Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Menjelaskan ke Orang Jakarta bahwa Jogja itu Bukan Murah, tapi Agak Salah Urus

Ajeng Rizka oleh Ajeng Rizka
7 Maret 2024
A A
Jogja Memang Salah Urus, Pekerja Jakarta Jangan Ngeyel MOJOK.CO

Ilustrasi Jogja Memang Salah Urus, Pekerja Jakarta Jangan Ngeyel. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Kebutuhan makan sehari-hari di saat pekerja Jogja perlu berlatih survival

Semua makanan di Jogja murah? Nnggak juga. Makanan warteg memang lebih murah daripada warteg di Jakarta. Sayang, perbandingannya enggak signifikan dengan besaran UMR atau UMP. 

Sebagai insan yang kadang tergoda lauk-pauk duniawi, wajar jika dalam beberapa hari ingin protein lebih banyak. Misalnya berupa ayam, sosis, atau sambal goreng ati. Kalau melihatnya lebih jauh, kebutuhan makan Jogja dan Jakarta memang jelas lebih murah Jogja. Tapi nggak sekontras itu.

Biar berimbang, harga berikut saya dapatkan dari price list budget meal yang ada di layanan pesan antar. Tentu exclude dengan pajak dan biaya antar.

Nasi ayam geprek di Jogja: Rp25.000 

Dua kali makan sehari dalam sebulan: Rp25.000 x 2 x 30 = 1.500.000

Biaya makan sebulan boncos karena 70,5% UMR, artinya pekerja Jogja harus hemat sejak dalam pikiran. Misal, nggak beli online setiap hari, masak sendiri sesekali, dan kalau bisa cari kerja yang kasih budget makan siang. Sebab, mustahil setiap hari beli online, mahal bro.

Referensi harganya dari sini.

Nasi ayam geprek di Jakarta: Rp32.000 x 2 x 30 = 1.920.000

Dua kali makan sehari dalam sebulan: Rp32.000 x 2 x 30 = 1.920.000

Biaya makan sebulan 37,8% UMR. Masih cukup, buat sekali sebulan makan di cafe asal kuat tiap hari makan nasi ayam tanpa tergoda All You Can Eat.

Referensi harganya dari sini.

Sebentaaar, saya tahu nih mulai banyak yang protes soal harga makanan. Pak Menteri aja bilang Rp15.000 sudah bisa dapat makanan bergizi di Jogja. Olive Chicken sepaket juga enggak sampai Rp20.000. 

Baik. jika ingin menyamai persentase biaya makan “normal” di Jakarta yang 37,8% UMR itu, setidaknya pekerja kota pendidikan harus irit dengan hanya menghabiskan Rp803.589 per bulan untuk biaya makan. Mustahil? Nggak juga kok, pekerja Jogja bakoh-bakoh. Tunggu sampai kita menghitung biaya selanjutnya.

Kebutuhan dasar lain yang sialnya, di seluruh Pulau Jawa harganya nggak beda

Saya selalu berusaha kasih penjelasan ke teman-teman yang menyebut Jogja serba-murah sehingga pekerjanya layak dapat UMR/UMP dengan angka demikian kecil. Banyak orang kerap melupakan kebutuhan ini dalam percakapan karena dianggap nggak penting, padahal….

Iklan

Tidak lain dan tidak bukan kebutuhan itu adalah keperluan sanitasi seperti sabun mandi, sampo, deodoran, sikat dan pasta gigi, detergen, dan kalau boleh nambah dikit beli pelembab wajah dan parfum. 

Belinya pun bisa sama-sama di marketplace yang official store. Artinya harganya sama. Beberapa poin di bawah ini saya sengaja kumpulkan dari merek-merek standar yang harganya juga masih masuk akal (harga kisaran bervariasi tiap toko). Berikut estimasinya untuk gambaran.

Sabun mandi batangan Dettol: Rp5.500 x 2 = Rp11.000 (penggunaan sebulan).

Shampoo Head & Shoulders: Rp20.000

Sikat gigi Formula: Rp3.500 (model standar)

Pasta gigi Pepsodent 75g: Rp5.000

Deodorant Rexona:  Rp12.000

Pelembab wajah Pond’s: Rp20.000

Parfum Axe: Rp30.000

Total: Rp101.500

4,7% UMR Jogja

2% UMR Jakarta

Dengan catatan, nggak beli kebutuhan dasar lain seperti lotion, conditioner, toner, serum, dan sederetan makeup yang mungkin dibutuhkan para pekerja di mana saja mereka berada. Ya Allah, kapan pekerja Jogja bisa glowing kalau begini. Menangis.

Ada nggak ada uang, tagihan ini bakal jadi hantu di siang bolong

Sudah seharusnya kita memperhitungkan listrik, air, sampai pulsa sebagai kebutuhan dasar juga. Tanpa 3 komponen ini, hidup serasa di Mars. Mari kita coba hitung.

Listrik per bulan pekerja jomblo: Rp100.000

Air per bulan pekerja jomblo: Rp50.000 (meski ada juga yang pakai air sumur)

Pulsa per bulan: Rp100.000 (kuota 8GB untuk scroll IG, TikTok, dan timeline Twitter, sesekali streaming YouTube dan film ilegal).

Total: Rp250.000

11,7% UMR Jogja

4,9% UMR Jakarta

Waktunya merenung dan menyadari bahwa Jogja memang salah urus

Baiklah saatnya menjumlahkan persentase kebutuhan dasar di atas. Semoga aja margin of error-nya nggak gede-gede amat dan lebih berpihak pada pekerja Jogja ya. Silakan berdoa menurut kepercayaan masing-masing….

Yak, cukup.

Perhitungan dimulai.

Kebutuhan dasar pekerja Jogja versi orat-oret saya:

Papan + pangan + sanitasi + tagihan dasar

23,5% + 70,5% + 4,7% +11,7% = 110,4%

Sisa Gaji: NGGAK ADA, minus 10,4% atau Rp221.093

Kebutuhan dasar pekerja Jakarta versi orat-oret menurut saya:

Papan + pangan + sanitasi + tagihan dasar

19,7% + 37,8% + 2% + 4,9% = 64,4%

Sisa Gaji: 35,6% atau Rp1.803.987 bisa lah party tipis dan beli sepatu New Balance setahun sekali.

Mari mencari alasan biar nggak ngenes amat

Jika sudah cukup menangis tertampar kenyataan, tenangkan diri dulu. Tentu di Jakarta kebutuhan transportasi bakalan lebih mahal. Eh, tapi transportasi umum sudah mulai terintegrasi, ding. Bebas bensin, pajak kendaraan, dan nggak ribet biaya parkir. 

Oke cari alasan lain. Jakarta punya pergaulan yang banyak menuntut gengsi, nongkrong sana-sini, dan pergi ke mal itu sebuah tradisi. Eh, tapi harga baju-baju branded di Jakarta dan Jogja itu nyaris sama juga ya? Harga kopinya juga nggak beda jauh, kok.

Sabar, sebentar saya mikir dulu, cari alasan lain yang memberatkan bahwa UMR Jakarta dan Jogja sudah apple to apple, atau mungkin ada yang mau bantu nggak? Kalau ada, kabarin.

Penulis: Ajeng Rizka

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Jogja Tidak Pantas Lagi Menyandang Kota Wisata dan Kota Pendidikan karena Tidak Bisa Dinikmati oleh Warganya Sendiri dan analisis menarik lainnya di rubrik ESAI.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 7 Maret 2024 oleh

Tags: biaya hidup di jakartabiaya hidup di jogjajakartaJogjaUMR Jakartaumr jogja
Ajeng Rizka

Ajeng Rizka

Penulis, penonton, dan buruh media.

Artikel Terkait

Omong Kosong Pemuja Hujan Musuh Honda Beat dan Vario MOJOK.CO
Otomojok

Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario

27 Desember 2025
Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja yang Tak Banyak Orang Tahu MOJOK.CO
Esai

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

24 Desember 2025
Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO
Esai

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO
Liputan

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Praja bertanding panahan di Kudus. MOJOK.CO

Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan

20 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

25 Desember 2025
Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
Olahraga panahan di MLARC Kudus. MOJOK.CO

Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan

23 Desember 2025
Nonton Olahraga Panahan. MOJOK.CO

Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

25 Desember 2025
Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.