Tanya
Dear, Mas Agus yang baik hati.
Begini, Gus. Saya punya seorang kawan yang memang sering sekali berkegiatan bersama dengan saya. Sebut saja namanya Yanto. Saya dan Yanto bekerja di kantor yang sama. Kebetulan kami juga satu divisi.
Yanto adalah kawan yang baik. Ia selalu berusaha menolong kawan-kawannya. Tentu saja saya salah satunya.
Nah, salah satu hal yang amat menganggu dari Yanto adalah selera humornya yang begitu buruk. Ia sering memaksakan guyonan-guyonannya yang, sejujurnya, sangat tidak lucu kepada orang-orang di sekitarnya. Saya sudah paham betul akan kebiasaan ini, mangkanya saya sudah nggak kaget.
Sebagai kawan yang baik, saya berusaha nglegani. Saya seringk ali terpaksa menyunggingkan senyum, sesekali tertawa. Tentu saja sekadar untuk menghormati usahanya dalam menghibur.
Namun, pastilah orang-orang di sekitar Yanto tidak semuanya punya ketahanan seperti saya. Saya yakin, ada banyak orang yang terganggu saat Yanto berusaha melucu.
Sialnya, saya kerap harus berhadapan dengan kondisi yang demikian. Sering sekali saya dan Yanto harus bertemu dengan klien. Nah, saat itulah Yanto melontarkan guyonan-guyonan tidak lucunya itu. Guyonan yang mungkin bagi Yanto sangat lucu padahal sesungguhnya tidak itu. Saya jadi nggak nyaman sendiri sebab klien kami itu pasti juga rikuh.
Saya pernah punya keinginan untuk memberi tahu Yanto bahwa guyonan-guyonan dia itu sangat tidak bermutu. Ini saya lakukan agar Yanto sadar diri, juga untuk melindungi wibawa Yanto di mata orang-orang yang diumpani guyonan oleh Yanto. Namun, setelah saya pikir-pikir, itu hal yang sangat jahat.
Dalam kondisi begitulah saya mengalami kegalauan.
Nah, Gus, barangkali kamu punya solusi atau nasihat yang bisa saya lakukan untuk mengobati kegalauan saya ini. Mbok mohon saya dibantu.
~Ganda
Jawab
Dear, Ganda yang baik hati.
Saya paham sekali betapa tersiksanya dirimu saat harus menghadapi guyonan-guyonan Yanto yang, menurutmu, sangat tidak lucu itu. Saya pernah berada di posisimu itu, dan karena itulah saya berani memberikan catatan ini.
Begini. Satu hal yang harus kamu pahami, bahwa selera humor orang itu memang tidak bisa dipaksakan. Namun, ia bisa ditingkatkan seiring dengan berjalannya waktu dan luasnya pergaulan.
Yanto, menurut dugaan saya, terlalu sering berada di dalam lingkungan yang memang tidak lucu. Mungkin keluarganya tidak banyak bercanda (kalau ternyata sering bercanda, guyonannya pasti receh) atau jarang sekali bertemu dengan video-video atau referensi lain yang memang lucu.
Dengan kondisi itu, maka humor yang sebenarnya nggak lucu pun bagi dia terasa sangat lucu. Sayangnya, ia tak menyadari bahwa orang lain belum tentu bisa menerima standar kelucuan itu.
Salah satu cara terbaik menurut saya untuk mengatasi hal ini adalah dengan mulai untuk tidak berpura-pura. Berhenti tersenyum dan tertawa kalau memang guyonan Yanto tidak lucu. Saya pikir, kalau memang Yanto punya kepekaan yang bagus, ia akan perlahan menyadari bahwa guyonan-guyonannya itu tidak lucu.
Niat Yanto untuk melontarkan guyonan-guyonan kepada orang-orang di sekitarnya itu adalah niat yang baik. Ia tentu juga ingin menjadi seseorang yang menyenangkan bagi lingkungan di sekitarnya. Niat itu jelas harus kamu hormati dan kamu dukung. Karena itulah, ada baiknya kamu harus mulai membantu meningkatkan selera humor Yanto.
Ingat, selera humor itu sesuatu yang menular. Kalau seseorang tumbuh di lingkungan yang sangat lucu, perlahan tapi pasti ia pun juga akan ikut menjadi lucu.
Kalau Anda dan Yanto sedang berkumpul dengan orang-orang, cobalah untuk melontarkan guyonan-guyonan yang lucu. Ia akan menjadi contoh yang baik bagi Yanto, bagaimana sih humor yang lucu itu.
Semakin sering Anda melucu di depan Yanto, semakin banyak pula referensi guyonan yang akan ditangkap oleh Yanto. Perlahan, Yanto akan punya materi dan tabungan lelucon yang kelak akan bisa ia praktikkan kepada orang lain.
Sesekali ajak Yanto berkumpul dengan kawanmu yang menurutmu nyablak dan sangat lucu. Biarkan Yanto belajar banyak darinya.
Berikan juga Yanto link-link video stand up comedy yang lucunya bermutu. Bilang bahwa video ini harus Yanto tonton karena sangat lucu.
Dengan cara itu, maka Anda akan membantu Yanto meningkatkan selera humornya, dan menurunkan kegalauanmu atas selera humor Yanto.
Semoga berhasil.
~Agus Mulyadi
BACA JUGA Dilema Tidak Berani Berkenalan Padahal Ketemu Hampir Tiap Hari dan jawaban-jawaban CURHAT MOJOK lainnya.