Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai Kepala Suku

Perjuangan Angkatan 2019 Lebih Berat Dibanding Angkatan 1998

Puthut EA oleh Puthut EA
25 September 2019
A A
jokowi pandemi virus corona sri mulyani bpjs kesehatan agus mulyadi gibran rakabuming calon wali kota solo mojok.co dijatuhkan presiden jokowi puthut ea opini tulisan nonfiksi esai mojok.co analisis politik angkatan 2019

jokowi pandemi virus corona sri mulyani bpjs kesehatan agus mulyadi gibran rakabuming calon wali kota solo mojok.co dijatuhkan presiden jokowi puthut ea opini tulisan nonfiksi esai mojok.co analisis politik angkatan 2019

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Saya percaya, angkatan 2019 akan merebut kemenangan, dengan cara dan gaya mereka.

Sejarah adalah milik kaum muda. Di Indonesia, kaum muda biasanya direpresentasikan oleh mahasiswa. Saya tidak perlu membaluri tulisan ini tentang agen perubahan dan hal klise semacam itu.

Saya mau memulai dari sebuah analisis dasar, kenapa perjuangan mahasiswa angkatan 2019 lebih berat dibanding angkatan 1998.

Pada saat angkatan 1998 muncul, sejatinya sudah ada semacam “institusionalisasi oposisi”. Misalnya PDI Megawati saat itu dengan tragedi Kudatuli.

Lembaga-lembaga perlawanan mahasiswa juga mulai menemukan bentuknya. Lembaga swadaya masyarakat sedang naik tangga. Oposisi personal pun terasa, dari mulai Amien Rais, Gus Dur, Cak Nur, dll.

Bangunan rezim Soeharto juga sudah mulai retak. Militer terpecah. Tentu saja faktor yang tak kalah pentingnya waktu itu, krisis ekonomi sedang terjadi.

Tapi angkatan 2019 menghadapi era konsolidasi oligarki. Penyatuan elite politik-ekonomi sedang terjadi. Semacam berbagi jatah kemewahan.

Di sisi lain, tidak ada organisasi oposisi yang sejati. Prabowo-Sandi dalam konteks ini, bukan oposisi sejati. Mereka bagian dari oligarki yang bertarung untuk memastikan siapa yang memimpin secara formal negeri ini.

Sementara itu, struktur gerakan sektoral juga sedang lemah. Termasuk lembaga perlawanan mahasiswa sendiri. Mereka sangat terkooptasi. Istilahnya, mereka “dipelihara oleh abang-abangan alias senior sendiri”.

Di sisi lain, mahasiswa 2019 ada pada fase “depolitisasi” yang sesungguhnya. Uang kuliah mahal. Kampus disterilkan dari aktivitas malam. Memang hal ini pernah terjadi di era Soeharto dengan NKK/BKK. Tapi faktor kampus sebagai sektor industrial dengan segala hal yang mahal, tidak terjadi saat itu.

Dan hal lain adalah tidak ada proses krisis ekonomi, yang ada adalah sinyal menuju perlambatan ekonomi. Lembaga-lembaga lain seperti lembaga sektoral dan LSM juga sedang dalam kondisi yang lemah (itu pula yang menyebabkan petinggi-petinggi mereka mesti dekat dengan kekuasaan).

Dari situ jelas ada perbedaan tantangan besar antara angkatan 2019 dengan 1998. Dari situ pula kita tahu, mahasiswa angkatan 2019 punya tantangan yang lebih berat dan kompleks.

Sehingga ketika kita melihat dalam beberapa hari ini, gelombang aksi demostrasi merebak, bergelombang, membuat banyak pihak kaget. Bagaimana bisa, generasi yang sedang diproses dalam kampus dengan kecenderungan industrialis, mampu bergerak dengan terorganisir, solid, dan militan.

Mereka bukan hanya mampu membantah bahwa ada pihak yang mampu menyetir apalagi menunggangi gerakan mereka. Tapi juga punya struktur argumen yang kuat dan pemikiran yang fundamental.

Iklan

Saya tidak akan ikut menakut-nakuti mereka dengan peringatan awas gerakan mereka akan disabotase elite politik. Tidak. Saya yakin mereka bisa menyingkirkan anasir itu dengan cerdik.

Saya juga tak perlu terlalu khawatir bagaimana proses yang akan mereka gunakan untuk mengawal seandaninya elite politik “berkompromi” untuk mengulur waktu. Saat gerakan mereka melemah, oligarki akan kembali menunjukkan sisi buas dan rakusnya. Saya percaya mereka bisa mengatasinya.

Saya juga makin yakin mereka bisa mengatasinya karena punya peranti dan kreativitas yang berbeda dengan generasi sebelumnya.

Saya percaya, mereka akan merebut kemenangan, dengan cara dan gaya mereka.

BACA JUGA Demonstrasi Itu Biasa Saja atau artikel rubrik KEPALA SUKU lainnya.

Terakhir diperbarui pada 25 September 2019 oleh

Tags: angkatan 1998angkatan 2019demo 1998demonstrasi 2019generasi 1998generasi 2019
Puthut EA

Puthut EA

Kepala Suku Mojok. Anak kesayangan Tuhan.

Artikel Terkait

jokowi pandemi virus corona sri mulyani bpjs kesehatan agus mulyadi gibran rakabuming calon wali kota solo mojok.co dijatuhkan presiden jokowi puthut ea opini tulisan nonfiksi esai mojok.co analisis politik angkatan 2019
Kepala Suku

Masih Ada Waktu untuk Presiden Jokowi

25 September 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.