Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Ayolah Aktivis Antirokok, Kalian Pasti Bisa Lebih Baik Lagi…

Jose Rizal oleh Jose Rizal
20 Oktober 2015
A A
Ayolah Aktivis Antirokok, Kalian Pasti Bisa Lebih Baik Lagi...

Ayolah Aktivis Antirokok, Kalian Pasti Bisa Lebih Baik Lagi...

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Pro dan kontra serta-merta mengikuti setelah Pak Ryamizard Ryacudu mengumumkan prohram Bela Negara, Mojok sendiri merilis setidaknya tiga tulisan tentang itu: tulisan Andre, Cak Rusdi, dan Mas Yandri. Baiknya Anda baca dulu ketiga tulisan tersebut sebelum melanjutkan membaca pandangan saya berikut ini. Saya pribadi ndak akan menitikberatkan pembahasan pada Bela Negara, saya justru akan berbicara soal rokok.

Memang apa sih hubungannya Bela Negara dengan rokok?

Itulah hebatnya kreativitas teman-teman aktivis antirokok yang patut disambut dengan standing ovation tujuh hari delapan malam. Mereka rupanya ndak mau ketinggalan memanfaatkan isu Bela Negara untuk kampanye mereka. Sudahlah kreatif, kekinian pula. Seperti poster yang belakangan mulai berseliweran di wall facebook saya, dan barangkali juga di wall Anda semua. Akan tetapi, ada yang perlu dikoreksi di balik kreativitas mereka yang luar biasa tersebut.

Begini, yang saya tahu, perusahaan Sampoerna dan Bentoel memang sudah dibeli sahamnya oleh perusahaan asing. Tapi untuk Wismilak, Djarum, dan Gudang Garam? Saya kemudian mencoba memasukkan kata kunci “saham mayoritas Djarum” ke mesin pencari untuk menyisir info. Hasilnya seperti dugaan saya: Djarum masih perusahaan keluarga, pemiliknya masih R. Budi Hartono & Michael Hartono. Sementara Gudang Garam juga demikian, meskipun sahamnya sudah masuk listing bursa efek; begitupun Wismilak.

Hasil pencarian untuk Djarum, artikel-artikel yang muncul justru Grup Djarum menguasai 51% saham BCA, bank ketiga terbesar di Indonesia. Lalu gabungan BCA-Djarum juga menguasai 50,24% saham Viva.co.id. Dengan portofolio sebagus itu, sampai bos BEI berharap Djarum mau menjual sahamnya di bursa. Tapi sepertinya petinggi BEI masih harus terus bermimpi sampai sekarang, sebab nyatanya belum ada berita yang mengatakan Djarum berpindah kepemilikan.

Saya makin penasaran kenapa teman-teman aktivis antirokok bisa mengatakan Djarum sudah dikuasai Japan Tobacco International. Atau katakanlah Djarum menjual sahamnya ndak melalui bursa, bisa jadi kan? Tapi masa sih perpindahan kepemilikan atas mesin uang semenguntungkan itu ndak ada beritanya sama sekali?

Satu-satunya yang mengatakan saham Djarum dibeli cuma Wikipedia berbahasa Indonesia. Di sana tertulis saham Djarum dibeli sepenuhnya oleh Gallaher Group tahun 2005. Saya cek ke Wikipedia berbahasa Inggris ndak ada informasi itu, baik di halaman Gallaher maupun Djarum. Gallaher sendiri dibeli oleh Japan Tobacco 2007 lalu. Saya elus-elus jenggot: barangkali ini yang yang membuat teman-teman aktivis antirokok menyimpulkan Djarum dikuasai oleh Japan Tobacco. Ya. Ya.

Tak puas, saya lalu mencoba konfirmasi ke teman-teman yang memahami proses business perusahaan rokok. Jawabannya cukup meyakinkan: Djarum memang bekerjasama dengan Gallaher untuk memasarkan produknya di Eropa, sehingga ketika Gallaher dibeli Japan Tobacco, kerjasama Djarum otomatis diteruskan dengan Japan Tobacco.

Ingat, ini hanya hak distribusi.

Lalu dari mana ceritanya teman-teman aktivis anti-rokok bisa mengatakan Djarum sudah dikuasai Japan Tobacco International?

Kemungkinannya ada dua:

1) Teman-teman aktivis anti-rokok sebenarnya ndak benar-benar paham apa yang mereka sendiri bicarakan atau,

2) Mereka paham, tapi tetap gemar menghalalkan segala cara untuk berkampanye, termasuk menyebarkan informasi yang ndak benar.

Itu baru dari Djarum, lho. Belum Gudang Garam, belum Wismilak. Lagian begini, perusahaan rokok itu bukan cuma Djarum, Gudang Garam, Bentoel, Wismilak, dan Sampoerna saja. Di luar merek itu, ada ribuan perusahaan rokok berskala kecil dan menengah. Pernah dengar merek Anom, Mayang, Mlindjo, Delima, Gajam, Srihesti, Pak Tani, Forum, Senior, Kerbau, Tali Jagat, Kembang Turi, Suket Teki, Kecubung, Bumbung Mas, Mitra Lima, dan lain-lain?

Iklan

Merokok juga ndak ada hubungannya dengan nasionalisme lho, Bung! Tapi upaya mematikan industri dalam negeri itu yang mungkin ada hubungannya dengan nasionalisme. Dan hubungan itu ndak baik-baik saja.

Kalau tetap mau eyel-eyelan bahwa merokok itu anti-nasionalisme, baiklah: Bung Karno itu perokok, merek rokoknya State Express 555 bikinan Inggris. Siapakah di antara generasi delapan bit seperti kita yang berani bilang Bung Besar ndak nasionalis? Siapa yang berani bertanya negara mana yang dia bela? Atau Pak Harto, kurang nasionalis apa coba blio dengan Butir-Butir Pancasila, P4, dan GBHN-nya itu? Toh blio merokok juga.

Ayolah, saya percaya teman-teman aktivis antirokok bisa lebih baik dari ini. Kalau bikin kampanye mbok yang lebih ciamik.  Situ semua pasti ndak mau kan disama-samain dengan Jonru? Mukanya sih revolusioner mirip Trotsky, tapi kelakuannya makan ati.

Ya robb…

* * *

Post Scriptum: Saya ndak sedang membela industri rokok, saya juga bukan seorang nasionalis. Saya cuma ndak ingin saja teman-teman aktivis anti-rokok terperosok lebih dalam di kubangan dosa akibat menyebarkan kebohongan. Saya sayang kalian. Kalau memang ndak tahu, ndak apa-apa, orang ndak tahu kan ndak dosa. Dan kalau setelah ini situ semua tetap bilang Djarum dikuasai Japan Tobacco, naudzubillah min dzalik. Bohong itu dosa lho, Mbak, Mas. Kalau sudah terlanjur, segeralah bertaubat.

Karena sesungguhnya Tuhan maha mengampuni dosa orang-orang yang mau bertaubat. 

Terakhir diperbarui pada 11 Agustus 2021 oleh

Tags: AktivisAntirokok
Jose Rizal

Jose Rizal

Artikel Terkait

cukai rokok, tembakau.MOJOK.CO
Ragam

Cukai Rokok Tak Naik: Melawan Tekanan Antirokok, Menjaga Nafkah Jutaan Petani dan Buruh

1 Oktober 2025
Ragam

Rekaman Kekerasan dalam Patung-patung Dolorosa Sinaga

30 Oktober 2024
Aktivis Lulus Molor Sudah Nggak Zaman MOJOK.CO
Kampus

Sudah Nggak Zamannya Aktivis Lulus Molor, Harus Membuktikan Diri Lulus Cepat IPK Tinggi Meski Sibuk-sibuknya di Organisasi

1 Maret 2024
rokok ketengan
Kilas

KNPK: Isu Larangan Penjualan Rokok Eceran Menghina dan Menjebak Presiden

27 Desember 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.