santosa

Oktavolama Akbar Budi Santosa

Pengulas mie di @nyaaarimie

Artikel Terkait

Bayar Pakai QRIS di Pom Bensin Adalah Dosa Terbesar Pengendara, Bikin Antrean Makin Panjang Mojok.co
Pojokan

Bayar Pakai QRIS di Pom Bensin Adalah Dosa Terbesar Pengendara, Bikin Antrean Makin Panjang

11 Oktober 2025
Rugi Buka SPBU di Papua? DPR Bisanya Cuma Omong Kosong MOJOK.CO
Esai

Rugi Buka SPBU di Papua? Kalau DPR Menantang, Korporasi Bisa Menantang Balik karena DPR Cuma Bisa Melempar Retorika

3 Oktober 2025
Jogja Tanpa Klakson Itu Omong Kosong, Nggak Usah Berlebihan Bikin Narasi Puji-pujiannya
Pojokan

Jogja Tanpa Klakson Itu Omong Kosong, Nggak Usah Berlebihan Bikin Narasi Puji-pujiannya

10 Juli 2025
PT Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah menjamin kualitas BBM dan layanan SPBU di Jogja selama musim mudik lebaran 2025 MOJOK.CO
Kilas

SPBU Jogja Selama Musim Mudik 2025: Stok dan Kualitas Dijamin Aman, 18 Titik Buka 24 Jam

25 Maret 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.