Mungkinkah Suporter Mendorong Terjadinya Revolusi PSSI? - Mojok.co
  • Kirim Artikel
  • Terminal
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
Home Balbalan

Mungkinkah Suporter Mendorong Terjadinya Revolusi PSSI?

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
17 Oktober 2019
0
A A
Mungkinkah Suporter Mendorong Terjadinya Revolusi PSSI? MOJOK.CO
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Revolusi PSSI jadi impian jutaan pecinta sepak bola Indonesia. bisakah suporter dengan segala dinamikanya menjadi roda gigi terwujudnya revolusi?

“Suporter itu bukan aktivis!”

Kalimat itu seperti terpanggil datang lagi ketika narasi revolusi PSSI kembali menyeruak. Selama ini, revolusi PSSI seperti diserahkan sepenuhnya kepada individu, kepada insan yang mau mewakafkan waktunya untuk mengurus sepak bola Indonesia. Namun, kita tahu sendiri, langkah orang-orang baru yang peduli sudah diganjal di tahap seleksi Ketum PSSI.

Apa yang terjadi? Orang-orang lama dengan aroma tidak sedap yang lagi-lagi kita hadapi. Kita seperti kerbau yang dicucuk hidungnya. Untuk menurut kepada “keadaan ideal” menurut orang-orang yang mencegah revolusi itu terjadi. Keadaan ideal bagi mereka, yang berarti busuknya sepak bola Indonesia tetap lestari.

Biasanya, kalau orang baru yang peduli itu diganjal, gaung revolusi PSSI akan lenyap begitu saja. Muncul lagi nanti ketika ada kisruh di kompetisi atau timnas senior Indonedia kalahan (seperti biasanya).

Baca Juga:

PSSI: Grup Lawak Yang Mengalahkan Kelucuan Warkop DKI

5 Fakta Menarik Lolosnya Timnas Sepak Bola Indonesia di Piala Asia

Sisi Gelap Kultur Suporter Porsenigama UGM

Maka, “gerakan” yang sebetulnya punya kekuatan besar ada di voters. Siapa mereka? Voters adalah semua klub yang berlaga di Liga 1, Liga 2, Liga 3, dan Asosiasi Provinsi (Asprov). Mereka yang punya kekuatan untuk menentukan siapa yang akan jadi ketua dan mengisi jabatan exco. Namun, apa yang terjadi?

Voters seperti kehilangan kekuatan di hadapan “sistem” yang sudah diciptakan dan berusaha dipertahankan. Ibarat kata, voters juga sama seperti kerbau yang dicucuk hidungnya. Bahkan bisa dibilang kaki-kaki mereka terpasung. Diikat oleh rantai tak kasat mata. Ya mohon maaf kalau kalimat pengandaian saya terlalu keras.

Melihat situasi seperti itu, maka kekuatan suporter yang diharapkan bisa mewujudkan revolusi PSSI. Sebuah harapan kosong? Bisakah suporter diandalkan untuk menjadi roda gigi revolusi PSSI?

Sebetulnya, jawaban untuk pertanyaan itu sudah kamu ketahui. Jawabannya sederhana: sangat sulit. Jawaban sederhana yang sudah menggambarkan kalau ini semua hampir mustahil. Mengapa bisa begitu?

Pertama, jurang permusuhan antara satu suporter satu dengan lainnya terlalu dalam. Usaha membangun jembatan perdamaian sudah gagal bahkan sejak berusaha mencari “bahan untuk membangun kaki jembatan yang kokoh.”

Sejarah, luka lama, dendam, gengsi, dan lain sebagainya. Permusuhan itu setua usia sepak bola sendiri. Diwariskan kepada generasi selanjutnya, bahkan dirawat dengan sangat baik. Media sosial menjadi salah satu wadah merawat dan menyalurkan kebencian itu. Saling tantang, saling ledek, saling hina. Permusuhan itu sulit sekali diredam.

Kemauan untuk menahan diri itu, padahal, jadi syarat awal mewujudkan “satu suporter”. satu wadah besar yang menaungi suporter Indonesia. Rivalitas tetap akan ada, tetapi wadah itu menjadi sebuah “kesepakatan” bersama untuk menggerakkan narasi revolusi PSSI.

Saya pernah membuat sebuah road map sederhana untuk menghilangkan warisan kekerasan. Namun saya juga sadar, proses mewujudkan road map itu sangat panjang. Kita berbicara memutus satu generasi kekerasan yang sudah mandarah daging. Bahkan, “para pendahulu” itu seperti punya tanggung jawab sosial untuk mewariskan kekerasan.

Jika tidak bisa bersatu dalam satu kesepahaman, suporter tidak akan bisa jadi penggerak revolusi PSSI. Silakan buktikan kalimat saya adalah sebuah kesalahan!

Kedua, masih banyak suporter yang apatis terhadap situasi PSSI. Asal ada pertandingan, suporter akan lupa dengan masalah terbesar. Ini manusiawi dan tidak bisa kamu ubah. Manusia butuh bahan-bahan pemantik hormon endorphin dan sepak bola adalah salah satunya. Melarang suporter masuk stadion adalah sebuah pelanggaran HAM.

Solusi sederhana ditawarkan oleh Mohammad Ilham, jurnalis Jawa Pos. Ilham menyarankan suporter untuk tetap beli tiket dan bikin stadion penuh. Di dalam stadion, pasang spanduk protes sebesar mungkin. Pasang di tempat-tempat yang sebetulnya dilarang supaya klub kena denda. Ini bukan tidak sayang kepada klub tetap ini cara menyentil paling halus bahwa revolusi PSSI bisa jalan asal klub (voters) ikut bergerak.

5. Ok, klo boikot datang ke stadion itu kasian pemain. Masih ada cara lain kok. Tetap beli tiket. Penuhi stadion. Biar pemain tetap semangat. Tapi pasang spanduk tuntutan yg besaaaar dia area yg dilarang. Biar klub kah yg bayar denda ?. Sapa suruh g mau ikut dalam perubahan

— Mohammad Ilham (@iIhamzada) January 23, 2019

Ketiga, meminta suporter bergerak adalah meminta manusia untuk mewakafkan waktu dan tenaga. Sebagian dari suporter adalah warga dengan kemampuan ekonomi menengah ke bawah. Jika tidak datang ke stadion, mereka menghabiskan waktu untuk bekerja. Turun ke jalan untuk protes berarti meminta mereka mengorbankan upah harian mereka. Siapkah kita semua memikirkan masalah sosial itu?

Sebagian para pekerja, sebagian lagi pelajar dan mahasiswa. Mereka lebih mudah untuk diajak turun ke jalan. Namun, akan ada masanya ketika sekolah dan kampus berusaha mencegah. Siapkah kita mendobrak larangan dari institusi pendidikan demi mempertahankan hak untuk demo bagi suporter dari kalangan pelajar dan mahasiswa?

Suporter adalah sekumpulan manusia dengan dinamika sangat kompleks. Mereka bukan sekadar sekumpulan orang cinta sepak bola. Jika batasan-batasan ini bisa diterobos, baru kita bisa mengharapkan revolusi PSSI didorong oleh suporter.

Pada akhirnya, kekuatan terbesar tetap ada di tangan voters. Suporter punya “tugas” untuk menekan voters. Lakukan dengan santun supaya pergerakan suporter tidak dianggap liar. Hadirkan fakta-fakta dan sajikan argumen yang kokoh, bukan dengan teriakan kemarahan semata.

Saya tidak ingin terdengar pesimis. Saya hanya berusaha untuk realistis, melihat kenyataan dari kehidupan yang terjadi. Sepak bola adalah milik bersama. Oleh sebab itu, semua aksi untuk memperbaiki diri selayaknya dilakukan tidak seorang diri.

Suporter Indonesia, mari bergerak bersama, demi revolusi PSSI dan sepak bola yang sehat rohani dan jasmani.

BACA JUGA Masihkah Ada Kebanggaan Dari Timnas Indonesia? atau tulisan Yamadipati Seno lainnya.

Terakhir diperbarui pada 12 Agustus 2021 oleh

Tags: asprovLiga 1liga 2PSSIrevolusi pssiSuportervoters
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

PSSI: Grup Lawak Yang Mengalahkan Kelucuan Warkop DKI

PSSI: Grup Lawak Yang Mengalahkan Kelucuan Warkop DKI

16 Juni 2022
timnas lolos piala asia marselino ferdinan

5 Fakta Menarik Lolosnya Timnas Sepak Bola Indonesia di Piala Asia

15 Juni 2022
porsenigama mojok.co

Sisi Gelap Kultur Suporter Porsenigama UGM

23 Maret 2022
Persebaya Hanya Kalah dari Orang Dalam dan Orang Gila MOJOK.CO

Persebaya Hanya Kalah dari Orang Dalam dan Orang Gila

5 Februari 2022
Haruna Out? Goodbye Shin Tae-yong, Revolusi PSSI Cuma Sebatas Angan

Haruna Out? Goodbye Shin Tae-yong, Revolusi PSSI Cuma Sebatas Angan

17 Januari 2022
Mesut Ozil Dibeli RANS FC Milik Raffi Ahmad? Ozil Bakal Merasa Pulang ke Rumah MOJOK.CO

Mesut Ozil Dibeli RANS FC Milik Raffi Ahmad? Ozil Bakal Merasa Pulang ke Rumah

10 Januari 2022
Pos Selanjutnya
cerita lucu tebak-tebakan lucu tebak-tebakan paling lucu tebak-tebakan bikin emosi tebak-tebakan garing tebak-tebakan bikin emosi ngeselin bikin ketawa mojok.co hiburan

15 Tebak-tebakan yang Katanya Paling Bikin Emosi

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Mungkinkah Suporter Mendorong Terjadinya Revolusi PSSI? MOJOK.CO

Mungkinkah Suporter Mendorong Terjadinya Revolusi PSSI?

17 Oktober 2019
Garuda Pancasila, Sudharnoto

9 Fakta Pencipta Lagu Garuda Pancasila yang Tersingkir dari Sejarah

26 Juni 2022
baskara aji mojok.co

Soal Jam Malam, Sultan Minta Menyeluruh di Jogja

24 Juni 2022
kecurangan SBMPTN

Polisi Amankan 15 Pelaku Kecurangan SBMPTN di UPN Veteran Yogyakarta

28 Juni 2022
Kasman Singodimedjo tagih janji ke Sukarno sial Piagam jakarta

Kasman Singodimedjo, Menagih Janji 7 Kata Piagam Jakarta pada Sukarno

26 Juni 2022
Teror Pulung Gantung: Air Mata dan Seutas Tali Pati di Pohon Jati MOJOK.CO

Teror Pulung Gantung: Air Mata dan Seutas Tali Pati di Pohon Jati

23 Juni 2022
Pertamina dan aplikasi MyPertamina yang bikin ribet rakyat kecil! MOJOK.CO

MyPertamina dan Logika Aneh Pertamina: Nggak Peka Kehidupan Rakyat Kecil!

29 Juni 2022

Terbaru

holywings jogja mojok.co

Holywings Jogja Ditutup Satpol PP, Buntut Kasus di Jakarta

29 Juni 2022
Kekerasan seksual

Lakukan Pelecehan Seksual, Pelaku Tak Boleh Naik Kereta Api Seumur Hidup

29 Juni 2022
Boikot Holywings, Polemik ETLE, dan Politik Tukang Bakso

Boikot Holywings, Polemik ETLE, dan Politik Tukang Bakso

29 Juni 2022
pertalite mojok.co

KSP Sebut Peraturan Beli Pertalite dan Solar Demi Ketahanan Nasional

29 Juni 2022
petilasan ratu kalinyamat mojok.co

Menyusuri Jejak Cinta Kalinyamat, Ratu Pemberani dari Jepara

29 Juni 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In