Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Jogja Memang Sakit, Tawuran Pelajar Disambut “Bahagia” Setelah Lelah Diteror Kekerasan Jalanan Bernama Klitih

Gusti Aditya oleh Gusti Aditya
17 Mei 2024
A A
Jogja Sakit: Bersama Klitih, Tawuran Pelajar Bersemi Kembali MOJOK.CO

Ilustrasi Jogja Sakit: Bersama Klitih, Tawuran Pelajar Bersemi Kembali. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Jogja sedang sakit. Sebagian warga seperti “bahagia” menyambut munculnya lagi tawuran pelajar, padahal klitih belum juga mendapat solusi. Miris.

14 Mei 2024. Tawuran pelajar di beberapa titik menggegerkan Jogja. Umbulharjo, Wirobrajan, dan Baciro saat itu bergejolak. Ketika provinsi ini belum bisa mengatasi klitih, “bunga kematian” ditaburkan atas nama tawuran pelajar. Jogja sakit-sakitan, bagai lingkaran setan.

Kota yang sedang sakit kronis

Mulai dari warung kopi, warmindo, sampai media sosial, obrolannya selalu sama, membahas perihal tawuran. Banyak yang menyayangkan, sisanya adalah mereka yang “bahagia”. Jawaban mereka yang berbahagia sekiranya begini. “Lebih baik tawuran, gentle, ketimbang klitih. Klitih bukan budaya Jogja!”

Selain jawaban itu, ada 1 jawaban lain yang cukup menyita perhatian saya. Jawaban itu begini sekiranya. “Nah, gitu, Jogja kembali pada marwahnya (tawuran pelajar).” Jawaban ini mengacu pada satu hal, selama pandemi mengganyang Indonesia, tawuran pelajar jarang atau bahkan tak pernah terjadi.

Dari 2 jawaban di atas, sebenarnya menghasilkan 1 konklusi, yakni Jogja sudah akrab dengan kekerasan jalanan. Provinsi ini seakan memiliki jati diri bahwa getih (darah) dan klitih itu bagai ritual keberlangsungan hidup sebuah kota, yakni harga yang harus dibayar tiap malam.

Cukup berbeda dengan apa yang selama ini saya alami ketika merantau di Jakarta. Jogja, dalam alam pikir manusia yang bertanya asal saya dari mana, ketika saya mengeluarkan jawaban, “Asal saya dari Jogja,” mereka selalu mengeluarkan imajinasi bak habis diperas dari intisari surga yang airnya lebih putih dari susu dan lebih manis dari madu.

“Jogja itu rima dalam tiap puisi,” kata kawan saya di pojokan Kebayoran Lama. Dia yang seumur hidupnya baru 2 kali mengunjungI Jogja. Sedang warga lokal, baik yang asli atau rantau, tidak begitu. Di mana klitih dianggap sebagai kejanggalan dan tawuran adalah satu hal yang “dirindukan”, itu menandakan gejala bahwa kota ini sedang sakit yang amat kronis.

Baca halaman selanjutnya: Jogja dikepung klitih dan tawuran pelajar. Sakit!

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 17 Mei 2024 oleh

Tags: Jogjakekerasan jalananklitihpetrustawuran pelajar
Gusti Aditya

Gusti Aditya

Bercita-cita menjadi pelatih Nankatsu. Mahasiswa filsafat.

Artikel Terkait

Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO
Esai

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO
Ragam

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
Berantas topeng monyet. MOJOK.CO
Liputan

Nasib Monyet Ekor Panjang yang Terancam Punah tapi Tak Ada Payung Hukum yang Melindunginya

15 Desember 2025
Peringatan Hari Monyet Ekor Panjang Sedunia di Jogja. MOJOK.CO
Bidikan

Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah

15 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Riset dan pengabdian masyarakat perguruan tinggi/universitas di Indonesia masih belum optimal MOJOK.CO

Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan

18 Desember 2025
Saat banyak teman langsungkan pernikahan, saya pilih tidak menikah demi fokus rawat orang tua MOJOK.CO

Pilih Tidak Menikah demi Fokus Bahagiakan Orang Tua, Justru Merasa Hidup Lebih Lega dan Tak Punya Beban

15 Desember 2025
Berantas topeng monyet. MOJOK.CO

Nasib Monyet Ekor Panjang yang Terancam Punah tapi Tak Ada Payung Hukum yang Melindunginya

15 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

20 Desember 2025
Atlet panahan asal Semarang bertanding di Kota Kudus saat hujan. MOJOK.CO

Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

19 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.