Liverpool dan Pesan Unity Is Strength yang Terdengar Munafik karena Perkara Luis Suarez dan Evra
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Home
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Politik
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Politik
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Beranda Balbalan

Liverpool dan Pesan Unity Is Strength yang Terdengar Munafik karena Perkara Luis Suarez dan Evra

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
2 Juni 2020
0
A A
Liverpool dan Pesan Unity Is Strength yang Terdengar Munafik karena Perkara Luis Suarez dan Evra MOJOK.CO

Liverpool dan Pesan Unity Is Strength yang Terdengar Munafik karena Perkara Luis Suarez dan Evra MOJOK.CO

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Liverpool dan pesan unity is strength terdengar munafik karena serangan rasis Luis Suarez kepada Patrice Evra. Apakah kebencian itu memang harus terus dipelihara?

“Jangan menggigit kalau tidak mau digigit,” adalah sebuah pesan bijak dari zaman lampau. Sebuah pesan yang maknanya dirasakan oleh Luis Suarez secara begitu nyata. Perlakuan rasis Luis Suarez kepada Patrice Evra ketika Liverpool menjamu Manchester United berbuntut panjang. Saking panjangnya, hingga saat ini, The Reds seperti terkungkung oleh perbuatan brengsek itu.

Luis Suarez dihukum denda 40 ribu paun plus larangan bermain di delapan pertandingan. Ringan? Kalau saya, sih, menganggap hukuman itu sangat ringan untuk sebuah tindakan brengsek. Well, setidaknya, pemain asal Uruguay itu sudah dihukum oleh publik. Dan pada titik tertentu, mungkin terasa sangat berat untuk Suarez.

Setelah denda uang yang terlampau kecil dan delapan pertandingan berlalu, peristiwa itu tidak lagi menjadi pusat pemberitaan. Namun, dendam dan kemarahan itu masih ada. Tersimpan menjadi kebencian yang siap tumpah kapan saja ketika ketemu pemicu. Dan, Liverpool, baru saja “menyiram bensin” ke nyala kecil sebuah api bernama kebencian.

Sebagai sebuah klub yang “merasa” mewakili banyak orang, bisa kamu bilang fans yang heterogen, Liverpool mengunggah sebuah foto yang cantik sekali. Pemain dan staf berdiri melingkar di lapangan tengah sambil berlutut. Sebuah bentuk dukungan untuk tagar Black Lives Matters. The Reds membubuhkan sebuah wording di media sosialnya. Bunyinya: “Unity is strength.”

Ingatan orang itu awet sekali, apalagi kalau komunal. Ingatan akan perbuatan Luis Suarez kepada Patrice Evra justru terpanggil ketika Liverpool mengunggah sebuah foto dukungan itu. Apalagi beberapa pemain mengunggah foto yang sama. Para pemain yang, ironisnya, kelakuannya mendukung Suarez. Tapi entah kebenaran yang mereka rasakan di dalam hati.

Baca Juga:

Klopp Out? Liverpool Nawaitu Ibadah Puasa Gelar Epl 30 Tahun Lagi!

Klopp Out? Liverpool Nawaitu Ibadah Puasa Gelar Epl 30 Tahun Lagi!

25 Agustus 2022
Alison Brittain Liga Inggris

Sosok Alison Brittain, Perempuan Pertama yang Memimpin Liga Inggris

27 Juli 2022

Satu hal yang pasti, Liverpool dirisak berkat sebuah foto. Saya, sebagai kritikus foto amatir, memandang foto itu sebagai hasil karya yang cantik. Apalagi pesannya sangat relate dengan situasi di dunia. Bahwa persatuan adalah sebuah kekuatan. Tidak ada yang salah dari pesan itu. Namun, sebuah kesalahan di masa lalu tidak akan bisa dihapus, apalagi dimaafkan.

Ironisnya, dukungan para pemain Liverpool kepada Suarez itu bertolak belakang dengan sikap mereka saat ini. Kamu bisa melacak kata-kata makian dari foto tersebut. Mulai dari “munafik” hingga “palsu”, terselip di antara pujian.

Pada titik tertentu, makian-makian itu tidak bisa kita salahkan. Dosa masa lalu sulit sekali dimaafkan. Apalagi oleh manusia yang sedang mengenakan identitas klub. Dendamnya awet, kayak diformalin saja. Inilah salah satu alasannya kecencian di dunia sepak bola bisa sangat langgeng, sulit dihilangkan. Karena seperti kasih sayang, kebencian juga diwariskan ke generasi selanjutnya. Kenyataannya seperti itu.

Namun, apakah kebencian itu memang harus terus dilestarikan? Sebuah pertanyaan yang jawabannya bisa memicu perdebatan baru.

Satu hal yang pasti, manusia pasti akan berubah. Tidak terkecuali Liverpool, yang kini menyuarakan bahwa persatuan itu sebuah kekuatan. Seorang fans Liverpool menyuarakan pendapatnya dan saya rasa pendapat ini sangat bijak. Dia bilang begini:

“Kepada siapa saja yang mengunggah foto Evra/Suarez sebagai sebuah bentuk pernyataan, terima kasih sudah mengingatkan kami tentang sebuah respons tidak berperikemanusiaan di sebuah insiden yang terjadi belum lama ini dan saya bangga bahwa nilai kemanusiaan klub ini sudah lebih matang semenjak insiden tersebut. #YNWA.”

Pernyataan yang dikemukakan oleh @BrewSwillaz tersebut perlu kita baca pelan-pelan dan pikirkan dengan hati yang bersih. Tindakan rasis Luis Suarez atas Evra memang menjijikkan. Itu satu hal. Namun, di sisi lain, kita perlu secara dewasa memberi tempat kepada perubahan ke arah yang lebih baik.

Soal tulus atau tidaknya Liverpool mendukung persatuan, biarkan Tuhan yang tahu. Satu hal yang bisa kita pelajari adalah proses perbaikan diri itu. Tidak banyak orang yang secara dewasa mengakui kesalahan dan mau berubah. Lebih banyak yang pengecut dan memilih menghapus akun sebagai usaha untuk lari dari kesalahan.

Saya tidak melarang atau menghalangi risakan yang dialamatkan ke Liverpool. Makian itu sudah jadi bagian dari rasa sakit hati di masa lalu. Namun, sembari mengungkapkan rasa sengit kepada kemunafikan dan ke-ironis-an yang terjadi, setidaknya kita memberi tempat untuk perubahan positif.

Setidaknya kita bisa belajar bahwa perbaikan, mungkin sama awetnya seperti kebencian, akan selalu terjadi. Kedewasaan kita ditakar dari kemampuan untuk memberi maaf dan memberi tempat untuk kebaikan.

BACA JUGA Liverpool yang Malang: Tentang Kegagalan Paling Puitis Abad Ini atau tulisan lainnya dari Yamadipati Seno.

 

Terakhir diperbarui pada 2 Juni 2020 oleh

Tags: evraliga inggrisLiverpoolluis suarezrasismethe reds
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Klopp Out? Liverpool Nawaitu Ibadah Puasa Gelar Epl 30 Tahun Lagi!
Movi

Klopp Out? Liverpool Nawaitu Ibadah Puasa Gelar Epl 30 Tahun Lagi!

25 Agustus 2022
Alison Brittain Liga Inggris
Kilas

Sosok Alison Brittain, Perempuan Pertama yang Memimpin Liga Inggris

27 Juli 2022
Permata Serie A: Dusan Vlahovic Bisa Dibeli Arsenal di Januari 2022? MOJOK.CO
Balbalan

Dusan Vlahovic, Permata Serie A, Bisa Dibeli Arsenal di Januari 2022?

8 Januari 2022
Arsenal Kalah Melawan Pemain ke-12 Manchester City MOJOK.CO
Balbalan

Arsenal Kalah ketika Melawan Pemain ke-12 Manchester City

2 Januari 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Nikmatnya Seblak dan Bawang Goreng, Segarnya Susu Kurma dan Salad

Nikmatnya Seblak dan Bawang Goreng, Segarnya Susu Kurma dan Salad

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak yang Dihujat Warganet - MOJOK.CO

Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak Surabaya yang Dihujat Warganet

24 Januari 2023
PO Haryanto Bikin Perjalanan Cikarang Jogja Jadi Menyenangkan MOJOK.CO

PO Haryanto Sultan Bantul Bikin Perjalanan Cikarang-Jogja Jadi Sangat Menyenangkan

27 Januari 2023
Liverpool dan Pesan Unity Is Strength yang Terdengar Munafik karena Perkara Luis Suarez dan Evra MOJOK.CO

Liverpool dan Pesan Unity Is Strength yang Terdengar Munafik karena Perkara Luis Suarez dan Evra

2 Juni 2020
Suara Kader Muda NU untuk 100 Tahun NU / satu abad yang Gini-gini Aja MOJOK.CO

Suara Kader Muda NU untuk 100 Tahun NU yang Gini-gini Aja

28 Januari 2023
Suara Hati Petani di Gunungkidul Karena Monyet yang Marah Kena JJLS

Suara Hati Petani di Gunungkidul karena Monyet yang Marah Kena JJLS

26 Januari 2023
warung madura mojok.co

Tiga Barang Paling Laris di Warung Madura Menurut Penjualnya

27 Januari 2023
kecamatan di sleman mojok.co

5 Kecamatan Paling Sepi di Sleman yang Cocok untuk Pensiun

27 Januari 2023

Terbaru

BELAJAR NOISE DARI SEORANG WOTA

Belajar Noise dari Seorang Wota

31 Januari 2023
anak muda ngomongin pemilu

Pro Kontra Sistem Proporsional Tertutup di Mata Anak Muda

31 Januari 2023
koalisi perubahan

PKS Dukung Pencalonan Anies, Koalisi Perubahan Siap Berlayar?

31 Januari 2023
jabatan gubernur dihapus mojok.co

Sultan Tak Peduli Soal Usulan Cak Imin Menghapus Jabatan Gubernur

31 Januari 2023
Mencari Tempat Parkir di Jogja yang Tarifnya Rp1.000 MOJO.CO

Mencari Tempat Parkir di Jogja yang Tarifnya Rp1.000

31 Januari 2023
megawati puan

Teori Kelas Sendok Menjawab Mengapa Popularitas Puan Maharani Tinggi

31 Januari 2023
ekspor lato-lato mojok.co

Indonesia Ekspor Lato-Lato, Pengusaha Sumbar Kirim 7 Kwintal ke Malaysia

31 Januari 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Kunjungi Terminal
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In