Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Corak Mop

Alat Tradisional Ini Bisa Bikin Kita Melihat Menembus Tembok

Adlun Fiqri oleh Adlun Fiqri
19 Maret 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Ungke punya tebak-tebakan, alat, alat tradisional apa yang bisa bikin kita lihat tembus tembok? Menyerah? Jawabannya adalah… setelah pesan-pesan berikut ini!

Latihan Mengucap

Daeng Sangkala adalah seorang pemuda Bugis yang merantau ke Ternate. Di Ternate, Daeng Sangkala bertetangga dengan Ungke.

Suatu sore saat hendak keluar rumah, Ungke menyapanya, “Daeng Sangkala, mo pi mana tuh?”

“Eh, Ungke, ini mi mo pergi ke pelabuhang.”

“Adu, Daeng. Pelabuhan, bukan pelabuhang.”

“Terserah,” jawab Daeng kesal sambil berlalu.

Keesokan harinya Daeng kembali bertemu Ungke.

“Om Daeng dari mana?” tanya Ungke seperti biasa.

“Dari pelabuhan, Ungke.”

“Wah sekarang Daeng so bisa bilang pelabuhan tanpa ng e.”

“Iyo to, soalnya so latihang.”

“Astaga, latihan, bukan latihang, Daeng.”

 

Iklan

Kalau Kereta Berlari

Suatu ketika Ungke dan sahabat sekelasnya, Imad, mengikuti olimpiade di Jakarta mewakili sekolah. Ini kali pertama mereka berdua ke kota besar.

Mereka pun meminta diajak keliling Jakarta kepada seroang pendamping. Saat keliling dan tiba di sebuah jembatan penyeberangan, ada kereta yang melintas di bawah jembatan.

Imad lalu berbisik pada Ungke,

“Eh, Ungke, ngana lia itu benda e,” sambil menunjuk kereta yang barusan lewat.

“Kenapa?” tanya Ungke

“Coba bayangkan. Merayap saja begitu cepat, apalagi berdiri. Mama eee, akan seperti kilat dia lari!”

Ungke tra bisa membayangkan.

 

Katak Tuli

Di olimpiade tersebut, Imad dan Ungke melakukan eksperimen terhadap seekor katak.

Katak tersebut diberi instruksi untuk melompat sejauh 2 meter. Setelah katak melompat, satu kaki katak coba dipotong. Tinggal 3 kaki yang tersisa. Si katak kemudian diberi instruksi lagi untuk melompat. Si katak kembali melompat, kali ini jaraknya tidak sampai 1 meter.

Satu kaki katak dipotong lagi. Tinggal 2 kaki yang tersisa. Si katak kemudian diberi instruksi melompat oleh Ungke dan Imad. Namun, si katak hanya diam di tempat.

“Woy, cepat lompat sudah,” ujar Ungke pada si Katak.

Hingga beberapa kali diinstruksikan, sang katak tetap diam di tempat.

Ungke dan Imad akhirnya mengambil kesimpulan dari eksperimen tersebut dan menuliskan pada lembar hasil:

Setelah dua kakinya dipotong, ternyata si katak menjadi menjadi tuli.

 

Bagaikan Hape Kartu Dua

Siapa sih yang tidak pernah cinlok?

Hal ini juga dirasakan Imad saat mengikuti olimpiade yang pesertanya dari seluruh Indonesia itu. Imad cinlok dengan seorang siswi peserta asal Sorong.

Berkat tergabung dalam grup WhatsApp peserta, Imad diam-diam menyimpan nomor si doi dan langsung main japri. Singkat cerita mereka berdua akhirnya pacaran.

“Kaka Imad, ko betul serius deng sa to?” tanya doi lewat WA meminta keseriusan.

“Serius to sayang!”

“Iyo kah?”

“Pokoknya torang dua ini seperti hape deng kartu. Kaka hapenya, nanti ko jadi kartunya,” balas Imad

“Aduuu, so sweet. Tong saling melengkapi e. Makasih kaka Imad sayang,” balas si doi

Membaca pesan tersebut, sambil mesem, Imad berkata dalam hati,

“Syukur ngana belum tau e kalo kita ini hape keluaran terbaru yang pake kartu dua e.”

 

Tidak Ada Otak, Hanya Tetelan

Sudah tiga hari ini Ungke sakit gigi. Pipi sebelah kirinya bengkak. Setiap hari dia hanya selonjoran di sofa menahan derita. Sakit ini membuatnya jadi gampang marah.

Suatu sore, di ujung jalan tukang bakso membunyikan mangkuknya sambil teriak, “Bakso! Bakso!”

Ungke yang terganggu dengan suara itu mulai kesal. Tahu sendiri kan bagaimana rasanya sakit gigi?

“Bakso! Bakso!” Tukang bakso makin mendekat.

Ungke yang makin kesal berteriak dari dalam rumah, “Woe, ngana tra ada otakkah?” sambil memegang pipinya yang bengkak.

“Wah, tidak ada, Mas, cuma ada tetelan dan daging saja ini,” jawab tukang bakso polos.

“Cukimai, ngana mau ini ka?” Ungke keluar sambil bawa parang dan mengarahkan ke tukang bakso.

Tukang bakso langsung lari dorong gerobak, tidak peduli polisi tidur.

 

Tebakan Ungke

Alat, alat tradisional apa yang bisa bikin kita lihat tembus tembok?

Ya benar, jawabannya:

JENDELA.

Terakhir diperbarui pada 19 Maret 2018 oleh

Tags: cerita bahasa daerahcerita lucumalukumopPapuasulawesitebak-tebakanungke
Adlun Fiqri

Adlun Fiqri

Artikel Terkait

Rugi Buka SPBU di Papua? DPR Bisanya Cuma Omong Kosong MOJOK.CO
Esai

Rugi Buka SPBU di Papua? Kalau DPR Menantang, Korporasi Bisa Menantang Balik karena DPR Cuma Bisa Melempar Retorika

3 Oktober 2025
Sejarah Indonesia Berisi Kekerasan dan Negara Paksa Kita Lupa MOJOK.CO
Esai

Sejarah Indonesia Berisi Luka yang Diwariskan dan Negara Memaksa Kita untuk Melupakan Jejak kekerasan itu

30 September 2025
Raja Ampat, Amazon Laut Papua Rusak karena Tambang Nikel MOJOK.CO
Esai

Anak Muda Raja Ampat Menantang Tambang Nikel: Ketika Tambang Nikel Merusak Amazon Laut Milik Rakyat Dunia

5 Juni 2025
Ketika Negara Membungkam: Fakta Kelam Peristiwa Genosida Papua 1977
Video

Ketika Negara Membungkam: Fakta Kelam Peristiwa Genosida Papua 1977

3 Mei 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.