Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Indonesia Butuh Rahung Nasution untuk Kemajuan Kuliner

Kokok Dirgantoro oleh Kokok Dirgantoro
29 Maret 2015
A A
Indonesia Butuh Rahung Nasution untuk Kemajuan Kuliner

Indonesia Butuh Rahung Nasution untuk Kemajuan Kuliner

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Notifikasi Facebook berbunyi di gajet saya. Mas Puthut EA menulis tentang kuliner, yang ujung-ujungnya adalah Mojok.co ‘menantang’ para penulis untuk menulis terkait kuliner. Entah apa tujuannya. Mungkin pelampiasan karena warungnya tutup. Alhasil saya pun tertantang untuk menulis.

Tulisan ini adalah lanjutan dari tulisan saya yang pertama berjudul hampir sama. Kok sama? Suka-suka saya dong. Metallica saja boleh bikin lagu Unforgiven 2. Oke, kembali ke urusan kuliner. Setelah mengikutinya di Twitter dan kami berteman di Facebook, saya jadi lebih paham, yang sering diangkat Rahung Nasution mengenai pangan olahan lokal ternyata memiliki dampak ekonomi yang besar.

Lebih jauh dari itu, kuliner adalah pilar penting distribusi pendapatan nasional. Apakah saya lebay? Saya sedang tidak bercanda. Kuliner ini serius. Saya tidak mungkin menulis kuliner dengan tema mie instan dengan gaya cengangas-cengenges seperti Arman Dhani.

Pemerataan pendapatan melalui kuliner adalah persoalan serius. Saya mengunduh data dari BI mengenai Dana Pihak Ketiga (DPK) atau yang biasa dikenal sebagai dana masyarakat di bank. Per Januari 2015, DPK nasional menyentuh lebih dari Rp 4.100 triliun. Iya, triliun dengan jumlah nol 12. Dari total uang simpanan masyarakat tersebut, 76,6 peraen ada di Pulau Jawa.

Jika dirunut lagi ke level pemerintah daerah tingkat II, maka uang yang ada di Jawa 70-75 persennya ngendon di ibu kota provinsi, satelit ibu kota dan kota terbesar kedua. Kota dan kabupaten lainnya hanya kebagian remah-remah. Itu baru di Jawa, di luar Jawa lebih timpang lagi. Kita ambil contoh Jawa Timur.

Dari total Rp382 triliun DPK Jatim yang tersebar di 38 kabupaten/kota, 80 persen hanya berputar di 10 kota. Sisanya terpencar kecil-kecil di 28 daerah. Timpang sekali. 10 kota dengan DPK terbesar di Jatim adalah Surabaya, Kota Malang, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik, Kabupaten Malang, Kota Kediri, Kabupaten Jember, Kabupaten Kediri, Kabupaten Banyuwangi, dan Kabupaten Tulungagung.

Kota Anda tidak masuk 10 besar? Wah Anda bisa kena buli, lho. Biasanya, uang tabungan dan uang kartal beredar di daerah akan bertambah ketika lebaran. Sayangnya hanya sekejap. Butuh sekitar 6-7 lebaran setahun agar uang di daerah meningkat dan ketimpangan DPK berkurang. Ngimpi? Bisa! Pakai kuliner.

Daerah-daerah yang ber-DPK dan kredit bank relatif rendah di Jatim adalah daerah yang eksotis dengan pesona kuliner yang menawan. Contohnya Sampang, Pamekasan dan Sumenep. Tiga daerah Dati II pulau Madura ini masuk 10 terendah DPK di Jatim. Apakah mereka tidak bahagia? Relatif. Tapi kalau daerahnya cuma ada sedikit uang, otomatis UMR-nya rendah dan susah mengumpulkan rupiah. Akhirnya kota menjadi tujuan generasi muda untuk urbanisasi.

Dengan mempopulerkan kuliner tiga daerah ini, berikut membungkus keunikan di sana, maka akan banyak rupiah mengalir ke daerah. Madura tidak hanya Soto dan Sate, banyak lainnya. Ada Bebek Songgem, Bebek Sinjay, Nasi Jagung lauk ikan asin, masakan menggunakan petis Madura yang berwarna merah, Kerupuk Tangguk yang luasnya seperti permukaan meja kerja, dan lain sebagainya.

Lewat pesona kuliner dan alam, uang dari kota bisa masuk ke daerah. Awalnya kuliner, lalu pelancong pasti tertarik untuk makan Jambu Camplong Madura yang crunchy dan manis. Lalu mereka pun melihat perkebunan Bawang Merah. Bawang Merah bukannya Brebes? Katrok kalian. Bawang Merah Sumenep adalah salah satu varian lokal yang unggul dan diolah di daerah Bandung menjadi bawang goreng yang super renyah. And last but not least, nonton Karapan Sapi.

Dengan datang awalnya karena kuliner yang enak, orang tentu akan datang lagi. Perlu juga disiapkan bungkus-bungkus baru yang lebih memikat. istilah kerennya stage experience alias memanggungkan pengalaman. Keluarga-keluarga diajak memanen Bawang Merah (seperti petik apel di Batu), menggoreng Kerupuk Tangguk, memanjat pohon jambu, menggoreng kerupuk tangguk hingga mengikuti proses pembuatan nasi jagung madura secara tradisional yang memikat.

Dari kuliner, berkembang ke wisata stage experience, pengusaha lokal atau pendatang akan hadir menangkap peluang yang ada. Roda bisnis daerah berputar kencang. Bahkan tidak jarang dari kuliner bisa dapat jodoh.

Ayo Mas Agus Mulyadi, buruan ke Madura. Itu baru Madura, belum wisata Pecel di Jatim. Ada beberapa mahzab pecel di Jatim dan semuanya memiliki penggemar fanatik. Ada Pecel Blitar, Madiun, Kediri, Kawi, dan lain sebagainya. Rawon, Soto, Sate, Rujak, juga banyak macamnya. Di Banyuwangi malah ada Rujak Soto, iya Rujak dengan Kuah Soto.

Trenggalek adalah daerah Jatim yang banyak menghasilkan Mocaf (Modified Cassava Flour) yaitu tepung singkong yang warna, bau, dan butirannya seperti tepung terigu. Namun sifatnya agak beda karena Mocaf tidak mengandung gluten. Mocaf cocok dipakai sebagai bahan kue kering. Tugas pemerintah daerah dan dukungan pemerintah pusat tentunya dibutuhkan untuk membantu program ini.

Iklan

Selama ini daerah jalan sendiri dan pemerintah pusat entah apa yang dikerjakan. Mungkin sibuk menaruh pendukung pemerintah sebagai komisaris di BUMN. #Eh. Beberapa daerah di Jatim melakukan sendiri kampanye daerah, yang bahkan diawali oleh beberapa warga. Misalnya Jember Fashion Festival, KenDuren Wonosalam Jombang, Karapan Sapi, dan saya dengar juga bakal ada Banyuwangi Marathon dengan track yang menantang.

Kombinasi event, kuliner dan packaging akan menjadi daya tarik luar biasa. Sungguh sayang pesona kuliner dan wisata Jatim ini tidak dimaksimalkan. Masyarakat yang kaya lebih pilih liburan ke luar negeri dan membanggakan kuliner luar negeri. Sekarang malah trennya kelas menengah pun liburan ke luar negeri dengan menggunakan kartu kredit bahkan kredit tanpa agunan.

Bodo amat pulang-pulang bokek, yang penting bisa posting di media sosial: ini loh gue udah ke luar negeri. Yung alah… Dasar kelas menengah ngehe.

Makin saya yakin RI butuh menteri pangan yang menjadi jembatan komunikasi nasional dan daerah vice versa, jembatan ke SMK tata boga, sekolah perhotelan, dan pengusaha hotel berikut pariwisata. Tujuannya bukan sekedar tema-tema politis seperti ketahanan pangan, swasembada dan segepok jargon prekethek lainnya, tapi menjadikan kuliner sebagai pilar strategis untuk pemerataan pembangunan sekaligus menjaga warisan budaya bangsa ini.

Siapa orang yang tepat? Rahung Nasution.

Terakhir diperbarui pada 11 Agustus 2021 oleh

Tags: #PekanKulinerJawa TimurRahung Nasution
Kokok Dirgantoro

Kokok Dirgantoro

Artikel Terkait

12 Hari Belajar Bahagia di Perkebunan Kalijompo Jember MOJOK.CO
Esai

12 Hari Tinggal di Perkebunan Kalijompo Jember, Belajar Menjadi Manusia yang Selalu Bersyukur dan Merasa Cukup meski Keterbatasan Ada di Depan Mata

29 September 2025
Sound horeg di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. MOJOK.CO
Ragam

Sound Horeg bikin Kaca Jendela Rumah Pecah, Langsung Labrak Tetangga dengan Cara Elegan

23 Juli 2025
Hati nelangsa lihat ibu dan adik perempuan joget erotis di karnaval sound horeg di Jawa Timur MOJOK.CO
Ragam

Karnaval Sound Horeg Ubah Ibu dan Anak Perempuan: Rela Menor dan Joget Erotis demi Jadi Sorotan, Ditegur Tak Mempan

22 Juli 2025
Melihat Jember yang Belum Sempurna Menuju Identitas yang (Nggak) Baru dan Lebih Unyu MOJOK.CO
Esai

Melihat Jember yang Belum Sempurna Menuju Identitas yang (Nggak) Baru dan Lebih Unyu

22 Juli 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.