Gelap Masa Depan Dokter Praktik Setelah Bayar Uang Gedung Ratusan Juta
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Home Esai

Gelap Masa Depan Dokter Praktik Setelah Bayar Uang Gedung Ratusan Juta

Mau langsung bisa kaya? Ya, Anda harus melayani di tempat lain, menyingkir dari keramaian dan menciptakan pasar sendiri di tempat yang belum punya dokter.

Prima Ardiansah oleh Prima Ardiansah
22 Juli 2022
0
A A
Gelap Masa Depan Dokter Praktik Setelah Bayar Uang Gedung Ratusan Juta MOJOK.CO

Ilustrasi besarnya uang untuk menjadi dokter. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Ini saya sampaikan, takutnya setelah jual aset sekian ratus juta untuk menyekolahkan anak jadi dokter, nanti malah Anda kaget gara-gara pendapatan kembalinya nggak sesuai angan.

Jujur, saya baru saja memahami kenyataan ini setelah sekian bulan menjalani hidup menjadi dokter internship. Kewajiban satu tahun yang menjadi syarat memperoleh STR (Surat Tanda Registrasi) ini, membuat saya terus mencari dan mencari kesempatan pekerjaan yang kelak akan saya ambil. Utamanya tentang kesempatan saya praktik ke depan.

Sebagai bagian dari pembuka yang sedap, saya hanya mau menginformasikan, kalau hari ini, ada 95 fakultas kedokteran di Indonesia. Banyak ya? 

Tahun 2021 lalu, ketika saya lulus UKMPPD (Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter), tiap tiga bulan, ada sekitar 4.000 dokter baru yang masuk internship. Banyak, kan, ya? Tinggal kalikan empat, untuk mendapat gambaran banyaknya dokter yang lulus tiap tahunnya. 

Selama satu tahun menjalani internship, sebetulnya kami tidak cukup bingung, karena tempat untuk bekerja sudah ada, uang dari Kemenkes turun dengan nominal yang cukup untuk hidup di pedesaan, sekitar tiga juta rupiah. Kalau dapat tempat di daerah yang aksesnya sulit, nominalnya juga bertambah.  

Baca Juga:

Tak Bisa Pakai Ambulans Puskesmas, Keluarga Tandu Jenazah Sejauh 13 Kilometer

IDI Angkat Bicara Soal Wacana Penggunaan Ganja untuk Medis

Tjipto Mangoenkoesoemo: Jurnalis dan Dokter Radikal Anti Raja dan Anti Kolonial [Bag.1]

Yang menjadi masalah adalah fase setelah internship. Jika tujuannya adalah praktik untuk meraup materi sebanyak-banyaknya, coba saya terangkan beberapa opsi yang mungkin memberikan pencerahan.  

Paling jelas, adalah melakukan pengabdian di daerah. Kesempatan akan terbuka lebar jika Anda rela untuk ditempatkan di luar Jawa. Untuk informasi yang lebih detail, Anda bisa membuka buka web resmi Kementerian Kesehatan untuk program pengabdian berjudul Nusantara Sehat. Tujuan pemerintah, tentu memeratakan pelayanan kesehatan sampai ke pelosok daerah.  

Pemerintah paham betul kalau mayoritas lulusan dokter baru yang berada di Pulau Jawa bakal enggan kalau harus bekerja jauh di pulau lain. Lha, banyak uang habis buat biaya pendidikan, harapannya tentu bisa kembali di dekat rumah dong. Tapi, kok, malah harus pergi jauh ke tanah seberang. 

Maka, salah satu cara Kemenkes untuk memberikan paparan kepada para dokter baru, ya lewat Nusantara Sehat ini. Siapa tahu setelah selesai, mereka mau mengabdi seterusnya di sana. Pun, kalau mau balik kampung halaman lagi, itu juga tidak jadi masalah karena program ini akan berlangsung tiap tahun dan penggantinya kemungkinan besar akan selalu ada. 

Nah, kalau kebetulan Anda ingin menjadi dokter di Pulau Jawa, dan berniat untuk kaya raya di pulau ini, saya ada sedikit gambaran untuk Anda. Jumlah dokter umum di pusat kabupaten seperti Kediri, Tulungagung, Ponorogo, Madiun itu sudah cukup banyak. Keadaan mungkin hampir sama di daerah lain. Banyak dari senior dokter yang sudah mengisi lowongan di Puskesmas, rumah sakit swasta, dan rumah sakit pemerintah. 

Mau langsung bisa kaya? Ya, Anda harus melayani di tempat lain, menyingkir dari keramaian dan menciptakan pasar sendiri di tempat yang belum punya dokter, ke kecamatan pinggiran misalnya, atau ke lereng-lereng gunung. Malahan kalau mau ke luar Jawa seperti yang saya terangkan tadi, Anda tentu bisa mendapat penghasilan yang lebih kalau mau berpraktek di tempat yang belum terjangkau dokter lain. Hukum supply and demand bekerja. 

Tapi, ingat profesi dokter dituntut oleh semua kalangan untuk bisa memberikan pelayanan maksimal dengan semangat pengabdian. Implikasinya ke kantong dokter, mohon analisis sendiri. 

Opsi lain, Anda juga bisa mendapat penghasilan yang cukup lumayan kalau mau ikut perusahaan atau pabrik tertentu. Tetapi, Anda juga harus rela ditempatkan jauh dari rumah sesuai lokasi pekerjaan. 

Okey, itu tadi kalau mau jadi dokter umum kaya raya. Lalu, bagaimana kalau mau jadi dokter spesialis kaya raya? 

Kita coba mulai pembicaraan lewat kesempatan bersekolah spesialis. Kini, pemerintah sungguh sangat baik karena telah memberikan kesempatan mendapat beasiswa lewat LPDP dan Beasiswa Kemenkes. Tentu, tujuan pemerintah memberikan kedua beasiswa tersebut semata-mata untuk meratakan dokter spesialis ke daerah-daerah.

Tahu, kan, arahnya? Kalau Anda berharap bisa mendapat beasiswa dan bisa kembali ke kota besar, kayaknya kok agak mustahil. Namun, kalau Anda ingin praktik di satu daerah yang masih kekurangan spesialis, tentu kesempatan mendapat beasiswa masih terbuka lebar. Misalnya, kalau ingin mengabdi ke Pacitan yang masih belum ada Spesialis Urologinya dan secara kebetulan Anda mau jadi seorang Urolog. 

Hal ini akan berakhir indah kalau Anda rela mengabdi ke daerah-daerah luar Pulau Jawa yang masih banyak kekurangannya.

Kalau mau ngotot praktik ke Surabaya misalnya. Apa bisa? Ya mungkin bisa-bisa saja kalau Anda punya jejaring ke rumah sakit yang masih memiliki kursi kosong untuk spesialis tertentu. Tentu dengan risiko orang tua Anda harus menyekolahkan lagi.

Sudah tahu kan, kalau rata-rata lama sekolah spesialis itu memakan waktu selama empat sampai lima tahun? Dan, sebagian besar program studi, tidak memperbolehkan peserta didiknya untuk praktik ketika masa pendidikan berlangsung. Sudah sekolah mendapat gelar dokter enam tahun tanpa pendapatan, ditambah lima tahun sekolah spesialis juga tanpa pendapatan. Masalah selesai jika Anda anak orang kaya. Untung saja, jika mau dibuat rata-rata, biaya sekolah spesialis tidak semahal sekolah dokter umum.

Ke depan, lulusan dokter yang tiap tahun jumlahnya 12.000-an tadi, tentu akan mencari peruntungan ke pelosok-pelosok. Perlahan mereka bakal memenuhi target kementerian kesehatan untuk menciptakan pelayanan kesehatan yang merata ke daerah-daerah. Dari pulau ke pulau, dan gunung ke gunung. 

Ini saya sampaikan, takutnya setelah Anda jual aset sekian ratus juta untuk menyekolahkan anak, nanti malah kaget gara-gara pendapatan kembalinya nggak sesuai angan. Apalagi nggak rela kalau anaknya harus bekerja di daerah pinggiran. 

Tentu saja, semua argumen saya tadi tidak ada artinya kalau Anda memang menyekolahkan anak dengan semangat pengabdian sebagai dokter tanpa meminta imbalan, ditambah bersedia jika anaknya ditempatkan dimana saja. Atau Anda memang kaya banget. 

BACA JUGA Cara Kuliah di Fakultas Kedokteran tapi UKT Cuma 1,3 Juta per Bulan dan kisah menarik lainnya di rubrik ESAI.

Penulis: Prima Ardiansah

Editor: Yamadipati Seno

Tags: dokterdokter praktikdokter spesialisLPDP
Prima Ardiansah

Prima Ardiansah

Dokter internship di RSU Aisyiah Ponorogo dan Puskesmas Jenangan Ponorogo.

Artikel Terkait

ambulans bawa jenazah

Tak Bisa Pakai Ambulans Puskesmas, Keluarga Tandu Jenazah Sejauh 13 Kilometer

13 Agustus 2022
ganja medis mojok.co

IDI Angkat Bicara Soal Wacana Penggunaan Ganja untuk Medis

5 Juli 2022
Tjipto Mangoenkoesoemo: Jurnalis dan Dokter Radikal Anti Raja dan Anti Kolonial

Tjipto Mangoenkoesoemo: Jurnalis dan Dokter Radikal Anti Raja dan Anti Kolonial [Bag.1]

28 Juni 2022
Wawancara Beasiswa LPDP MOJOK.CO

Solusi dari Rekruter Profesional Biar Wawancara Beasiswa LPDP Nggak Makin Absurd

11 Mei 2022
Obsesi Orang Tua Ingin Anaknya Jadi Lulusan Fakultas Kedokteran

Obsesi Orang Tua Ingin Anaknya Jadi Lulusan Fakultas Kedokteran

29 November 2021
Pengadilan Akhirat untuk Kaum Terpelajar MOJOK.CO

Pengadilan Akhirat untuk Kaum Terpelajar

24 September 2021
Pos Selanjutnya
korupsi mandala krida mojok.co

KPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi Stadion Mandala Krida, Sultan Persilakan Proses Hukum

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Gelap Masa Depan Dokter Praktik Setelah Bayar Uang Gedung Ratusan Juta MOJOK.CO

Gelap Masa Depan Dokter Praktik Setelah Bayar Uang Gedung Ratusan Juta

22 Juli 2022
Kisah Bagaimana Gus Dur “Membela” Karya Salman Rushdie MOJOK.CO

Kisah Bagaimana Gus Dur “Membela” Karya Salman Rushdie

14 Agustus 2022
Kereta Cepat Jakarta Bandung: Ketika Jokowi dan Indonesia (Hampir) Tak Punya Daya Tawar MOJOK.CO

Kereta Cepat Jakarta Bandung: Ketika Jokowi dan Indonesia (Hampir) Tak Punya Daya Tawar

15 Agustus 2022
kadisdikpora diy mojok.co

Rekomendasi Satgas Selesai, Kepsek dan Tiga Guru SMAN 1 Banguntapan Disanksi Ringan 

18 Agustus 2022
Trauma yang Tersimpan di Kota Tangerang MOJOK.CO

Trauma yang Tersimpan di Kota Tangerang (Bagian 1)

18 Agustus 2022
Es Putr Pak Sumijan Lasem

Warung Es Puter Pak Sumijan Lasem: Kemewahan di Balik Uang Rp5 Ribu

15 Agustus 2022
ujian praktik SIM C

Cerita dari Peserta Ujian Praktik SIM yang Gagal, tapi Terus Mencoba

13 Agustus 2022

Terbaru

ori diy mojok.co

Soal Sanksi Ringan Kasus Jilbab di SMAN 1 Banguntapan, Ini Catatan ORI DIY

20 Agustus 2022
kebocoran data mojok.co

Kebocoran Data Pribadi Terjadi Lagi, Pakar Sebut Hal Ini Perlu Diperbaiki

20 Agustus 2022
bawaslu diy mojok.co

Parpol Catut Tiga Nama Anggota Bawaslu dan ASN di DIY 

20 Agustus 2022
pelajar dan mahasiswa mojok.co

Terancam Tak Ikut Pemilu 2024, KPU RI Minta Pemda DIY Identifikasi Pelajar dan Mahasiswa

19 Agustus 2022
Asmoe Tjiptodarsono: Sumbangsih BTI dan PKI dalam Membangun Dunia Tani

Asmoe Tjiptodarsono: Sumbangsih BTI dan PKI dalam Membangun Dunia Tani

19 Agustus 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In