#1 Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si.
Calon pertama tentu saja Prof. Haedar Nashir. Sebagai petahana, Pak Haedar jelas merupakan calon terkuat. Meski pandemi, Muhammadiyah di bawah kepemimpinan Pak Haedar jalan terus dengan amal usaha dan karyanya untuk kemajuan dunia dan akhirat. Rasanya butuh kejadian luar biasa untuk menggantikan Pak Haedar dari posisinya. Beliau masih sangat layak satu periode lagi.
#2 Prof. Abdul Mu’ti, M.Ed
Calon kuat berikutnya ada pada sosok Abdul Mu’ti yang saat ini sebagai Sekretaris Umum PP Muhammadiyah. Sebagai sosok yang relatif muda di jajaran PP Muhammadiyah, Pak Mu’ti cukup dikenal oleh publik, baik di kalangan tokoh bangsa, dunia internasional, media, maupun warga akar rumput sebagai dai kondang yang humoris. Sampai-sampai Pak Mu’ti mendapat julukan sebagai Bapak Muhammadiyyin Garis Lucu.
#3 KH Dr. Saad Ibrahim, M.Ag
Kiai Sa’ad, Ketua PW Muhammadiyah Jatim ini bisa menjadi calon poros ketiga yang bisa mengganggu stabilitas suara Pak Haedar ataupun Pak Mu’ti. Hal ini terutama Pak Saad berasal dari wilayah dengan jumlah warga Muhammadiyyin terbanyak di seluruh Indonesia, yakni Jawa Timur. Muhammadiyah Jawa Timur dikenal paling maju amal usahanya dan menjadi penggerak PWM se-Indonesia. Karenanya itu wajar jika di muktamar, suara Jatim selalu menentukan.
#4 Dr. Tafsir, M.Ag
Selain Jawa Timur, ada tokoh dari Jawa Tengah yang tidak bisa diremehkan. Beliau adalah KH. Dr. Tafsir, M.Ag, Ketua PW Muhammadiyah Jawa Tengah tokoh kharismatik yang ramah tradisi dan budaya. Tokoh ini memiliki kemampuan guyon yang mampu menyihir jamaah saat pengajian. Selain itu, modal sebagai tuan rumah muktamar juga menjadi faktor penting. Masalahnya, menurut kabar angin, beliau tidak mengembalikan berkas kesediaan untuk dicalonkan.
#5 Hajriyanto Y. Thohari
Pak Hadjri adalah paket lengkap. Politisi, penulis, intelektual, humoris, ulama, muballigh. Beberapa kali terpilih menjadi Anggota DPR RI sejak 1997 dan pernah menjadi Wakil Ketua MPR RI, kini sebagai Dubes RI untuk Lebanon. Tapi masalahnya beliau tidak di Indonesia, masak ketum di luar negeri terus. hehehe.
#6 Prof. Hilman Latief, M.A., Ph.D
Sebagai Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag RI, Kang Hilman memang kecil kemungkinan maju menjadi calon Ketum PP Muhammadiyah, terutama karena kesibukan dan usia yang relatif muda. Meski begitu, kalau ngomong soal kelayakan, ya jelas layak. Profesor studi Islam, teknokrat yang mendunia. Kang Hilman sangat berhasil saat jadi Ketua LazisMu PP Muhammadiyah dalam usia tergolong muda.
#7 Prof. Syamsul Anwar
Sebagai organisasi Islam, Muhammadiyah layak dipimpin sosok ini. Sudah 22 tahun Prof. Syamsul Anwar menjadi Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah. Sebuah lembaga bergengsi, karena membawahi persoalan keagamaan. Menurut info A1, beliau berulang kali nggak bersedia dicalonkan sebagai pimpinan. Lalu, apakah ini saat yang tepat?
#8 Ustaz Adi Hidayat (UAH)
Nama Ustaz Adi Hidayat (UAH) memang mengejutkan dalam daftar. Tapi berdasarkan survei akar rumput, UAH memang sosok yang paling banyak dikenal warga Muhammadiyah, beda dengan tokoh-tokoh lain yang biasanya low profile. Misal UAH bisa jadi Ketum PP Muhammadiyah, kami yakin beliau akan membuat jamaah makin rajin dan banyak ikut pengajian.
#9 Iqbal Aji Daryono (IAD)
Siapa sih yang nggak kenal Iqbal Aji Daryono? Saya yakin semua orang yang punya Facebook kenal IAD. Sosok fenomenal, seorang influencer dengan pengaruh luar biasa.
Dia punya kelas-kelas menulis yang diminati semua kalangan. Di kalangan Muhammadiyah, IAD-lah kakak pembina buzzer dan influencer. Nah, kemampuan IAD dalam merangkul pemuda-pemuda muslim kultural jarang dimiliki calon-calon lain. Beliau pasti terpilih jika muktamarnya adalah jamaah Facebook dan para penulis muda. Soalnya kalau muktamarnya di Twitter pasti bakal kalah dengan nama selanjutnya….
#10 Ismail Fahmi
Mas Fahmi ini doktor di bidang linguistik komputasi jebolan University of Groningen, Belanda. Buat yang belum tahu, linguistik komputasi adalah cabang ilmu yang menganalisis bahasa manusia menggunakan logika matematika, kebayang rumitnya, kan?
Di Indonesia, mas Fahmi dikenal sebagai founder Drone Emprit dengan lebih dari 130 ribu followers di Twitter. Bahkan followers-nya lebih dari dari Pak Haedar dan Pak Mu’ti digabung! Ini sih pasti menangan kalau muktamar diadakan di Twitter.
#11 Azaki Khoirudin
Selanjutnya, ada doktor muda Azaki Khoirudin. Masyarakat umum mungkin nggak terlalu familiar. Tapi, di kalangan Muhammadiyah, Mas Azaki merupakan anak muda yang sangat aktif dalam ber-muhammadiyah di ranah siber.
Kalau tidak ada dia, saya yakin Muhammadiyah tidak begitu diperhitungkan di jagat pertarungan pendapat di dunia maya. Tapi kalau di dunia offline, sepertinya nggak ada yang kenal Mas Azaki, deh. Jadi nggak bakalan terpilih
#12 Yusril Fahriza
Mas Yusril adalah sosok dari Muhammadiyah yang bisa mengimbangi sepak terjang Habib-nya Pemuda Tersesat itu. Konten kolaborasi mereka berdua tentang Muhammadiyah bahkan ditonton jutaan kali di YouTube.
Mas Yusril ini lulusan Muallimin Jogja, salah satu pondok kader Muhammadiyah yang terdepan dan tertua. Baru-baru ini, Mas Yusril lagi sering-seringnya mengisi materi di kampus Muhammadiyah se-Indonesia, bukan untuk open mic melainkan untuk mengisi materi ke-muhammadiyah-an. Sangat layak jika jadi Ketum Muhammadiyah di kalangan youtuber.
#13 Sunanto (Cak Nanto)
Sosok yang satu ini adalah Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah. Jika semua calon yang tersebut di atas tidak ada yang bersedia, Cak Nanto jadi pilihan yang patut dipertimbangkan.
Demikian 13 tokoh yang layak menjadi ketua umum Muhammadiyah berdasarkan survei akar rumput. Nggak tahu akar rumput dari lapangan mana, hehehe. Kalau ternyata nggak sesuai, semoga bisa dimaafkan. Namanya saja bocoran hasil FGD warung kopi.
BACA JUGA Yusril Fahriza: Muhammadiyah juga Bisa Lucu dan analisis menarik lainnya di rubrik ESAI.
Penulis: Nabhan Mudrik Alyaum
Editor: Yamadipati Seno