Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Puan Kritik Pemerintah soal Vaksinasi yang Kurang Meluas, Apa Perlu Dikasih Contoh Baliho Dulu?

Ahmad Khadafi oleh Ahmad Khadafi
11 Agustus 2021
A A
puan maharani
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Puan Maharani kritik Pemerintah yang kurang maksimal dalam program vaksinasi. Kurang meluas, masih banyak masyarakat yang tidak tersentuh.

Hampir satu bulan ini, Ketua DPR RI, Puan Maharani, tampak begitu agresif dengan Pemerintahan Jokowi. Dikit-dikit kritik, dikit-dikit kritik.

Kritik terbaru, Puan menyoroti penyebaran vaksin Covid-19 yang masih kurang merata. Masih banyak daerah yang belum tersentuh program vaksinasi oleh Pemerintahan Jokowi ini.

“Kalau pemerintah ingin menerapkan syarat sertifikat vaksin, cakupan vaksinasi juga harus terus diperluas. Jangan sampai ada warga yang belum divaksin karena alasan kuota vaksin di wilayah terbatas, jadi terhalang untuk mengakses tempat umum,” kata Puan Maharani.

Sebelumnya, Puan Maharani juga sempat mengkritik soal program PPKM level 4 dalam hal memberi batas waktu makan di warung yang dibatasi 20 menit.

Katanya, kebijakan yang tidak jelas itu berisiko bikin Pemerintah dibuli dan malah bikin masyarakat bercandain peraturan itu.

“Kalau ini dibiarkan tanpa penjelasan, dan akhirnya hanya menjadi lelucon di tengah masyarakat,” katanya saat itu.

Dua kritik ini sebenarnya menggambarkan betapa Puan Maharani lebih berpengalaman dengan Pemerintah dalam dua hal. Pertama, soal luas cakupan program. Kedua, soal dijadiin lelucon oleh masyarakat.

Bagian pertama dulu. Gini.

Sebagai seorang politisi yang dikenal di mana-mana, Puan sangat andal dalam memaksimalkan program pemerataan ekonomi.

Di saat Pemerintah empot-empotan mengangkat ekonomi negara karena efek pandemi, Puan sudah bergerak dengan membantu ekonomi masyarakat di akar rumput. Bahkan tidak sekadar membantu di akar rumput, Puan Maharani tercatat banyak menjalankan roda perekonomian di banyak daerah di Indonesia.

Lebih hebatnya lagi, “bantuan” ini tidak melibatkan APBN (setidaknya yang rakyat tahu ya) alias tidak membebani keuangan negara. Semua program ini keluar dari kocek partainya Puan sendiri—bahkan mungkin blio tombok sendiri juga.

Program inilah yang kemudian dikenal oleh masyarakat dengan sebutan program “Kepak Sayap Kebhinekaan” berupa baliho estetik yang menghiasi banyak titik di Indonesia.

Pendirian baliho inilah yang kemudian secara langsung menggerakkan ekonomi advertising, jasa digital printing, jasa desain, jasa tukang pasang baliho, dan macam-macam turunannya. Tanpa banyak fa-fi-fu, tanpa banyak koar-koar di media, Puan langsung bergerak menyelamatkan bisnis periklanan Indonesia. Warbiyasah, warbiyasah.

Iklan

Cakupan baliho Puan Maharani ini sedikit banyak seperti menampar program vaksinasi pemerintah. Blio yang hanya seorang Ketua DPR RI, mampu menjalankan program skala nasional dengan melibatkan banyak stakeholder daerah-daerah. Bandingkan dengan Pemerintah yang lebih banyak memiliki resource.

Apa iya Pemerintahan Jokowi harus dikasih kursus singkat dulu supaya program vaksinasinya bisa meluas seperti baliho “Kepak Sayap Kebhinekaan” milik Puan? Mbak Puan nggak mau ngajarin Pak Jokowi nih?

Selanjutnya, soal poin nomor dua, Puan Maharani jauh lebih paham soal jadi bahan lelucon masyarakat, ketimbang Pemerintah. Setidaknya dalam dua tahun belakangan ini.

Gara-gara program “Kepak Sayap Kebhinekaan” milik Puan Maharani ngidap-idapi sampai ke mana-mana, beragam meme muncul di media sosial sebagai bagian dari respons publik.

Kayak gini contohnya:

pic.twitter.com/kKaQia3AXX

— schmoog (@berflovver) August 10, 2021


Atau ini:

… pic.twitter.com/PaYCW7jg50

— C (@Satria_uun) August 11, 2021

Harus diakui, Puan adalah salah satu pihak yang paling sering jadi bahan lelucon masyarakat. Bahkan sebelum isu ribuan baliho ini, blio sudah kena sejak jadi Menteri Sosial yang nggak ada kerjaan masalah apa-apa, lalu ketika awal jadi Ketua DPR RI matiin mic seorang anggota DPR yang lagi berpendapat… semua itu sudah jadi bahan baku lelucon untuk blio.

Oleh sebab itu, soal pengalaman merasakan jadi bahan lelucon itu ada baiknya Pemerintah memperhatikan nasihat dari Ketua DPR RI ini. Termasuk juga pengalaman dalam menyelesaikan program menyebar baliho kampanye ke seluruh pelosok Indonesia.

Sebab, seperti halnya pepatah dalam buku tulis merek Sinar Dunia (SiDu)… experience is the best teacher. Terlebih kalau itu experience-nya Mbak Puan. Bukan sembarang best teacher soalnya, udah anaknya kepala sekolah kalau yang ini. Sstt.

BACA JUGA Menonton Tarian Politik Puan Maharani dan tulisan soal Puan Maharani lainnya.

Terakhir diperbarui pada 11 Agustus 2021 oleh

Tags: 20 menitjokowimemeppkmPuan kritik pemerintahPuan MaharaniSayap Kebhinekaan
Ahmad Khadafi

Ahmad Khadafi

Redaktur Mojok. Santri. Penulis buku "Dari Bilik Pesantren" dan "Islam Kita Nggak ke Mana-mana kok Disuruh Kembali".

Artikel Terkait

Kereta Cepat Whoosh DOSA Jokowi Paling Besar Tak Termaafkan MOJOK.CO
Esai

Whoosh Adalah Proyek Kereta Cepat yang Sudah Busuk Sebelum Mulai, Jadi Dosa Besar Jokowi yang Tidak Bisa Saya Maafkan

17 Oktober 2025
Sialnya Warga Banjarsari Solo: Dekat Rumah Jokowi, tapi Jadi Langganan Banjir Gara-gara Proyek Jokowi.MOJOK.CO
Aktual

Sialnya Warga Banjarsari Solo: Dekat Rumah Jokowi, tapi Jadi Langganan Banjir Gara-gara Proyek Jokowi

7 Maret 2025
3 Rupa Nasionalisme yang Mewarnai Indonesia Hari Ini MOJOK.CO
Esai

3 Rupa Nasionalisme yang Mewarnai Indonesia Hari Ini

26 Februari 2025
Afnan Malay: Membedah Hubungan Prabowo-Jokowi Setelah Pemilu dan Janji Program MBG
Video

Afnan Malay: Membedah Hubungan Prabowo-Jokowi Setelah Pemilu dan Janji Program MBG

18 Februari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.