BPOM sudah resmi mengeluarkan izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 Sinovac pada Senin, 11 Januari 2021 kemarin. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala BPOM Penny K Lukito.
Pasca diterbitkannya izin penggunaan darurat tersebut, Presiden Jokowi diproyeksikan menjadi orang pertama yang bakal mendapatkan vaksin Sinovac ini. Tak tanggung-tanggung, Jokowi bakal disuntik vaksin Sinovac pada Rabu, 13 Januari 2021 besok.
Momen penyuntikan vaksin kepada Jokowi besok merupakan momen yang sangat spesial. Ia menjadi penanda besar proyek vaksinasi nasional sebagai bagian dari perang melawan pandemi Covid-19 yang, belum juga bisa kita menangkan sampai saat ini.
Maka, tak berlebihan jika kemudian momen tersebut harus dibikin sespesial mungkin. Pihak istana kepresidenan kabarnya tengah mempersiapkan dengan matang proses vaksinasi terhadap Presiden Jokowi.
Rencananya, proses penyuntikan vaksin kepada Jokowi juga bakal disiarkan secara langsung. Masyarakat bisa “menikmati” sensasi melihat Jokowi saat ditusuk jarum vaksinasi.
Melihat saudara atau kawan disuntik oleh dokter atau mantri tentu adalah hal yang biasa. Tapi kalau melihat presiden disuntik, pastilah akan beda sensasinya.
Rakyat bisa melihat ekspresi muka Jokowi saat disuntik. Melihat Jokowi menjerit kecil saat lengannya yang kurus itu akhirnya ditembus oleh jarum suntik yang pastilah tingkat keruncingannya paripurna. Membayangkan betapa Ibu Iriana harus menenangkan suaminya sesaat sebelum ia disuntik. “Nggak sakit kok, Pak, kayak digigit semut,” ujarnya.
Siaran langsung Jokowi disuntik vaksin bakal menjadi acara yang sangat menghibur bagi masyarakat. Boleh jadi, siaran itulah yang sedikit banyak mampu menjadi penebus “dosa” pemerintah karena tidak bisa optimal dalam menangani pandemi Covid-19 seperti beberapa negara tetangga.
Walau tak bisa memberikan perlindungan kepada masyarakat atas Covid-19, namun setidaknya, pemerintah masih bisa memberikan tontonan yang menghibur yang ada nuansa Covid-19-nya.
Apa saja yang sifatnya seremonial memang selalu menyenangkan bagi banyak orang. Setidaknya, begitulah yang dipikirkan oleh Pemerintah dan memang cukup diamini oleh banyak orang.
Kemarin saat vaksin Sinovac mulai didistribusikan saja, ada upacara pelepasannya. Jadi nggak mungkin kalau sampai prosesi penyuntikan pertamanya nggak dibikin upacara.
Jangan salah, sebagai negara yang bahkan tragedi kecelakaan bisa dikemas menjadi apa saja, seremonial merupakan hal yang amat penting.
Sudah selayaknya penyuntikan vaksin kepada Jokowi dikemas dengan konsep acara yang menarik dan penuh dengan nuansa showbiz. Kalau perlu, libatkan Wishnutama dan Erick Thohir yang sudah terbukti mampu bikin gelaran pembukaan Asian Games menjadi sangat meriah. Libatkan banyak artis dan talent-talent lainnya.
Hire Vincent-Desta, atau Sule-Andre, Ramzi-Gilang Dirga, atau Adul-Komeng sebagai pembawa acara.
Undang musisi-musisi papan atas untuk menjadi pengisi sesi hiburan. Kalau bisa musisinya yang lengkap, dari generasi tua seperti Rhoma Irama sampai generasi muda seperti .Feast.
Suruh mereka menyanyikan lagu andalan mereka dengan mengganti lirik lagu mereka dengan nuansa Covid-19.
Rhoma Irama bisa menyanyi lagu ‘Mirasantika’ dengan lirik yang sudah dimodifikasi.
“Vaksin Sinovac (novac), apa pun namamu…”
“Tak akan kutakut lagi dan tak akan kutolak lagi walau sesuntik.”
Begitu pula dengan .Feast, bisa menyanyikan lagu ‘Peradaban’-nya itu.
“Bawa vaksin ini ke persekutuanmu.”
“Angka positif menanjak lagi.”
Atau…
“Ambil masker lepas corona.”
“Cuci tangan divaksin pula.”
Di akhir acara, pemerintah bisa menghadirkan Caesar YKS untuk menghibur pemirsa dengan goyang khasnya. Saat Caesar berjoget itulah, tampilan layar langsung memunculkan pesan penting: “Vaksin sehat, aman, dan halal. Habis divaksin, tubuh bakal menjadi kuat, lentur, dan lincah seperti Caesar.”
Sekali lagi, ini adalah hal yang penting. Semata demi menjaga keutuhan Negara Seremoni Republik Indonesia.