Awul-awul dan Konsep Memilih Pasangan Hidup - Mojok.co
  • Kirim Artikel
  • Terminal
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
Home Esai

Awul-awul dan Konsep Memilih Pasangan Hidup

Gernatatiti oleh Gernatatiti
7 Oktober 2016
0
A A
Awul-awul dan Konsep Memilih Pasangan Hidup

Awul-awul dan Konsep Memilih Pasangan Hidup

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

Sejak beberapa hari yang lalu, saya berpikir tentang membeli baju hangat. Tahulah, sudah mulai musim hujan begini. Belum lagi koleksi baju hangat saya sudah mulai tampak membosankan.

Sebenarnya saya bukan tipe perempuan hobi belanja. Tapi jika sudah ‘didesak’ kebutuhan fashion macam ini, saya selalu bisa menemukan waktu untuk segera memenuhi kebutuhan tersebut. Apalagi jika kegiatan pemenuh kebutuhan itu adalah belanja! Belanja pakaian pula!

Maka di suatu hari yang cerah, saya memutuskan untuk menuju toko pakaian bekas import dekat rumah. Pakaian bekas import di Jogja kerap disebut awul, awulan, atau awul-awul. Mungkin karena dulunya sebagian besar dagangannya di-display dengan cara ditumpuk di atas palet, dan cara berburunya adalah dengan mengaduk-aduk, melempar, dan menggali lebih dalam. Sebuah kegiatan berburu pakaian yang dalam bahasa Jawa memang tepat sekali jika disebut “ngawul-awul” atau bisa juga disingkat “ngawul”.

Pada perkembangannya, para penjual baju bekas import ini mulai menggantung semua dagangannya. Mungkin untung mereka sudah cukup besar untuk terus menambah alat display dan gantungan baju. Meskipun begitu, diksi “ngawul” sudah terlanjur lengket di lidah.

Ngawul sudah menjadi hobi saya sejak kuliah, sejak mahasiswa Jogja utara belum familiar dengan kata ‘awul-awul’, bahkan sejak awul belum merajai sekaten. Setiap mengunjungi suatu kota, saya hampir selalu mengamati dinamika awulan di sana. Di suatu tempat di Kediri, misalnya. Beberapa tahun yang lalu pernah menjadi surga awul karena ada sebuah gudang awul yang menjadi embrio munculnya kios-kios awul di sekitarnya.

Baca Juga:

Kiat Merintis Bisnis Thrift Shop: Baju Bekas yang Bisa Berharga Jutaan Rupiah

Thrift Shop: Awul-awul Fancy yang Sok Ramah Lingkungan dan Ilegal

Konsep Menikah yang Tak Biasa dan Keinginan Keluarga

Jakarta selalu punya Pasar Senen. Belum lagi Gedebage di Bandung. Tren awul yang menjelma butik pun tampaknya tidak hanya terjadi di Jogja. Sewaktu berkunjung ke Malang saya juga melihat sederet toko awul yang ditata macam butik.

Meskipun ngawul bagi saya sudah menjelma seperti ideologi, tapi saya tetap bersikap oportunis dengan tetap menjamah lini belanja pakaian lain selain awul. Mall, misalnya. Jika secara tidak sengaja saya bertemu diskon yang masuk akal, saya tetap membeli sesuatu di mall. Tapi bagaimanapun juga, awul tetap memberi euforia tersendiri karena sensasi seperti: “kita bisa menemukan sesuatu yang lucu, yang kebetulan sedang kita butuhkan dengan harga yang luar biasa murah” selalu jadi candu untuk kembali ngawul di periode belanja baju mendatang.

Kembali lagi ke suatu hari yang cerah tadi. Berbekal kebutuhan akan baju hangat dan beberapa rupiah, perburuan saya pun berbuah hasil. 3 potong baju hangat terbeli dengan harga tak lebih dari 100 ribu. Rasa puas luar biasa melanda sanubari saya. Sungguh sebuah proses perburuan yang begitu menyenangkan dan penuh kemenangan.

Entah saya sudah ngawul berapa kali, mungkin sudah tak terhitung jumlahnya. Dan di setiap akhir pencariannya, saya hampir tak pernah dikecewakan.

Saya lalu terpikir, bagiamana seandainya jika dalam memilih pasangan hidup, kita menggunakan konsep awulan, yang ndilalah sepengalaman saya, saya jarang sekali merasa dikecewakan. Yah, Meskipun tampaknya belanja awul itu hanya semacam kegiatan menye-menye tidak penting, tapi bagi seseorang yang sudah mendalami awul hingga ke dasar tumpukan palet yang paling dalam seperti saya, konsep ngawul selalu bisa diterapkan pada banyak hal, termasuk dalam mencari pasangan hidup.

Dan sebagai seorang ibu muda –dengan suami yang penyayang dan anak yang menyenangkan, saya merasakan benar hal itu.

Oke, Kita umpamakan saja pencarian baju hangat yang tadi saya tuliskan di atas sebagai pencarian akan pasangan hidup. Maka analoginya, baju hangat macam apa –setara dengan pasangan hidup macam apa, yang kita butuhkan dan kita inginkan. Jadi sebelum masuk ke dalam bursa pencarian pasangan hidup, baiknya kita pikirkan baik-baik, apakah kita membutuhkan cardigan, jaket, atau sweater.

Setelah paham benar dengan tipikal baju hangat, eh, pria yang kita inginkan, baru tentukan tempat di mana kita ingin menemukannya. Tiap tempat punya karakteristiknya masing-masing. Mall, tempat untuk mencari baju baru dengan harga yang relatif mahal tapi berkualitas, atau awul.

Anda mungkin tidak menemukan apapun di awulan, tapi ingat, ngawul selalu memberi kejutan yang menyenangkan. Jika mall bisa dianalogikan sebagai kampus, maka awulan bisa dianalogikan setara dengan angkringan tempat kita nongkrong saban hari.

Nah, jika analogi ini memang diamini, maka beberapa tips dari saya adalah:

Pastikan Anda butuh dan berjanji akan merawatnya baik-baik

Meskipun banyak acara belanja yang tidak didasari pemikiran ini, tapi bijak kiranya jika kita berangkat berbelanja dengan prinsip ini. Begitu juga untuk perkara mencari pasangan hidup. Pastikan kita butuh. Karena jika tidak didasari pemikiran ini, saya khawatir kelak seorang wanita akan merasa serba bisa, lalu menyesal telah menikah dengan pria pilihannya yang ia rasa tidak bisa apa-apa. Padahal bisa jadi, itu hanya perasaannya saja.

Pastikan anda bisa merawat kebutuhan itu terus menerus. Pahami tipe baju hangat anda, bagaimana cara mencucinya, apakah cukup dengan dicuci kucek, pakai mesin cuci, atau butuh disikat. Kalau kebutuhan akan pasangan hidup, berarti pastikan Anda bisa merawat rasa cinta itu tetap bersemi dan mekar sepanjang sisa hidup Anda.

Kucek pasangan hidup anda dengan kucekan yang paling membahagiakan.

Perluas pilihan

Jangan ragu untuk memperluas pilihan model baju hangat yang akan Anda beli. Mungkin Anda sudah terlalu yakin cardigan adalah yang paling cocok untuk Anda, tapi pernahkah Anda mencoba jaket jeans dengan potongan di atas pinggul berkrah lebar? Siapa tahu itu cocok. Dengan memakai jaket jeans ini mungkin Anda harus mengganti model sepatu dan blus juga. Tapi apa salahnya jika itu nyaman?

Begitu juga pasangan hidup. Mungkin selama ini Anda terlalu yakin bahwa dia (iya… dia yang bertahun-tahun Anda tunggu untuk segera sowan ke orangtua anda) adalah jodoh Anda. Tapi pernahkah Anda melogika pilihan lain?

Tetapkan pilihan

Ini adalah hal paling sulit dalam berbelanja:  ketika kita menemukan banyak pilihan dan harus memilih satu yang paling pas. Tapi berbekal prinsip seperti: warna tosca selalu cocok untuk kulit saya, potongan di bawah pinggang membuat saya tampak lebih pendek, dan sebagainya, maka pilihan akan lebih mudah ditentukan.

Dalam hal pasangan hidup, tentukan hal-hal prinsip terlebih dahulu sebagai dasar untuk memilih. Lalu cocokkan dengan prinsip yang dipegang oleh para pilihan yang ada. Kalau ada. Kalau tidak ada, ya coba pikirkan kembali tips pertama.

Ingat, baju hangat, apapun jenisnya, semuanya pasti menghangatkan. Tapi hanya sedikit yang mampu menyamankan.

Barang yang sudah dibeli tidak dapat ditukar atau dikembalikan

Untuk itu, pastikan Anda tidak menyesal dengan pilihan Anda.

Terakhir diperbarui pada 8 Agustus 2017 oleh

Tags: awul-awulfeaturedjodohpasangan hidup
Gernatatiti

Gernatatiti

Artikel Terkait

thrift shop mojok.co

Kiat Merintis Bisnis Thrift Shop: Baju Bekas yang Bisa Berharga Jutaan Rupiah

11 Februari 2022
ilustrasi Thrift Shop: Awul-awul Fancy yang Sok Ramah Lingkungan dan baju bekas Ilegal mojok.co

Thrift Shop: Awul-awul Fancy yang Sok Ramah Lingkungan dan Ilegal

20 Desember 2021
Menikah dengan cara tak biasa, di atas mobil kebakaran

Konsep Menikah yang Tak Biasa dan Keinginan Keluarga

25 Mei 2021
Fakboy biasa menggunakan dating app untuk mencari korbannya. Alexander Sinn

Membaca Modus Fakboy dan yang Berharap Jodoh di Dating Apps

21 April 2021
awul awul uniqlo kata-kata bijak untuk orang yang melarang bisnis baju bekas thrifting shop awul-awul mojok.co

Kata-kata Bijak untuk Orang yang Melarang Bisnis Thrifting Shop

11 Maret 2021
cewek harus bisa masak pekerjaan domestik pasangan cowok menuntut cewek konco wingiking macak manak masak peran publik gender stereotipe mojok.co

Pasangan yang Masih Menuntut Cewek Harus Bisa Masak, Enaknya Diapain?

14 Mei 2020
Pos Selanjutnya
Sudahkah Kita Bersikap Adil Sebagai Makhluk Penafsir?

Sudahkah Kita Bersikap Adil Sebagai Makhluk Penafsir?

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Awul-awul dan Konsep Memilih Pasangan Hidup

Awul-awul dan Konsep Memilih Pasangan Hidup

7 Oktober 2016
Garuda Pancasila, Sudharnoto

9 Fakta Pencipta Lagu Garuda Pancasila yang Tersingkir dari Sejarah

26 Juni 2022
Lokasi 18 SPBU di Jogja untuk uji coba MyPertamina

Lokasi 18 SPBU di Jogja yang Jadi Tempat Uji Coba MyPertamina untuk Roda Empat

30 Juni 2022
kecurangan SBMPTN

Polisi Amankan 15 Pelaku Kecurangan SBMPTN di UPN Veteran Yogyakarta

28 Juni 2022
baskara aji mojok.co

Soal Jam Malam, Sultan Minta Menyeluruh di Jogja

24 Juni 2022
Pertamina dan aplikasi MyPertamina yang bikin ribet rakyat kecil! MOJOK.CO

MyPertamina dan Logika Aneh Pertamina: Nggak Peka Kehidupan Rakyat Kecil!

29 Juni 2022
Kasman Singodimedjo tagih janji ke Sukarno sial Piagam jakarta

Kasman Singodimedjo, Menagih Janji 7 Kata Piagam Jakarta pada Sukarno

26 Juni 2022

Terbaru

money heist korea mojok.co

3 Pemeran Money Heist Korea Ceritakan Tantangan dan Momen Paling Berkesan Saat Produksi

1 Juli 2022
Tjipto Mangoenkoesoemo [Bag.2]: Anti Raja dan Anti Kolonial

Tjipto Mangoenkoesoemo [Bag.2]: Anti Raja dan Anti Kolonial

1 Juli 2022
laman mypertamina eror mojok.co

Laman MyPertamina Eror, Sejumlah Warga Jogja Batal Daftar Pembelian BBM Subsidi

1 Juli 2022
provinsi baru mojok.co

Tiga Provinsi Baru di Papua Disetujui DPR, Persiapan Mulai Dijalankan  

1 Juli 2022
roy suryo mojok.co

Roy Suryo Diperiksa 3 Jam di Polda Metro, Bantah Akun Twitternya Disita

1 Juli 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In