Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Apakah Benar Ada Sunat Anggaran Konsumsi dan Uang Transport? Saya dan Kawan KPPS Temanggung Menjadi Korban Busuknya Pemilu 2024 yang Belum Digelar

Khoirul Atfifudin oleh Khoirul Atfifudin
28 Januari 2024
A A
KPPS Temanggung Korban Busuknya Pemilu 2024 MOJOK.CO

Ilustrasi KPPS Temanggung Korban Busuknya Pemilu 2024. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Meminta kejelasan dari PPS

Setelah berselancar di X, saya menemukan komentar bahwa yang seharusnya mengelola dana anggaran untuk pelantikan dan Bimtek KPPS adalah PPS. Dari situ saya langsung menanyakan kepada kakak saya yang kebetulan dia merupakan anggota PPS. Ternyata dia sudah mengetahui informasi mengenai ramainya isu anggaran KPPS di sosial media.

Menurut penjelasan dari kakak saya itu, PPS tidak tahu menahu dan hanya menerima anggaran uang makan dan transportasi dari PPK. Oke, berarti PPS di desa saya di Temanggung hanya terima bersih. Berhubung seperti itu, saya langsung share informasi ini ke WhatsApp Grup KPPS dusun.

Di sana muncul asumsi-asumsi. Misalnya: “Mungkin saja tiap daerah beda-beda anggarannya.” 

Ah saya tidak percaya dengan kata “mungkin” yang di mana itu menunjukkan keraguan. Ada juga kecurigaan lain bahwa sewaktu pelantikan, kami diminta untuk tanda tangan sebanyak 3-4 kali. Yang masing-masing kertas tertulis anggaran Rp50.000. Tapi itu hanya kecurigaan saja, ya. Sebab saya butuh jawaban dan klarifikasi secara pasti.

Tidak cukup puas, saya pun membagikan foto itu berserta thread yang saya bikin di X ke WAG KPPS Desa. Pihak PPS memberikan klarifikasi sama seperti kakak saya berikan bahwa PPS hanya menerima anggaran dari PPK. Katanya, dia juga sudah meneruskan keriuhan ihwal anggaran itu ke dalam WAG PPK. Namun, sampai malam hari saat saya membuat tulisan ini belum ada balasan juga.

Lebih parahnya lagi, sewaktu menuntut hak anggota KPPS di WAG KPPS Desa, ada balasan yang di mana kita sebagai anggota KPPS di Temanggung harusnya bersyukur karena telah menerima uang walau cuma Rp50.000. Beberapa anggota WAG lain juga turut mengafirmasi hal itu. Dalam hati saya, itu hak kita sebagai pekerja di Pemilu 2024, ya kali nggak kita tutut. Toh kalau kalian menerima uang lebih dari Rp50.000 pasti akan kalian terima.

Tidak ada yang salah dari aksi menuntut hak

Memang saya bersyukur karena sudah mendapatkan berkah menjadi anggota KPPS. Saya juga bersyukur karena kemarin mendapat uang. Tapi, masalahnya adalah terdapat informasi yang beredar bahwa anggaran untuk anggota KPPS di Temanggung dan beberapa tempat lain lebih dari Rp50.000. Setidaknya adalah Rp300.000 dengan rincian pelantikan Rp100 ribu dan Bimtek Rp200 ribu. 

Itu semua adalah hak kami sebagai bagian dari Pemilu 2024. Apa salahnya kalau ada pihak yang menuntut untuk diberikan haknya? Atau, bukankah sudah semestinya menuntut apa yang menjadi hak kita? Tentu disertai dengan melaksanakan kewajiban juga.

Saya tidak tahu harus menyalahkan siapa. Tapi, yang seharusnya bertanggung jawab akan hal ini adalah Komisi Pemilihan Umum (KPU) Temanggung. Karena di WAG KPPS desa, ada informasi bahwa di wilayah Temanggung, KPPS di masing-masing dusun/desa hanya mendapatkan uang Rp50.000. Tapi sialnya, KPU Temanggung sampai malam hari ini juga belum juga memberikan klarifikasi.

KPU Temanggung masih diam saja

Jangankan KPU Temanggung, KPU pusat saja sampai malam hari belum kunjung memberikan informasi. Sementara di akun Instagram mereka sudah puluhan komentar yang menanyakan kejelasan mengenai anggaran untuk pelantikan dan Bimtek KPPS. Ada yang hanya mendapatkan konsumsi saja tanpa uang transport, pelantikan Rp25 ribu dan Bimtek Rp50 ribu, dan lain sebagainya. Sungguh memprihatinkan.  

Oh ya, saya juga menanyakan ke dalam WAG KPPS desa kenapa pelantikan dan Bimtek di desa saya dirapel. Tidak dalam hari yang berbeda. Kata salah satu anggota PPS, hal itu sudah menjadi jadwal dari PPK. Bahkan beberapa desa yang dia tahu juga melakukan hal serupa.

Bukan hanya dana KPPS saja yang bermasalah. Jadi, saya juga menanyakan apakah kakak saya sebagai PPS mendapatkan uang transport sewaktu rapat koordinasi dengan PPK apa tidak. Kata dia, anggota PPS di desa katanya mendapatkan uang Rp150.000. Lho kok cuma Rp150.000, sedangkan di PPT yang tersebar di sosial media anggaran Rapat Koordinasi PPK dengan PPS adalah Rp250.000/orang!?

Untuk dana bagi PPK jujur saya tidak tahu. Lantaran saya tidak memiliki kenalan dengan orang-orang yang bekerja sebagai PPK di Pemilu 2024. Tapi, untuk KPPS dan PPS ada anggaran yang belum jelas. Tidak adanya akuntabilitas dan transparansi dari KPU Temanggung dan KPU Pusat kepada bawahannya.

KPU harusnya memberikan klarifikasi

Dari semua keruyaman itu, saya berpikir dana untuk panitia Pemilu 2024 ini terus kemana? Apa iya anggaran ini menyusut dan disunat dari pusat hingga yang paling bawah. Awalnya memang Rp300.000 tapi oleh para mafia-mafia Pemilu 2024, dana itu dipotong sehingga hanya mendapatkan Rp50.000/orang. Ah itu hanya dugaan liar saya saja.

Iklan

Terlepas dari itu, sudah seharusnya KPU pusat, KPU Temanggung, dan semua KPU daerah meluruskan informasi memprihatinkan ini. Bahkan kalau memang informasi ini hoaks, harusnya pihak yang berwenang memberikan klarifikasi. Ya masak hanya diam saja. Kami juga bagian dari Pemilu 2024 dan ingin hak kami terpenuhi.  

Kalau memang tidak ada klarifikasi dari KPU dan berita itu benar adanya, artinya ada pemangkasan anggaran, pengurangan hak pekerja Pemilu 2024. Berarti sudah jelas bahwa Pemilu 2024 adalah pesta demokrasi yang busuk! 

Bahwa negara ini memang negara busuk! 

Dan kami yang masuk ke dalam kepanitiaan Pemilu 2024 adalah korbannya.

Penulis: Khoirul Atfifudin

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA 5 Fakta DPT Pemilu 2024, Ada Pemilih di Bawah 17 Tahun dan fakta menarik lainnya di rubrik ESAI.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 29 Januari 2024 oleh

Tags: anggaran bimtekanggaran konsumsi dan transportbimtek slemanbimtek temanggungjawa tengahJogjaKPPS JogjaKPPS SlemanKPPS Temanggungkpu pusatKPU TemanggungPemilu 2024temanggung
Khoirul Atfifudin

Khoirul Atfifudin

Penyuka musik dan tertarik menulis.

Artikel Terkait

Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO
Liputan

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO
Ekonomi

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO
Ragam

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO
Liputan

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.