Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Dik Chelsea Islan Pasti Kuat

Fidocia Wima Adityawarman oleh Fidocia Wima Adityawarman
7 Maret 2015
A A
Dik Chelsea Islan Pasti Kuat

Dik Chelsea Islan Pasti Kuat

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Awalnya tak pernah sekali pun terbesit dalam pikiran saya yang cekak, bagaimana ‘pakaian’ bisa menjadi sebuah persoalan besar. Amat besar.

Mulai dari pakaian yang dikenakan oleh Putri Indonesia kita tercinta, yang kecantikannya mewarisi eksotisme kaum anti-kapitalis, sebuah kaos merah bersablonkan perjuangan, yang sampai membuat ‘loreng-loreng bersorban’ repot-repot melaporkannya ke Isilop. Mereka benar-benar orang yang repot.

Lanjut lagi dengan sebuah gaun mahal dengan warna tak jelas, “putih emas” seperti milik Tommy—sang legenda dalam serial Power Rangers—atau “biru hitam” seperti lorèk jersey Inter Milan, yang terpaksa kalah memalukan di kandang pinjamannya akhir pekan kemarin. (Asli, ini sebenarnya saya kasihan dengan Inter, tapi ya gimana lagi).

Perdebatan tentang warna gaun ini juga terbukti bisa memicu pertengkaran kecil dengan teman, juga dengan mantan. Selain memicu debat tentang bola mata dan otak siapa yang tak lagi normal, gaun ini juga mengakibatkan pemuda berani bermimpi membelikan gaun untuk kekasihnya yang sebenarnya telah menjadi mantan. Kurang ajar sekali penyebar virus gaun ini, memang.

Karena saya pikir lebih banyak mudaratnya, daripada pusing ditanya teman-teman apakah saya melihat Tommy, Inter Milan, atau melihat mantan saya menggunakan gaun itu di pelaminan bersama kekasihnya yang sekarang, saya lebih memilih jawaban, “Sak karepmu!”

Setelah itu, saya pikir ini semua sudah berakhir. Tapi kenyataan bicara lain. Simfoni tentang pakaian belum juga berhenti. Bahkan masih berlanjut dengan irama berdebar seperti Summer ‘Storm’ Presto dalam orkestra 4 musim-nya Antonio Vivaldi.

Ketika terlalu disibukkan dengan banjir artikel dan twit-twit tentang Anindya Sang Putri, rupanya kita kecolongan sebuah fenomena yang tak kalah penting. Malahan menurut hemat saya kejadian ini jauh lebih penting. Tentang Chelsea Islan dan pakaiannya yang ‘terlempar’.

Sungguh saya merasa menyesal baru tahu ada kejadian ini. Melihat capture-an videonya, awalnya saya menolak percaya. Tanpa pikir panjang saya langsung membaca hampir semua versi berita di jagat internet yang agung ihwal keterlemparan tersebut. Tapi, Kak Syahrini malah mencoba melakukan pengalihan isu, dih!

Sebagaimana Bumiputera yang benar dan berada di jalan yang (Insya Allah) lurus, tentu saja Mas nge-fans sekali dengan Dik Islan. Permunculan Dik Islan dalam layar kaca dan layar lebar dan layar kecil yang baru beredar langsung mengingatkan saya pada tokoh Annelies Mellema Sang Bunga Akhir Abad, kekasih Minke dalam tetralogi Bumi Manusia karya Pram. Entah kenapa, begitu saya berusaha membayangkan Ann, yang muncul dalam benak saya adalah sosok Dik Islan. Entah karena sama-sama berdarah campuran, cantik dan lucu atau entah karena yang lain.

Barangkali imajinasi saya yang tidak sampai ketika membayangkan Annelies, atau Dik Islan yang memang terlalu melampaui segala imajinasi saya. Mbuh.

Annelies, sesaat setelah mendapatkan kebahagiaan luar biasa karena akhirnya menjadi istri seseorang yang dicintainya, tiba-tiba harus menerima kenyataan yang luar biasa pahit. Kenyataan hampir tak masuk akal yang mengharuskan ia berpisah dengan orang-orang yang dicintainya. Kisah Annelies selesai dengan remuk hatinya yang akhirnya menjadikannya patung pualam untuk selamanya, Annelies Mellema depresi hingga mati.

Mas sempat baca berita kalau Dik Islan juga depresi dan tidak mau syuting film lagi gara-gara kejadian sial ini. Mas Wim bilang jangan, Dik. Mas Wim dan segenap putra bangsa yang lain sedang menunggu akting Dik Islan di film Tjokroaminoto. Sekali lagi, Mas Wim mohon, Dik Islan jangan depresi. Stella yang diperankan Dik Islan sudah pasti ditunggu-tunggu dan dinanti-nanti. Betapa ngeri membayangkan Dik Islan yang sedang semangat melejitkan diri harus tenggelam seperti kapal Van der Wijk gara-gara keterlemparan tak biasa ini.

Membaca berita yang menyakitkan ini, tentu saja Mas Wim langsung memanjatkan doa, “Semoga Dik Islan tak gugur hancur lebur hatinya seperti Ann. Dik Islan kudu kuwat. Ini doa dari Mas.. Semoga diijabah oleh Kanjeng Gusti.”

Celakalah orang-orang yang merekam dan menyebarkan video itu. Apakah mereka tak tahu kalau Dik Islan adalah seorang Duta Kanker Payudara yang aktif mengkampanyekan bahaya dari pembunuh diam-diam ini? Apakah mereka juga tidak tahu kalau Dik Islan memiliki cita-cita mulia yaitu menjadi Menteri Pemberdayaan Wanita?

Iklan

Keluarga Dik Islan bilang sudah tahu siapa perekam dan penyebar video sial itu. Dan alangkah besar hati mereka, untuk tidak memperpanjang lagi masalah ini… Dalam hati Mas berharap video itu tidak memperpanjang hal yang lain.

Kita tak tahu siapa pelakunya. Kita tak bisa mencegah terlemparnya video itu kemana-mana. Kata orang, segala hal yang ada di internet adalah milik semua orang. Yang sudah terjadi memang tak bisa dibalikkan lagi. Tapi yang paling jelas adalah, sebagai Bumiputra pembela bangsa, kita memiliki tugas tambahan: Mati-matian membela Dik Islan dan menyeimbangkan jagat raya agar tidak dikuasai loreng-loreng bersorban.

Terakhir diperbarui pada 11 Juli 2017 oleh

Tags: Anindya Sang PutriChelsea IslanPramoedya Ananta Toer
Fidocia Wima Adityawarman

Fidocia Wima Adityawarman

Artikel Terkait

Republik dan Bayang Penjajahan yang Tak Usai
Video

Republik dan Bayang Penjajahan yang Tak Usai

25 Oktober 2025
Ujian Sejarah dan Sastra dari Dosen Pramoedya Ananta Toer MOJOK.CO
Esai

Ujian Lisan Sejarah Nasional dan Sastra dari Dosen Pramoedya Ananta Toer untuk Mahasiswa Tingkat 1 dan 2. Yang Master dan Doktor Nggak Usah Jawab

21 Mei 2025
Muhidin M. Dahlan: Merayakan Seabad Pram dengan Touring ke Blora
Video

Muhidin M. Dahlan: Merayakan Seabad Pram dengan Touring ke Blora

25 Februari 2025
Apakah Pramoedya Ananta Toer Membenci Musik? MOJOK.CO
Esai

Pramoedya Ananta Toer dalam Skena Musik: Laporan dari Bawah Panggung Konser “Anak Semua Bangsa”

9 Februari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.