Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Ilmu Parenting Misae dan Hiroshi dalam Mendidik Shinchan

Ninda Alfi Octafian oleh Ninda Alfi Octafian
4 Juli 2021
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Shinchan dikenal cabul, brutal, amoral. Tapi, dia tetep masih suka bantu orang tuanya. Pakai ilmu parenting manalagi ini si Misae dan Hiroshi?

Generasi saya, khususnya generasi milenial, sangat akrab dengan kartun Crayon Shinchan. Sudah jadi kayak foklor yang suka diceritakan berulang-ulang gitu. Generasi yang lebih muda dari itu, setahu saya sih, tidak begitu mengenalnya.

Nah, buat kamu yang tak tahu, Shinchan ini punya nama lengkap Nohara Shinnosuke. Orang-orang terdekat biasa memanggilnya dengan panggilan Shinchan. Ia adalah anak laki-laki berumur lima tahun yang masih duduk di taman kanak-kanak.

Ketika dulu kalau nonton kartun ini yang diambil cuma hiburannya dan tingkah konyolnya, untuk kali ini saya rasa saya ada peningkatan dikit dalam menangkap pesan-pesan terselubung dari Shinchan. Saya perhatikan lagi ini kartun, ternyata saya menemukan sesuatu. Ada setitik ilmu parenting yang bisa kita ambil dari orang tua Shinchan, yakni Misae dan Hiroshi.

Saya suka interaksi antara Shinchan dan kedua orangtuanya, Hiroshi dan Misae, serta adik perempuannya, Himawari, yang masih balita. Dalam beberapa kasus, tidak jauh beda sebenarnya tipe didikan orang tua di cerita Shinchan dengan tipe didikan orang tua di Indonesia.

Gambaran keluarga Shinchan adalah gambaran standar keluarga yang bahagia terdiri dari ayah, ibu, kakak laki-laki, dan adik perempuan. Mereka bekerja sama dan berbagi tugas layaknya kehidupan nyata di mana Hiroshi bekerja di kantor dan Misae mengurus segala tetek bengek pekerjaan rumah tangga.

Di rumah, Misae selalu mengajarkan kepada Shinchan tentang arti tanggung jawab. Kayak misalnya merapikan mainannya usai bermain dan memberikan makanan untuk anjingnya, Shiro.

Misae juga mengajari Shinchan bagaimana menjadi kakak yang baik untuk adiknya seperti mengajak Himawari bermain dan mengasuhnya ketika Misae sibuk. Adegan kecil semacam ini bagus juga sih.

Di lain kesempatan, Misae pernah menyuruh Shinchan untuk belanja ke pasar dengan dibekali catatan belanja dan uang di dompet.

Kadang, Shinchan berhasil belanja sesuai dengan catatan belanja yang ditulis Misae meski lebih seringnya pulang dengan tangan hampa bahkan membeli sesuatu yang tidak ada di catatan.

Episode ini mengingatkan saya ketika kecil dulu, Mama nyuruh beli apa, eh saya pulang malah bawa jajanan. Hehe.

Ada juga episode yang menceritakan bagaimana Misae sering menyuruh Shinchan untuk melakukan pekerjaan rumah tangga seperti mencuci piring dan mengangkat jemuran.

Kalau ngangkat jemuran masih oke lah, tapi mencuci piring? Hmmm.

Sepertinya, adegan itu menunjukkan kalau Misae tidak begitu peduli dengan stereotipe bahwa urusan dapur selalu jadi domain perempuan. Untuk film kartun yang sering dikategorikan sebagai kartun vulgar yang pernah diprotes, adegan ini malah jadi terasa sangat progresif sekali.

Iklan

Apa jangan-jangan, Misae ini adalah aktivis feminis waktu kuliah dulu? Dan kemudian memulai langkah revolusi itu diawali dari anak laki-lakinya sendiri dengan ilmu parenting bikinannya sendiri?

Lah iya, Shinchan sebagai anak laki-laki disuruh mencuci piring dalam adegan kartun kan luar biasa? Revolusioner sekali ini. Sekarang coba saya tanya, emang pernah Nobita disuruh nyuci piring sama ibunya? Kan nggak.

Ini menandakan bahwa ibu Nobita bukan aktivis feminis kayak Misae.

Selain ibunya Nobita, di banyak tempat seperti di Indonesia juga misalnya, beberapa orang tua kadang tidak melibatkan anak laki-lakinya sama sekali untuk mengurusi pekerjaan rumah tangga. Apalagi untuk urusan mencuci piring begitu.

Meski begitu, melibatkan Shinchan dalam pekerjaan rumah tangga juga menunjukkan taktik Misae sebagai ibu yang kreatif plus nyebelin. Sebab, pekerjaannya sepanjang hari ingin diselesaikan lebih cepat hanya karena alasan sepele saja.

Dengan pekerjaan rumah yang selesai lebih cepat dari biasanya, Misae kadang jadi punya me time. Ketika pekerjaan sudah selesai semua, Misae bakal tiduran sambil nonton sinetron atau membaca majalah-majalah lama. Gambaran ibu-ibu Jepang era 1990-an kali ya.

Terlepas dari karakter Shinchan yang kerap dikenal sebagai anak yang cabul dan rese, tapi ternyata Misae tetap mampu membentuk karakter Shinchan agar tetap gemar membantu pekerjaan-pekerjaan orang tua. Benar-benar ibu yang luar biasa.

Selain Misae, ada juga karakter Hiroshi yang merupakan ayah Shinchan yang bisa kita pelajari ilmu parenting-nya. Hiroshi, setiap hari bekerja di kantor. Berangkat pagi, pulang malam hari, dan libur di akhir pekan.

Kadang-kadang karena seminggu lelah dengan segala pekerjaan kantor, Hiroshi ingin akhir pekannya diisi dengan tiduran, malas-malasan, bersantai, dan sesekali main golf di luar bersama teman-teman.

Itulah kenapa, Misae sering mengomel kalau hari Minggu suaminya diisi dengan tiduran saja.

Meski terkesan malas-malasan di rumah, Hiroshi sebenarnya tidak secuek itu, terutama dengan Shinchan. Gambaran hubungan bapak anak di kartun ini pun unik sekali dan ngasih gambaran kalau meski sepekan sibuk kerja Hiroshi tak lupa untuk bermain dengan anaknya.

Bahkan Shinchan sering digambarkan jauh lebih bersemangat saat ikut membantu ayahnya ketimbang ibunya. Seperti ketika mencuci mobil, membuat egrang, atau menggoda lawan jenis. Sesekali, Hiroshi juga kerap mengajak Shinchan bermain berdua saja dan berbagi rahasia berdua.

Meski Shinchan digambarkan sebagai karakter yang bandel, cabul, nakal, urakan, namun ternyata ia tetaplah seorang anak yang lumayan birrul walidain, tetep mau dikit-dikit nurut sama ortunya, mau ngebantu orang tuanya. Hebat ya.

Dan itu semua jelas merupakan hasil bertahun-tahun membentuk karakter seorang anak, sesuatu yang layak diapresiasi, terutama dari kerja keras orang tua Shinchan Yoshito Usui. Yang ngarang komik Shinchan. Ya iyalaaaah.

Sebab, tanpa Yoshito Usui, ilmu parenting Misae dan Hiroshi nggak bakal ada karena komik Shinchannya juga nggak pernah ada. Kosong. Kayak hidupmu yang hampa dan bau itu.


BACA JUGA Label Nakal Crayon Shinchan, Bukti Orangtua Asia Tak Pernah Salah dan ketentuan mengirim ESAI di MOJOK.

Terakhir diperbarui pada 4 Juli 2021 oleh

Tags: birrul walidainfeminisilmu parentingIndonesiakartunmisaeshinchan
Ninda Alfi Octafian

Ninda Alfi Octafian

Artikel Terkait

kerja sama indonesia prancis.MOJOK.CO
Sosial

Indonesia-Prancis Teken Kerja Sama Perfilman di Candi Borobudur, Angin Segar Industri Sinema Tanah Air

29 Mei 2025
Irfan Afifi: Kalau Tidak Ada Tanda Maju, Mengapa Indonesia Tidak Pilih Mundur Saja?
Video

Irfan Afifi: Kalau Tidak Ada Tanda Maju, Mengapa Indonesia Tidak Pilih Mundur Saja?

26 Maret 2025
bti, petani, tani.MOJOK.CO
Ragam

Rumus “3S-4J-4H” Wajib Dijalankan Pemerintah Kalau Mau Petani di Indonesia Maju

28 Januari 2025
Irfan Afifi: Orang Jawa Punya Skill Berpura-pura sehingga Cocok dalam Berpolitik
Video

Irfan Afifi: Orang Jawa Punya Skill Berpura-pura sehingga Cocok dalam Berpolitik

8 November 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.