Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Corak Curhat

Kehilangan Keperawanan Membuatku Tertekan

Redaksi oleh Redaksi
12 Mei 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Tanya: Assalamualaikum. Sebut saja saya Mawar, usia 20 tahun, sekarang kuliah di sebuah universitas negeri ternama di Jawa Tengah.

Langsung saja, Mas Karjo. Permasalahan saya lumayan pelik. Saya baru saja putus dengan pacar saya yang umurnya 5 tahun di atas saya. Pacar saya ini tadinya berjanji akan menikahi saya karena keluarga kami sudah saling mengenal. Saya sudah melewati masa down beberapa hari karena dia pergi begitu saja dengan alasan dia bosan.

Untuk saat ini saya baik-baik saja. Tapi, ada beberapa hal yang cukup menganggu dan membuat saya ingin dia kembali seperti dahulu kala. Oh iya, kami pacaran 3 tahun dan secara finansial dia oke. Dia juga cukup tampan.

Masalah yang cukup menganggu dan membuat saya menjadi manusia paling hina adalah dia sudah merenggut keperawanan saya. Cukup menyedihkan untuk dikisahkan sebenarnya. Cukup saya sesalkan dan saya akui saya salah dan dia juga salah. Mungkin tidak ada ketulusan dari dia sehingga kami jadi seperti ini. Tapi, pada beberapa kesempatan dia terlihat sangat bertanggung jawab. Entahlah menurut saya dia yang terbaik. Atau mungkin karena saya sudah sejauh ini sama dia.

Dan sekarang dia pergi begitu saja tanpa berpikir apa yang telah dia ambil dari saya. Untuk di zaman seperti ini, mungkin di kalangan mahasiswa sudah biasa ya. Tapi, dia adalah yang pertama bagi saya. Saya tidak bersikap biasa saja. Saya rela melakukannya karena memikirkan dia akan bersama dengan saya seterusnya, tapi nyatanya tidak. Iya saya bodoh, Karjo. Maafkan saya.

Menurut Karjo, bagaimana saya harus menjalani hidup ke depannya? Apakah seorang laki-laki tidak pernah memosisikan dirinya di posisi perempuan? Kalau orangtua saya tahu, saya mungkin akan menjadi anak paling durhaka. Untuk solusi secara fisik, saya sudah oke. Tapi, secara batin saya benar-benar tertekan dengan masalah keperawanan itu.

Jawab: Waalaikumsalam, Mba Mawar. Terus terang Karjo merasa agak sungkan menjawab curhatan Mba ini. Tadi, abis baca curhatannya Karjo sempat bengong beberapa saat karena bingung kudu jawab gimana. Tapi, karena sudah merupakan tugas Karjo untuk menjawab curhatan yang masuk ke Mojok, Karjo akan coba untuk menjawab curhatan Mba sesuai kapasitas Karjo.

Kehilangan keperawanan memang bukan hal yang mudah dihadapi perempuan. Selain aspek psikologis perempuan itu sendiri, peristiwa ini juga sangat erat kaitannya dengan budaya serta pola pikir masyarakat yang (masih) menganggap perempuan yang sudah tidak perawan berkurang “nilainya” sebagai perempuan.

Hal inilah yang menyebabkan perempuan yang kehilangan keperawanannya merasa tertekan. Setahu Karjo demikian.

Dulu Karjo punya teman perempuan yang mengalami hal serupa dengan yang Mba Mawar alami. Dia pacaran, kehilangan keperawanannya, lalu mereka putus. Waktu itu, setahun setelah dia putus dengan pacarnya, Karjo sempat ngobrol-ngobrol santai dengan teman Karjo itu di sebuah warung burjo sekitar pukul tiga pagi.

Dari obrolan kami, Karjo mengetahui jika teman Karjo ini, sebut saja Dinda, sudah tidak lagi memiliki perasaan pada mantan pacarnya. Dia juga mengaku dia baik-baik saja meski sudah kehilangan keperawanannya. Dia bilang kira-kira begini

“Waktu ngelakuin ‘itu’ juga kita udah punya kesepakatan, sih. Aku nggak ngerasa terpaksa dan aku juga udah sadar konsekuensinya bakal kayak gimana. Jadinya ya udah.”

Dinda mengaku dia sebenarnya sempat down juga selama beberapa minggu setelah kehilangan keperawanannya. Sama seperti Mba Mawar, Dinda juga merasa kotor, bersalah, dan menganggap dirinya bodoh. Dinda juga sempat mengalami kekhawatiran bagaimana jika seandainya orangtuanya mengetahui bahwa dia sudah tidak lagi perawan.

Dinda khawatir bagaimana jika nantinya tidak akan ada laki-laki yang mau menerimanya sebagai pasangan karena dia sudah tidak lagi perawan. Kekhawatiran-kekhawatiran ini sempat membuatnya sedikit merasa tertekan.

Iklan

Hal pertama yang Dinda lakukan adalah berhenti menyalahkan diri sendiri. Dia berhenti menganggap dirinya bodoh, kotor, hina, dan bersalah. Dia juga berhenti menganggap mantan pacarnya ada.

“Berpikir aku tuh bodoh, hina, dan sebagainya justru bikin aku tambah down,” kata Dinda. “Nyalahin dia (mantan pacarnya) juga buat apa, toh kita ngelakuin ‘itu’ atas dasar kesepakatan bersama.”

Hal kedua yang Dinda lakukan adalah menemukan tempat bercerita yang tepat. Untungnya, Dinda memiliki seorang teman, sebut saja Rani, yang mau mendengarkannya dan bisa membuatnya merasa nyaman dan aman.

“Kamu ngasih tau orangtuamu, nggak?” tanya Karjo waktu itu.

“Aku mutusin nggak ngasih tahu. Tapi, nanti kapan-kapan mungkin aku bakal ngomong, sih,” jawab Dinda.

“Terus pacarmu yang sekarang tahu kalo kamu udah nggak perawan?”

“Tahu. Dan dia nggak keberatan, sih.”

Dari obrolan Karjo dengan Dinda itu, saran Karjo, mungkin Mba Mawar bisa mengikuti langkah yang Dinda lakukan waktu itu. Masalah bagaimana nanti jika orangtua Mba tahu, menurut Karjo hal ini kembali ke bagaimana hubungan Mba Mawar dengan orangtua dan bagaimana karakter orangtua Mba Mawar.

Jika nantinya Mba Mawar memutuskan untuk kembali menjalin hubungan dengan laki-laki lain, ada baiknya Mba terbuka dengan kondisi Mba Mawar. Jika dia tidak bisa menerima, sebaiknya Mba tidak membuang-buang waktu dengan laki-laki itu.

Rasanya segitu aja yang bisa Karjo sampein. Semoga Mba Mawar segera menemukan titik terang dari masalah yang Mba hadapi.

(Dari Karjo yang pernah nangis dan merasa takut saat kehilangan keperjakaannya.)

Anda dilanda masalah cinta? Punya problem dengan fenomena panjat sosial? Pusing menghadapi tekanan society? Atau butuh teman diskusi tentang rencana bisnis lele? Karjo, psikolog Mojok yang bukan insan tapi seekor sapi, siap menampung, menjawab, dan memberi pencerahan untuk masalah-masalah Anda. Caranya, kirimkan curhat dan cerita Anda ke [email protected] dengan subjek Curhat Mojok. Curhat terpilih akan dijawab dan ditayangkan di Mojok.co.

Terakhir diperbarui pada 12 Mei 2018 oleh

Tags: curhat mojokgalauhilang keperawananmantan pacarpacaranputus hubungan
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Drakor berjudul "You and Everything Else" menceritakan pemutusan (cut off) persahabatan. MOJOK.CO
Catatan

Memahami Alasan Orang Memutus (Cut off) Hubungan Persahabatan agar Hidupnya Bahagia

23 September 2025
Mereka yang Disuruh Putus Orang Tua Pacar karena Bukan Mahasiswa: Sakit, tapi Tak Perlu Repot-repot Kasih Pembuktian MOJOK.CO lebaran
Liputan

Cerita Pilu 2 Pria yang Hubungannya Kandas Menjelang Lebaran, Ada yang Bawa-bawa Agama dan Dianggap Tak Punya Masa Depan!

9 April 2024
Casual Date: Sebuah Kenikmatan Tanpa Batas yang Berbahaya MOJOK.CO
Esai

Casual Date: Kenikmatan Tanpa Batas dan Berbahaya yang Tidak untuk Dirasakan Semua Orang

28 Februari 2024
Beratnya Menjalin Hubungan Romansa dengan Cowok Beda Agama MOJOK.CO
Kilas

Beratnya Menjalin Hubungan Romansa dengan Cowok Beda Agama

28 September 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.