Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Corak Curhat

Kalau Mojok Tutup, Mau Curhat ke Mana?

Prima Sulistya oleh Prima Sulistya
11 Maret 2017
A A
Pojokan Selalu Pinggiran, tapi Pinggiran Belum Tentu Pojokan

Pojokan Selalu Pinggiran, tapi Pinggiran Belum Tentu Pojokan

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Tanya

Dear Gus Mul dan Cik Prim yang saya cintai.

Mendengar kabar bahwa Mojok bakalan tutup, saya sedih bukan kepalang. Untuk kesekian kalinya saya harus menghadapi kenyataan pahit, berpisah dari orang-orang yang saya sayang. Saya sayang kalian, Gus, Cik. Sumpah, dan itu ada latar belakang kisahnya.

Beberapa bulan kemarin, ceritanya saya patah hati. Saya menyatakan cinta pada teman kerja sekantor, dan saya ditolak. Padahal sebelum-sebelumnya dia seolah kasih harapan. Mulai dari panggilan beb, kirim-kiriman WA tiap malam, sampai dia bilang cemburu waktu saya mendekati gadis lain. Saya terjemahkan itu sebagai sinyal buat nembak, yang ternyata keliru.

Yang bikin berat dibandingkan kisah patah hati yang lain, Gus, Cik, yaitu kenyataan bahwa saya harus bertemu dengannya hampir tiap hari. Lha wong nyium harum parfumnya dari jauh saja sudah bikin pikiran nggak keruan, apalagi ini harus komunikasi, tatap-tatapan, duduk berdekatan atas nama pekerjaan.

Beragam tips patah hati dan anjuran buat move on sudah saya kerjakan. Mulai dari menyibukkan diri dengan hobi, bertemu orang-orang baru, sampai merapal wiridan penenang hati. Sabtu Minggu hati sedikit tenang, tapi begitu ketemu Senin semua berantakan lagi. Apa pun yang saya ingat darinya hari itu akan terus terpikir sampai malam. Saya guling-guling, gelisah, keringetan sampai pagi. Tahu-tahu sudah pukul 7 dan saya harus berangkat ngantor lagi, mengulang semua adegan telenovela ini hingga lima hari ke depan.

Di saat-saat kritis seperti itulah, Gus, Cik, Gusti Kang Mboten Sare mempertemukan saya dengan rubrik #CurhatMojok yang panjenengan berdua asuh. Saya bisa senyum, ketawa, bahkan ngakak guling-guling membaca tanggapan kalian atas beragam persoalan asmara dari orang-orang yang lagi apes urusan cintanya. Quote-quote nggak mutu kalian, dalam kasus saya, ternyata lebih manjur daripada status-status bijak di akun Facebook Tere Liye. Salah satu yang saya screenshoot adalah quote Gus Mul yang mengatakan bahwa orang jatuh cinta itu seperti orang yang telinganya kemasukan air. Untuk bisa move on, satu-satunya cara adalah dengan memasukkan air lain untuk memancing air di dalam keluar. Masalahnya, Gus, Cik, saya ini jarang mandi, sehingga untuk telinga saya kemasukan air lagi kemungkinannya kecil sekali. Sedangkan untuk menyengajakan menuang galon ke telinga kok saya belum rela.

Jadi begitulah, Gus, Cik. Karena telinga saya belum kemasukan air lagi sampai sekarang, saya putuskan kalianlah yang menjadi media saya untuk move on pelan-pelan. Dan di saat saya masih tertatih-tatih menata hati seperti sekarang, kok tega-teganya Kang Puthut EA memproklamirkan bahwa Mojok akan shutdown dalam hitungan 17 hari ke depan. Aku njur kudu piye …?

Salam sayang

MJ di Kota Malang

Jawab

MJ tersayang di Malang,

mula-mula saya ingin mengklarifikasi tentang pandangan jenengan dan mungkin sebagian besar jamaah patah hati #CurhatMojok lainnya bahwa jawaban saya dan Gus Mul di rubrik ini membuat tertawa guling-guling, kutipan-kutipannya nggak mutu, dan lain-lain.

Sesungguhnya kami ini sangat serius dalam menanggapi curhat yang masuk. Serius dalam memikirkan masalah jenengan semua sampai masalah kami sendiri saja lupa dipikirkan. Misal ketika Gus Mul memberi solusi pada lelaki yang minder karena dia miskin dan kekasihnya yang anak manajer pom bensin itu kaya raya. Ketika Gus Mul menyarankan agar dia percaya diri dan membuka kios bensin eceran agar ada kesamaan profesi dan pandangan dalam bisnis perminyakan antara dia dan calon bapak mertua, apa jenengan pikir itu jawaban yang bercanda belaka? Tidak, sekali-kali tidak. Sebaliknya, itu justru saran yang sangat tricky. Coba kalian mengonsultasikan masalah yang sama pada Goenawan Mohamad, saya berani taruhan, jawabannya akan berkisar seputar mitologi Yunani yang, bagi panjenengan semua yang kadang di akhir bulan masih makan Indomie, tentu tidak dimengerti. Gus Mul sebaliknya, menjawab justru dengan sangat membumi.

Iklan

Jadi, mohon perlakukan rubrik ini dengan lebih serius. Kami tidak ingin kami dan rubrik ini dicitrakan sebagai pelawak. Siapa mau tanggung jawab kalau di email Mojok masuk undangan untuk mengisi sesi hiburan di acara ulang tahun anak? Bapak Kapolri? Balon yang banyak bulunya?

Masuk ke masalah jenengan, saya harap jenengan jangan terlalu bersedih dengan tutupnya Mojok. Semua peristiwa di dunia ada hikmahnya, termasuk tutupnya Mojok. Misalnya bagi saya dan Gus Mul, di satu sisi kami sedih karena harus berpisah dengan gaji bulanan pembaca Mojok yang lucu-lucu dan ngangenin. Tapi di sisi lain kami bahagia bisa berhenti mengasuh rubrik bedebah ini mencoba pekerjaan lain yang insyaallah lebih menantang. Harapan saya hanya satu, semoga setelah Mojok tutup Gus Mul tidak buru-buru melamar Kalis. Saya belum siap datang ke kondangan sendiri.

Jadi, janganlah bersedih. Apalagi sampai kepalang. Lebih-lebih kepalang kereta api.

Supaya jenengan bisa terus menjalankan program move on tanpa dampingan dari Mojok yang akan almarhum sebentar lagi, berikut ada beberapa tips yang semoga bisa bermanfaat. Jika tips ini dirasa berguna, semoga budi saya ini bisa jenengan balas dengan nge-share lowongan pekerjaan kepada kami. Matur nuwun.

  1. Mulai sering mandi

Kalau saran Gus Mul soal telinga kemasukan air itu jenengan percaya, ya dicoba tho. Sudah susah-susah dikasih saran kok hanya diskrinsut. Apa karena itu tadi, kami ini hanya dianggap pelawak? #MulaiDramaLagi. Dan kalau mau dipraktikkan, ya jangan pakai air galon. Sarannya itu mandi, bukan atraksi.

Saya kok malah curiga, si Mbak yang sangat welcome di dunia maya, tapi kejam di dunia nyata itu sebenarnya cuma malas sama bau badan jenengan.

  1. Berhenti move on

Kalau nggak bisa move on, ngapain move on? Baru ditolak sekali kok sudah menyerah? Coba jenengan bayangkan Chris John yang masih bisa bangkit setelah di-jap Manny Paquiao. Bayangkan keluarga Ratu Atut yang dihajar habis-habisan sama KPK tapi anaknya masih bisa jadi wakil gubernur. Dari mereka kita belajar: kadang move on itu nggak relevan. Putus aja bisa balen, cerai aja bisa rujuk, lha ini cuma ditolak saja sudah menyerah. Mending jenengan jadi hape Nokia saja biar hatinya lebih tahan banting.

  1. Nulis skrip telenovela/FTV/sinetron

Ilham menulis tidak turun dari langit, tapi dipungut dari kisah-kisah pergulatan di muka bumi. Bersyukurlah kalau lima hari dalam seminggu jenengan sudah memerankan telenovela itu. Tinggal tulis, tho. Gampang. Kalau sudah jadi, bisa kirim naskahnya ke [email protected].

Salam sayang,

Cik Prim

Disclaimer: #CurhatMojok menerima kiriman curhat asmara pembaca yang akan dijawab oleh dua redaktur Mojok, Cik Prim dan Agus Mulyadi. Tayang tiap malam Minggu pukul 19.00, setiap curhat yang dimuat akan mendapat bingkisan menarik. Kirimkan curhatmu ke [email protected] dengan subject “Curhat Mojok”.

Terakhir diperbarui pada 4 Juni 2021 oleh

Tags: curhat mojokfeaturedgoodbye mojokMove On
Prima Sulistya

Prima Sulistya

Penulis dan penyunting, tinggal di Yogyakarta

Artikel Terkait

Refleksi Akhir Tahun: Kisah-kisah Move On Karena Cinta yang Kandas MOJOK.CO
Ragam

Refleksi Akhir Tahun: Kisah-kisah Move On dari Cinta yang Kandas

26 Desember 2023
Patah Hati Nggak Enak Rasanya, Makanya Cuti dan Tunjangan Patah Hati Perlu Diperjuangkan Masuk UU Ketenagakerjaan MOJOK.CO
Pojokan

Patah Hati Lebih Mudah Dilalui Jika Kamu Orang Kaya. Konon Bisa Cepat Move On pula

13 Juni 2021
Merdeka dari Patah Hati dengan Potong Rambut
Pojokan

Merdeka dari Patah Hati dengan Potong Rambut

8 Maret 2020
Bagaimana Surat Bu Shinta Nuriyah ke Gus Dur Selamatkan Saya dari Depresi Gagal Nikah
Esai

Bagaimana Surat Bu Shinta Nuriyah ke Gus Dur Selamatkan Saya dari Depresi Gagal Nikah

24 Januari 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.