4 Alasan Oza Kioza Perlu Cabut dari Duo Serigala untuk Nyusul Nella Kharisma dan Via Vallen - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Beranda Esai

4 Alasan Oza Kioza Perlu Cabut dari Duo Serigala untuk Nyusul Nella Kharisma dan Via Vallen

Is Harjatno oleh Is Harjatno
19 Februari 2019
0
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Kalau Oza Kioza mau keluar dari Duo Serigala, dia sebenarnya punya peluang untuk bisa ikut dalam pusaran abadi antara Via Vallen dan Nella Kharisma.

Nama lengkapnya Roza Lailatul Fitria.

Jagad dangdut lebih mengenalnya dengan nama Oza Kioza. Bagi yang belum mengenalnya, sini kakak bisikkin. Dik Oza ini adalah personel duo dangdut paling legendaris di era milenial: Duo Serigala, menggantikan Ovi Soviati sejak Mei 2017.

Dara asal Tulungagung namun tumbuh besar di Pasuruan lalu Malang ini bukan pendatang baru di belantika dangdut. Jauh sebelum gabung di Duo Serigala, di usia 13 tahunan dia sudah mampu menembus ajang pencarian bakat StarDut di salah satu stasiun TV swasta pada tahun 2007, meski nggak juara. Berikutnya, doi bahkan memiliki laman Youtube sendiri, serta sudah merilis single sendiri juga.

Karena itulah, keputusan bergabung dengan grup yang terkenal dengan sensasinya ketimbang prestasi macam Duo Serigala mendatangkan pertanyaan berbagai pihak, khususnya bagi para fans lama Dik Oza sendiri.

Keputusan ini dianggap tidak urgen mengingat Dik Oza tidak terlihat butuh-butuh amat untuk bergabung dengan sebuah grup vokal. Sebagian bahkan menyayangkan, karena mempertimbangkan efeknya bagi portofolio dan perjalanan karier Dik Oza ke depannya.

Baca Juga:

Warisan Penting Didi Kempot untuk Musisi Indonesia Zaman Kiwari MOJOK.CO

Warisan Penting Didi Kempot untuk Musisi Indonesia Zaman Kiwari

26 Februari 2023
Dangdut koplo dan legenda Abah Lala MOJOK.CO

Dangdut Koplo dan Senggakan Abah Lala yang (Semoga) Tak Sekadar Menginterupsi Zaman

1 November 2022

Nah, karena itulah rasanya perlu disusun alasan-alasan tentang mengapa Dik Oza sebaiknya meninggalkan Duo Serigala dan segera berfokus solo karier saja.

Kalau dalam bahasa ala-ala Social Juctice Warrior cabang Dunia Dangdut, ini semua perlu dilakukan demi keadilan serta kebaikan karier Dik Oza dan Duo Serigala juga.

1. Punya basis massa sendiri

Melalui riset singkat di laman Youtubenya, per ketika tulisan ini dibuat, diketahui bahwa Oza sudah memiliki subscribers sebanyak 73,410 orang. Demikian pula setiap video cover lagu yang diunggah di sana sudah memetik ribuan views, bahkan ada yang menyentuh angka 1,4 juta views.

Cukup banyak untuk ukuran Youtubers yang belum menapaki puncak karier dan tidak menjual konten sensasional macam Lambe Turah. Sedangkan akun IG resminya sejauh ini difollow 266 ribuan orang. Ini adalah basis massa yang cukup lumayan untuk memulai kembali karier solonya.

Rata-rata komen di setiap rilisan di akun milik Oza di dua media tersebut juga positif, baik menyanjung kualitas vokal dan penampilan dara kelahiran 4 Maret 1994 ini. Sambil diselingi komen yang menyayangkan keputusannya merapat ke Duo Serigala.

Artinya, fans sejati Dik Oza sungguh tak keberatan jika dia memilih meninggalkan Duo Serigala dan kembali bersolo karier. Yah, saya termasuk satu di antaranya.

2. Kualitas suara dan penampilan yang mumpuni

Dik Oza memiliki kualitas suara yang keren, bahkan banyak disebut jauh lebih bermutu jika dibandingkan tandemnya di Duo Serigala yakni Teteh Pamela maupun pendahulunya, neng Ovi Sovianti.

Sebagian kalangan bahkan berani menilai bahwa dengan talenta dan kualitas yang dimilikinya, Dik Oza punya prospek untuk bisa ikut nyelip masuk dalam pertarungan Derby El Clasico abadi antara Via Vallen dan Nella Kharisma.

Dua pedangdut asal Jawa Timur yang sudah berjaya merajai pentas dangdut nasional beberapa tahun terakhir. Atau bisa disebut Barcelona dan Real Madrid-nya dunia dangdut lah.

Dik Oza hanya perlu kesempatan berkompetisi, kata sebagian orang. Asal ketemu produser yang tepat, tak ada alasan baginya untuk tidak melejit. Hal yang lebih berat untuk diwujudkan jika bukan melalui jalur solo.

3. Bisa bernyanyi multi-genre

Karakter suara Dik Oza ini konon tergolong unik, karena memungkinkan pemiliknya untuk bernyanyi dalam berbagai aliran musik.

Dengan anugerah suara indah dan kemampuan yang dititipkan Illahi kepadanya, bukan hal sulit bagi Dik Oza untuk melahap menu-menu lagu dari aliran-aliran lain seperti pop, R&B, rock, bahkan jazz!

Apalagi ditunjang kemampuan bernyanyi dalam berbahasa Inggris maupun Korea dengan cukup fasih, sebagaimana ditunjukkannya dalam video-video covernya.

Jika dianalogikan ke dalam sepak bola, Dik Oza adalah pemain dengan high versatility. Mampu bermain dalam berbagai peran, yang semuanya dijalankan dengan mutu yang prima. Jika Mbak Via Vallen dengan Mbak Nella Kharisma ibarat CR7 dengan Messi, maka Dik Oza ini bisa diibaratkan kayak Luca Modric lah.

Pemain semacam ini biasanya menjadi pemain kesayangan para manajer dan tentunya fans—meski tidak terlihat begitu atraktif ketika pertama kali muncul di awal kariernya.

4. Agar Duo Serigala tidak tercerabut dari jati dirinya

Bukan rahasia bahwa Duo Serigala lebih dikenal dan digemari lantaran tampilan dan goncangan goyangan dahsyatnya ketimbang suaranya. Publik sudah tak asing menyaksikan Teteh Pamela bersama Teteh Ovi pada masa lalu mempertontonkan aset mereka yang “mengenyangkan” itu.

Iyes, secara jujur, Duo Serigala memang lebih sedap untuk dilihat daripada didengar, atau keduanya sekaligus, dan itu adalah imej yang akan sangat sulit dihilangkan dari benak publik.

Masuknya Dik Oza memang memberi peningkatan kualitas grup itu secara audio, dan secara visual karena tampilannya yang lebih kalem dibanding Teteh Pamela dan Teteh Ovi.

Namun, bagaimana pun setiap perubahan pasti memerlukan penyesuaian.

Pada kasus Duo Serigala, kedua pihak jadi harus banyak berkorban demi saling mengakomodir: Dik Oza jadi harus rela bergoyang rada-rada gimana gitu, meskipun tidak semenggugah yang biasa disajikan Teteh Pamela dan Teteh Ovi dulu.

Di sisi lain, Teteh Pamela sendiri jadi harus mengurangi kadar ghirah dalam goyangannya yang biasanya menggebu-gebu, sementara karakter vokalnya juga tidak mengalami perubahan signifikan.

Akibatnya, semua jadi serba nanggung. Dik Oza jadi rada nakal tapi ya juga ndak nakal-nakal banget, sementara Teteh Pamela juga jadi seperti ada yang kurang. Di saat yang sama perbedaan karakter suara antara keduanya terasa nggak match.

Dik Oza, selain memiliki suara yang indah, juga jelas mampu menari dengan baik. Teteh Pamela juga memiliki suara yang khas dan tidak jelek, serta sangat fasih berjoget. Menurut sebagian pengamat abal-abal kayak saya ini, justru kekuatan Teteh Pamela ini lebih ada di aset dan goyangannya ketimbang menyanyinya.

Tetapi, sejak Dik Oza bergabung, apalagi setelah kejadian terpelorot di Ternate dulu, goyangan ini jadi harus banyak berubah. Bahkan goyang dribel yang selama ini menjadi kebanggaan pun harus rela diganti dengan goyang genjot yang katanya lebih sopan—padahal ya ndak juga. Itu semua adalah sebuah pengorbanan yang sungguh besar. Terlalu besar.

Hal ini bukan saja disayangkan oleh fans masing-masing, melainkan juga mendatangkan dilema yang pelik bagi para pemirsa independen yang sudah kadung biasa menonton Duo Serigala dengan suara yang di-mute.

Lha ya piye, mau diaktifkan suaranya, karakter vokalnya njomplang dan memunculkan semacam gap yang cukup mengganggu. Sedangkan, jika tidak diaktifkan, rasanya sayang jika harus melewatkan suara Dik Oza sementara goyangannya secara umum juga sudah tidak lagi seinspiratif dulu.

Jadi, begitulah. Demi kebaikan bersama, sebaiknya Dik Oza lebih berfokus untuk pengembangan karier solonya. Demikian pula untuk Teteh Pamela yang super, agar dapat terus mengibarkan talentanya yang menyejahterakan itu.

Atau, jika memang Dik Oza dan Teteh Pamela memang masih sangat betah bekerja bareng, gimana kalau ke depannya cukup Dik Oza aja yang bagian nyanyi, dan Teteh Pamela cukup bergoyang saja?

Biar semua senang, semua tenang, semua kenyang. Eh.

Terakhir diperbarui pada 19 Februari 2019 oleh

Tags: dangdutDuo Serigalanella kharismaOza Kiozavia vallen
Is Harjatno

Is Harjatno

Artikel Terkait

Warisan Penting Didi Kempot untuk Musisi Indonesia Zaman Kiwari MOJOK.CO
Esai

Warisan Penting Didi Kempot untuk Musisi Indonesia Zaman Kiwari

26 Februari 2023
Dangdut koplo dan legenda Abah Lala MOJOK.CO
Esai

Dangdut Koplo dan Senggakan Abah Lala yang (Semoga) Tak Sekadar Menginterupsi Zaman

1 November 2022
Synchronize vs Pestapora, tentang Invisible Curator di Antara Indie Kopi Senja dan Dangdut Koplo MOJOK.CO
Esai

Synchronize vs Pestapora: Invisible Curator di Antara Indie Kopi Senja dan Dangdut Koplo

13 Oktober 2022
kericuhan di lippo mall mojok.co
Hukum

Acara Musik Band Koplo di Lippo Mall Jogja Ricuh, Sebelas Orang Luka-luka

13 Juni 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
prabowo

Jokowi Dilaporkan ke Bawaslu Karena Menyindir Kepemilikan Lahan Prabowo

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

sekolah kedinasan mojok.co

10 Sekolah Kedinasan yang Paling Ramai dan Sepi Peminat

22 Maret 2023

4 Alasan Oza Kioza Perlu Cabut dari Duo Serigala untuk Nyusul Nella Kharisma dan Via Vallen

19 Februari 2019
Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Ego di Jalan Raya MOJOK.CO

Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Hawa Nafsu di Jalan Raya

18 Maret 2023
Tinggal di Pinggiran Kota Jogja Itu Nggak Enak, Rasanya Kayak Neraka dan Petaka MOJOK.CO

Tinggal di Pinggiran Kota Jogja Itu Nggak Enak, Rasanya Kayak Neraka dan Petaka

15 Maret 2023
Samsung Galaxy A Series Android Terbaik MOJOK.CO

Samsung Galaxy A Series: Seri Terbaik untuk Kelas Midrange Android

21 Maret 2023
Derita Mahasiswa yang Kampusnya Tutup Tiba-tiba: Mimpi Kami Punya Ijazah Musnah. MOJOK.CO

Derita Mahasiswa yang Kampusnya Tutup Tiba-tiba: Mimpi Kami Punya Ijazah Musnah 

23 Maret 2023
Honda Supra X 125 Tetap Juara di Pelosok Indonesia MOJOK.CO

Honda Supra X 125: Tetap Juara di Pelosok Indonesia

20 Maret 2023

Terbaru

Duduk perkara penutupan patung Bunda Maria di Kulon Progo. MOJOK.CO

Duduk Perkara Penutupan Patung Bunda Maria di Kulon Progo

24 Maret 2023
alan Sunyi Kiai Bonokeling di Banyumas yang Sengaja Dibuat Menjadi Misteri Abadi. MOJOK.CO

Jalan Sunyi Wangsa Bonokeling di Banyumas yang Sengaja Menjadikan Leluhur Sebagai Misteri Abadi

24 Maret 2023
sekolah kedinasan kemenhub mojok.co

5 Sekolah Kedinasan di Bawah Kemenhub yang Paling Favorit

24 Maret 2023
bola timnas israel mojok.co

Bola Pembawa Malapetaka

24 Maret 2023
mimpi basah mojok.co

Apakah Mimpi Basah di Siang Hari Membuat Puasa Batal?

24 Maret 2023
5.000 Mahasiswa UMY Berburu Takjil Gratis, Dianggarkan Rp125 Juta Setiap Hari. MOJOK.CO

5.000 Mahasiswa UMY Berburu Takjil Gratis, Dianggarkan Rp125 Juta Setiap Hari

24 Maret 2023
kritik feminis muslimah tentang perempuan sumber dosa utama

Muhasabah Muslimah Feminis: Kok Bisa, Perempuan Jadi Sumber Dosa Utama Laki-Laki?

24 Maret 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In