Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Kepada Para Lelaki yang Sok Gawat

PR Ujianti oleh PR Ujianti
11 Januari 2017
A A
Kepada Para Lelaki yang Sok Gawat

Kepada Para Lelaki yang Sok Gawat

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Gawat. Ada 230 ribu janda baru di Indonesia sepanjang 2016.

Itu status teman di media sosial. Dosen di sebuah PTN ternama di Pulau Jawa. Saya cuma mbatin, asyuuu … abad kegelapan kok ndak selesai-selesai. Para lelaki yang sok gawat itu kok nggak berkurang juga jumlahnya.

Bukan apa-apa, saya juga janda. Mangkel karena konotasi negatif yang melekat pada status janda tidak ada habis-habisnya. Berkali-kali dijadikan bahan guyonan. Mulai dari level obrolan warung kopi sampai guyonan yang disampaikan di seminar ilmiah.

Mungkin dengan membawa-bawa cerita soal janda, si pembicara berharap bisa lebih menarik simpati pemirsa. Apalagi kalau kemudian setelahnya terdengar gelak tawa panjang membahana. Semacam sudah jadi hebat dan keren dengan mengeksploitasi status orang lain.

Meskipun demikian, demi keadilan bagi para lelaki yang sok gawat ini, biarlah saya mencoba menelaah lebih dalam, mengapa dengan bertambahnya 230 ribu janda ini dianggapnya sangat mengancam.

Takut menjadi beban nasional? Jangan khawatir, banyak dari kami yang sangat mandiri. Bahkan sejak masih dalam status pernikahan pun sudah punya penghasilan jauh melebihi suami. Atau bahkan menjadi pencari nafkah tunggal dalam keluarga. Nah, bisa jadi justru inilah yang menjadi penyebab perpisahan. Suami kadung jadi pemalas, semacam lintah pengisap yang bisanya cuma nebeng hidup doang. Istri banting tulang sementara suami cuma ongkang-ongkang kaki di rumah. Siapa yang tak gerah?

Lalu, gawatnya apa dong? Sampai di mana-mana kami berada, selalu ada telunjuk dan bisik-bisik yang mengarah kepada kami disertai ucapan, “Hati-hati, lho, dia janda!”

Wuih.

Oh, takut tergoda, ya? Kenapa? Karena dipikirnya kami luar biasa kesepian? Waduh, kami ini sehari-hari sudah luar biasa sibuk dengan pekerjaan dan anak-anak. Tiap hari sudah terlampau lelah bahkan sekedar berpikir untuk melakukan hal-hal yang nyerempet-nyerempet.

Kalau ada hari libur sedikit, ya, kami pakai jalan-jalan dengan anak-anak, lah. Ingat, ya, sekarang kami bebas. Jadi kami bisa melakukan apa saja. Termasuk yang kalian larang-larang dulu. Sekarang kami bebas rumpi-rumpi di warung kopi sehabis jam kantor atau lari-lari cantik di car free day tiap hari Minggu tanpa perlu merasa sungkan karena di rumah belum ada masakan yang matang. Lagian siapa pula yang akan melirik om-om berperut gendut macam kalian itu, wahai para pria yang sok gawat. Mending menggaet berondong.

Stigma yang dilekatkan pada kami, para janda, benar-benar merugikan. Semacam kami ini warga negara kelas dua, momok masyarakat. Dilecehkan para suami, dimusuhi para istri.

Para istri takut setengah mati suaminya jatuh dalam godaan kami. Please, deh, hal tersebut justru menunjukkan rasa tidak aman Anda-Anda semua, Sista. Di lubuk hati terdalam, Anda menyadari betapa rendahnya kemampuan kendali diri para suami Anda. Alih-alih mengultimatum para suami, atau mengikat mereka kencang-kencang supaya tidak terus-menerus mengejar-ngejar kami, Anda malah memusuhi kami.

Ya benar, sih, ada juga beberapa dari kami yang jadi simpanan laki-laki beristri. Tapi, untuk menjadi simpanan, kan, tidak melulu mereka yang berstatus janda. Yang masih lajang atau berstatus istri orang juga ada yang menjadi simpanan. Jadi itu soal personal masing-masing. Kerugian lainnya, beberapa dari kami tidak mendapatkan pekerjaan atau promosi karena status jandanya. Padahal entah apa hubungan antara status janda dengan performa kerja.

Lalu soal kami jablay (duh, maafkeun kalau istilah ini jadul sekali). Itu, sih, lebih karena otak kalian para lelaki melulu soal selangkangan. Kalau kemudian banyak yang tertarik sampai di level keblinger pada kami karena kami matang, cantik, dan mandiri, siapa yang bisa disalahkan?

Iklan

Pengalaman hidup kami yang pahit dan sulitlah yang membuat kami matang dan nampak menarik; yang membuat kami di mata kalian, wahai para lelaki yang sok gawat, tampak misterius dan sulit didekati. Sayangnya, kalau kami tak tampak tertarik, kalian menganggapnya jual mahal, jinak-jinak merpati. Kalau kami membalas keramahan kalian, kami dianggap murahan. Justru karena kami sudah kenyang pengalaman menghadapi lelaki yang sok gawat macam kalianlah yang membuat kami berpikir sejuta kali untuk pasang lampu hijau. Jangan sampai kami jatuh ke lubang yang sama.

Tapi, jangan-jangan kalian sebenarnya memiliki perasaan yang kompleks pada pada kami, campuran antara takut dan iri? Para lelaki gemas karena kami terlalu mandiri, sementara para istri iri setengah mati karena kami punya kebebasan yang tak mereka miliki.

Ah, saya kok belum menemukan alasan yang kuat kenapa Anda semua harus sok gawat. Atau karena kalian mengidap messiah complex, wahai para lelaki yang sok gawat? Ingin menjadi penyelamat tapi tidak sadar, justru kalianlah yang sebenarnya perlu menyelamatkan diri dari kebiasaan mendompleng status kami. Mulai dari tema obrolan warung kopi sampai pembuktian jati diri.

Ini baru gawat.

Terakhir diperbarui pada 11 Agustus 2021 oleh

Tags: 230 ribu janda di indonesiafeaturedjandaperceraian
PR Ujianti

PR Ujianti

Artikel Terkait

Tantangan dan Transformasi Menjadi Seorang Janda. MOJOK.CO
Kilas

Saya Memberanikan Diri Mengatakan: Saya Seorang Janda

13 Agustus 2023
single mom mojok.co
Uneg-uneg

Single Mom dan Pertanyaan Soal Urusan Ranjang

27 November 2022
Melunturkan Stigma Negatif Janda Melalui Komunitas Single Mom Indonesia MOJOK.CO
Esai

Melunturkan Stigma Negatif Janda Melalui Komunitas Single Moms Indonesia

16 November 2022
perfect strangers dan permainan bertukar handphone mojok.co
Hiburan

Perfect Strangers dan Malapetaka karena Handphone

22 Oktober 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Benarkah Keturunan Keraton Jogja Sakti dan Bisa Terbang? MOJOK.CO

Benarkah Keturunan Keraton Jogja Sakti dan Bisa Terbang?

18 Desember 2025
Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Gedung Sarekat Islam, saksi sejarah dan merwah Semarang sebagai Kota Pergerakan MOJOK.CO

Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

20 Desember 2025
Atlet panahan asal Semarang bertanding di Kota Kudus saat hujan. MOJOK.CO

Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

19 Desember 2025
Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur Mojok.co

Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

17 Desember 2025

Video Terbaru

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.