Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

5 Hal Goblok yang Bisa Terjadi Saat Kamu Mudik

Ahmad Khadafi oleh Ahmad Khadafi
2 Juni 2019
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Mudik memang bisa jadi perjalanan yang menyenangkan, tapi jangan terlalu optimis, mudik itu bisa juga jadi perjalanan yang penuh pengalaman goblok.

Perjalanan mudik memang biasanya menyenangkan saat dibayangkan. Berasa menjadi bagian dari jutaan orang yang berbondong-bondong pulang ke kampung halaman. Lalu dalam hati nyeletuk, “Wah seru pasti nanti di jalan,” atau, “Asik nih, bakal ketemu orang-orang senasib di jalan.”

Namun asal kamu tahu, pikiran kebahagiaan ketika masih di perantauan itu sebenarnya cuma fana aja. Harapan-harapan mudik yang seru itu cuma bisikan nafsu semata. Pada kenyataannya, saat di jalan, kamu akan menghadapi berbagai hal-hal menyebalkan—bahkan mungkin cenderung goblok.

Nah, inilah beberapa kejadian goblok tersebut.

Udah tahu macet malah pamer suara klakson

Iya, semua orang yang lagi mudik juga tahu kalau mobilmu ada fasilitas klakson, tapi ya nggak usah segitunya pula dipamer-pamerin. Kamu kira mobil lain pakai kentongan masjid, terus punyamu sendiri yang ada klaksonnya?

Hamasih mending kalau suara klakson mobilmu ada nada poliponik lagunya Via Vallen, kalau cuma suara anyep-hambar-berisik-norak-ala-kufaku mah nggak usah sering-sering dinyalain deh. Menganggu pendengaran buat orang lain yang lagi mudik.

Selain mengganggu pendengaran, FYI aja, suara klakson itu juga punya efek domino lho. Satu mobil sering bunyiin suara klakson dalam keadaan macet, mobil-mobil yang lain bakal ikut-ikutan. Dalam dunia per-klakson-an mobil, emang udah begitu kulturnya dari sejak Majapahit. Sekali ada yang nyolot, yang lain jadi ikut-ikutan nyolot.

Lagian kalau emang nggak mau antre di kemacetan, mending situ mabur aja sana. Dikira yang punya kampung halaman cuma situ apa yak?

Berlagak cari jalan alternatif malah nyasar

Ini biasanya terjadi sama sopir mudik yang sok tahunya berada pada level makrifat. Dikira semua jalan berbentuk rapi segi empat di setiap daerah, jadi selalu mencoba pakai logika sederhana macam begini:

Wah, di depan ini macet, aku belok kiri aja, nanti pasti ketemu belokan ke kanan, terus habis itu nemu belokan ke kanan, ketemu jalan utama lagi deh. Hm, aku emang sopir yang jenius. Einsten? Pfft.

Itu harapannya.

Praktiknya:

Belok ke kiri. Tahu-tahu jalannya lurus aja sampai berkilo-kilo. Oke, akhirnya nemu deh, ada pertigaan. Belok ke kanan. Begitu udah di jalur ngarang-ngarang-indah-itu tiba-tiba jalanan jadi makin kecil.

Awalnya jalannya aspal mulus, tiba-tiba ketemu jalan yang jelek—penuh lubang, lalu jalan mulai berubah jadi conblok, lalu tiba-tiba jadi tanah, rumput, keadaan jadi makin gelap, makin gelap, sampai ketemu hutan, jurang, macan, candi, Pocahontas.

Iklan

Lalu ketika kamu baru menyadari bahwa dirimu ternyata nyasar, maka semua itu sudah terlambat, Kisanak.

Kamu cuma goblok. Udah itu aja. Cukup.

Sekarang turunlah dari kendaraan, dan mintalah pengampunan dari-Nya.

Nunda-nunda ngisi bensin, giliran mepet malah nemu POM yang penuh

Salah satu tips yang nggak boleh diremehin saat mudik adalah, pastikan sehari sebelum berangkat mudik, tangki bahan bakar kendaraanmu terisi penuh. Bukan apa-apa, mampir ke POM Bensin saat keadaan lagi lancar-lancarnya jalan luar kota itu bikin males.

Ini bakal jadi problem yang menyebalkan karena kamu nggak tahu kondisi di jalanan sebenarnya kayak gimana. Apalagi kalau dalam keadaan kendaraan kenceng, nemu POM Bensin kamu malah bablas aja sambil berharap, “Ah, ngisi di POM depan aja.”

Brader, punya sifat optimis itu memang bagus, tapi antisipitatif itu juga nggak kalah penting.

Ketika kamu akhirnya kepepet harus segera ngisi dan nemu POM Bensin, nggak perlu kaget kalau ternyata ada bejibun kendaraan yang antre sampai luar area POM. Bikin kamu merasa sedang berada di tengah-tengah orang yang habis denger pengumuman bensin bakal dinaikin harganya sama Pemerintah besok pagi.

Nunda pipis, kebelet pas macet

Selain menunda ngisi bensin, menunda pipis juga jadi masalah yang sebenarnya nggak perlu diseriusi-seriusi amat, tapi kalau nggak dipikirin juga merepotkan. Terutama buat mereka yang mudik menggunakan transportasi umum. Terutama bus yang kebetulan tidak punya fasilitas toilet. Wah, itu bisa jadi masalah gede itu.

Ya kan nggak enak juga kalau nyamperin sopir bus lalu bilang, “Bang, turun di masjid depan ye? Tapi nanti aye ditunggu. Aye mau pipis bentar doang.”

Emang kamu siapa? Sandra Bullock di film Speed?

Cepirit di atas bus

Kalau ini benaran cerita nyata. Kebetulan teman saya mudik dari Jakarta ke Jogja. Dalam perjalanan yang macet parah, dirinya kebelet boker luar biasa. Ya namanya kebelet boker kan emang kadang suka nggak tahu situasi dan kondisi.

Kalau pipis sih masih mending, bisa pipis pinggir jalan. Lah ini boker jeh, masa iya boker pinggir jalan? Dilempar jumroh sama jamaah mudik yang lain bisa runyam urusannya.

Dasar perut nggak bisa diatur, akhirnya teman saya nekat ke toilet bus. Lalu boker di sana. Oke, keadaan sepertinya beres. Teman saya akhirnya duduk lagi ke kursinya. “Ah, lega puooool,” katanya.

Tapi—nah di sini masalahnya—FYI aja nih, toilet bus itu kan sebenarnya nggak didesain buat boker, toilet bus itu didesain cuma buat pipis. Jadi bisa kebayang dong kalau beberapa menit kemudian tercium aroma-aroma hayati yang menganggu seisi bus. Benar-benar udah kayak kamar gas holocaust NAZI akhirnya.

Awalnya aroma itu cuma tercium oleh si kondektur bus yang emang lagi duduk di jok paling belakang. Begitu sadar ada bau alamiah tak wajar dari dalam toilet, si kondektur mengecek membuka pintu toilet.

Sedetik kemudian, si kondektur teriak, “Woy, si anjing, ini siapa yang boker di toilet, woy!”

Teman saya tentu ketakutan mendengar teriakan dari arah belakang itu. Jelas nggak mau ngaku lah dia. Lalu pura-pura bego. Udah refleks gitu aja. Bego emang.

Halah, penumpang bus itu ada berapa banyak orang sih? Ha ya jelas si kondektur hapal siapa-siapa aja penumpangnya—termasuk siapa orang yang tangannya “berdarah” habis dari toilet. Tanpa ba-bi-bu si kondektur langsung nyamperin kursi temen saya ini.

“Mas, kamu habis boker di toilet ya?” tanya si kondektur.

Teman saya ketakutan setengah mampus—malu sih kayaknya lebih tepat.

“Nggak, Mas,” kata teman saya sambil menahan malu, “cuma pipis kok. Sumpah, Mas. Tadi cuma pipis doang.”

Si kondektur tambah kesal, dipikirnya dia bego apa ya.

“Pipis, pipis, gundulmu. Pipis kok ada tainya!”

Terakhir diperbarui pada 2 Juni 2019 oleh

Tags: jalan alternatifkampung halamanmacetMudik
Ahmad Khadafi

Ahmad Khadafi

Redaktur Mojok. Santri. Penulis buku "Dari Bilik Pesantren" dan "Islam Kita Nggak ke Mana-mana kok Disuruh Kembali".

Artikel Terkait

pulang ke rumah, merantau.MOJOK.CO
Catatan

Duka Setelah Merantau: Ketika Rumah Menjadi Tempat yang Asing untuk Pulang

16 September 2025
Perempatan Gedangan adalah momok bagi warga Surabaya dan Sidoarjo. MOJOK.CO
Ragam

Warga Sidoarjo Muak dengan “Jalan Neraka” Perempatan Gedangan, Hanya Bisa Ngeluh Bertahun-tahun karena Flyover Hanya Wacana

17 Juli 2025
Ciputat, Tangerang Selatan.MOJOK.CO
Ragam

Ciputat, Kecamatan di Tangerang Selatan yang Sebaiknya Jangan Ditinggali Kalau Kesabaran Setipis Tisu

8 April 2025
Berkendara motor malam hari di jalan pantura Surabaya-Semarang taruhannya nyawa MOJOK.CO
Ragam

Kengerian Motoran saat Malam di Jalan Pantura, Hati-hati Saja Tak Cukup kalau Tak Mau Celaka

26 Maret 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.