Kasus Larangan Pakai Masker di Masjid Tunjukkan kalau Bekasi Adalah Planet Paling Lucu Se-Galaksi Bima Sakti - Mojok.co
  • Kirim Artikel
  • Terminal
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
Home Esai

Kasus Larangan Pakai Masker di Masjid Tunjukkan kalau Bekasi Adalah Planet Paling Lucu Se-Galaksi Bima Sakti

Erwin Setia oleh Erwin Setia
4 Mei 2021
0
A A
Kasus Larangan Pakai Masker di Masjid Tunjukkan kalau Bekasi Adalah Planet Paling Lucu Se-Galaksi Bima Sakti

Kasus Larangan Pakai Masker di Masjid Tunjukkan kalau Bekasi Adalah Planet Paling Lucu Se-Galaksi Bima Sakti

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Bekasi kini mau menyaingi Depok sebagai daerah yang “lucu”. Apalagi setelah ada kasus larangan pakai masker di dalem masjid.

Ada anekdot yang pernah menyebut kalau Depok itu merupakan kota terbaik di dunia. Penyebutan itu ternyata bukan pernyataan satire belaka. Warga Depok berhak berbangga karena kota kesayangannya memiliki segerobak inovasi dan prestasi yang sukar ditandingi kota-kota lain.

Tanpa Depok kita tidak akan pernah tahu bahwa cara terbaik menjaga ketahanan pangan adalah dengan gerakan One Day No Rice (satu hari tanpa nasi) dan cara mengurangi stres pengguna jalan adalah lewat pemutaran lagu di lampu merah.

Apa itu kesejahteraan petani dan perluasan lahan pertanian? Apa pula itu perbaikan infrastruktur kota? Duh, duh, nggak guna itu semua.

Baru-baru ini Depok juga memperlihatkan kecemerlangannya. Seorang pria di Depok yang mengaku sebagai ustaz berhasil bikin geger seantero negeri berkat sebuah video pendek.

Baca Juga:

Cerita Saya, Kurir Paket yang Antar Amanah sampai ke Pelaminan

Honda Vario Techno 125 Tahun 2013, Motor Bekas Terbaik di Kelasnya

Mari Mengapresiasi Wali Kota Depok yang Instruksikan ASN Khatamkan Al-Quran Seminggu Sekali di Masa Pandemi

Dalam video yang kelak viral tersebut pria bernama Adam dengan penuh percaya diri menceritakan riwayat seekor babi ngepet kepada orang-orang di sekitarnya. Ia menceritakannya bagai pendongeng ulung. Pada akhirnya kita tahu bahwa itu hanyalah rekayasa dan Adam berakhir di penjara.

Tetapi tak ada yang patut kita acungkan selain jempol. Pada masa ketika seseorang bisa ngirim uang dari Jakarta ke New York dalam sekejap, eksistensi orang yang masih meyakini mitos sekonyol babi ngepet adalah suatu keistimewaan. Dan keistimewaan itu bisa kita dapatkan di Depok.

Kota mana memang yang sanggup menjadikan mitos terlupakan jadi bahan pembicaraan satu negara?

Hanya Depok dan hanya kepada Depok-lah kita berserah diri.

Namun seperti hal-hal ajaib lain, Depok tak pernah sendirian. Kota satelit Jakarta yang lain, Bekasi tak mau ketinggalan. Seolah enggan kalah ngehits dengan Depok, Bekasi ikut ambil bagian. Habis rekayasa babi ngepet di Depok terbitlah larangan pakai masker di “Planet” Bekasi.

Kalau rekayasa babi ngepet di Depok adalah suatu keistimewaan dari sebuah daerah yang beyond, larangan pakai masker di salah satu masjid di Planet Bekasi adalah keistimewaan kuadrat. Pertama dan satu-satunya di galaksi Milky Way.

Lho, kurang istimewa apa lagi, coba?

Ketika orang-orang di seluruh penjuru dunia beramai-ramai pakai masker, pemerintah tegas mewajibkan 3M, ini malah ngelarang pakai masker. Coba, warga kota mana yang sanggup mengeluarkan inovasi sedemikian canggih begitu?

? : “Di masjid itu jangan pake masker!”
? : “Saya menaati protokol kesehatan”
? : “Ini masjid, bukan pasar. Pasti aman!”
? : “Saya ikut peraturan pemerintah”
? : “Ulama itu lebih tinggi dari pemerintah!”

Kala itu…
Di kota bekasi tercinta…pic.twitter.com/1t8lU0ru3I

— ?????? (@creamfie) May 3, 2021


Dalam sebuah video berdurasi dua menit yang viral tampak tiga orang pengurus masjid di salah satu masjid di Kota Bekasi mengerubungi seorang jamaah. Pengurus masjid berjubah kuning memarahi seorang jamaah yang ngeyel karena tidak mau melepas masker saat di masjid.

Pemuda berbaju merah di sebelah pengurus masjid berjubah kuning adalah yang paling ngegas. Walau ia jauh lebih muda daripada jamaah bermasker itu, lagaknya benar-benar menakjubkan. Ia berani menunjuk-nunjuk, memelototi, dan berkata kasar kepada jamaah tersebut. Sedap betul.

Dan kejadian itu berlangsung di masjid, pada bulan Ramadan. Kurang sedap apa lagi coba?

Memang sih kasus larangan bermasker di masjid itu sudah berakhir damai berkat meterai sepuluh ribu. Tapi videonya telanjur menyebar ke mana-mana.

Dari video itu kita bisa belajar banyak hal. Yang paling layak disoroti tentu saja perihal keajaiban alien warga Bekasi. Ustaz berjubah kuning yang kemudian diketahui bernama Abdul Rahman pede banget saat ngomong larangan pakai masker di masjid seolah-olah dia pemegang tunggal kebenaran.

Bahkan, dia bawa-bawa ayat suci segala. Katanya, masjid adalah tempat yang aman. Jadi, nggak perlu lah pakai-pakai masker. Soal kaidah fiqih dar-ul mafaasid muqaddam ‘alaa jalbil-mashaalih (menghindari kemudaratan lebih didahulukan daripada mengambil maslahat)?

Duh, nggak kelas itu. Fakta bahwa Masjid Istiqlal dan Masjidil-Haram menerapkan protokol kesehatan yang ketat? Ah, ini kan Bekasi. Jangan disamain-samain, dong. Bekasi kan planet sendiri.

Planet Bekasi itu juga unik dan istimewa. Semenjak corona mewabah, saya pernah salat berjamaah di beberapa masjid di Bekasi (kota maupun kabupaten). Beberapa masjid menerapkan protokol kesehatan yang ketat, beberapa yang lain seakan-akan menganggap bahwa corona hanya dongeng buatan warga Wuhan.

Yang paling unik adalah dua masjid kecil di suatu daerah di Tambun, Bekasi. Jarak kedua masjid itu dekat belaka, tetapi penerapan prokesnya amat jauh berbeda.

Di masjid A para jamaah bermasker, pakai hand sanitizer, dan jarak saf direnggangkan. Tetapi di masjid B, kebanyakan jamaah melenggang ke masjid tanpa masker dengan wajah santai, safnya begitu rapat, dan… apa itu hand sanitizer?

Memang sih fenomena semacam ini nggak sepenuhnya kesalahan warga. Biar bagaimanapun peran pemerintah penting juga. Tanpa sosialisasi yang intens dan keteladanan dari para pejabat, susah banget mengharapkan warga memiliki kesadaran untuk menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi.

Terlepas dari itu, bukan tanpa alasan kejadian rekayasa babi ngepet di Depok dan orang diomeli gara-gara pakai masker terjadi di Bekasi. Sebagai dua kota yang separuh jiwanya berada di ibu kota, wajar kalau Depok dan Bekasi menjadi kota yang canggung.

Di satu sisi kaki dua kota itu menapak di atas modernitas yang mengedepankan hal-hal saintifik, tetapi kaki yang lain masih berada di atas sisa-sisa takhayul dan kenorakan beragama.

Kenorakan beragama yang terjadi di Bekasi—soal segerombol orang yang melarang dan memarahi jamaah pakai masker di masjid—memang istimewa. Bukan hanya menafikan sains, ia juga memadukan rekayasa dalil dengan adab baru dalam berdakwah.

Tentu saja itu adalah penemuan istimewa yang terjadi di kota yang sangat istimewa. Ulama-ulama biasa di kota-kota biasa mah mana bisa melakukan penemuan begitu.

Berkat video larangan pakai masker di masjid itu kita jadi tahu bahwa berdakwah atau memperingatkan seseorang nggak harus dengan bekal ilmu dan adab yang memadai. Cukup ilmu seadanya, pandai ngegas, dan sikap sok kuasa, maka jadilah.

Soal konsekuensi yang akan kita tanggung setelahnya? Ah, kan ada meterai.

BACA JUGA Kota Depok Sebentar Lagi Menggantikan Bekasi sebagai Kota Ter-bully dan tulisan Erwin Setia lainnya.

Terakhir diperbarui pada 4 Mei 2021 oleh

Tags: babi ngepetbekasidepokmasker di masjid
Erwin Setia

Erwin Setia

Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Tinggal di Bekasi. Aktif menulis cerita pendek dan esai.

Artikel Terkait

Cerita Saya, Kurir Paket yang Antar Amanah sampai ke Pelaminan

10 Januari 2022
Honda Vario Techno 125 Tahun 2013, Motor Bekas Terbaik di Kelasnya MOJOK.CO

Honda Vario Techno 125 Tahun 2013, Motor Bekas Terbaik di Kelasnya

26 Oktober 2021
wali kota depok

Mari Mengapresiasi Wali Kota Depok yang Instruksikan ASN Khatamkan Al-Quran Seminggu Sekali di Masa Pandemi

3 Juli 2021
Cara Kerja Babi Ngepet dan Pesugihan di Sekitar Kita sejak Zaman Belanda

Hoax Babi Ngepet dan Antigen Bekas, Meresahkan, ya Bun!!!

5 Mei 2021
ilustrasi Daftar 'Dosa' Kota Depok yang Sebentar Lagi Menggantikan Bekasi sebagai Kota Ter-bully mojok.co

Kota Depok Sebentar Lagi Menggantikan Bekasi sebagai Kota Ter-bully

30 April 2021
5 Pertanyaan Seputar Babi Ngepet yang Tak Pernah Terjawab dengan Memuaskan

Cara Kerja Babi Ngepet dan Pesugihan di Sekitar Kita sejak Zaman Belanda

30 April 2021
Pos Selanjutnya
Jasa info kos dibutuhkan atau meresahkan

Jasa Info Kos, Merepotkan atau Memudahkan?

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Kasus Larangan Pakai Masker di Masjid Tunjukkan kalau Bekasi Adalah Planet Paling Lucu Se-Galaksi Bima Sakti

Kasus Larangan Pakai Masker di Masjid Tunjukkan kalau Bekasi Adalah Planet Paling Lucu Se-Galaksi Bima Sakti

4 Mei 2021
Garuda Pancasila, Sudharnoto

9 Fakta Pencipta Lagu Garuda Pancasila yang Tersingkir dari Sejarah

26 Juni 2022
Lokasi 18 SPBU di Jogja untuk uji coba MyPertamina

Lokasi 18 SPBU di Jogja yang Jadi Tempat Uji Coba MyPertamina untuk Roda Empat

30 Juni 2022
kecurangan SBMPTN

Polisi Amankan 15 Pelaku Kecurangan SBMPTN di UPN Veteran Yogyakarta

28 Juni 2022
baskara aji mojok.co

Soal Jam Malam, Sultan Minta Menyeluruh di Jogja

24 Juni 2022
Pertamina dan aplikasi MyPertamina yang bikin ribet rakyat kecil! MOJOK.CO

MyPertamina dan Logika Aneh Pertamina: Nggak Peka Kehidupan Rakyat Kecil!

29 Juni 2022
Kasman Singodimedjo tagih janji ke Sukarno sial Piagam jakarta

Kasman Singodimedjo, Menagih Janji 7 Kata Piagam Jakarta pada Sukarno

26 Juni 2022

Terbaru

money heist korea mojok.co

3 Pemeran Money Heist Korea Ceritakan Tantangan dan Momen Paling Berkesan Saat Produksi

1 Juli 2022
Tjipto Mangoenkoesoemo [Bag.2]: Anti Raja dan Anti Kolonial

Tjipto Mangoenkoesoemo [Bag.2]: Anti Raja dan Anti Kolonial

1 Juli 2022
laman mypertamina eror mojok.co

Laman MyPertamina Eror, Sejumlah Warga Jogja Batal Daftar Pembelian BBM Subsidi

1 Juli 2022
provinsi baru mojok.co

Tiga Provinsi Baru di Papua Disetujui DPR, Persiapan Mulai Dijalankan  

1 Juli 2022
roy suryo mojok.co

Roy Suryo Diperiksa 3 Jam di Polda Metro, Bantah Akun Twitternya Disita

1 Juli 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In