ADVERTISEMENT
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Memori
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
    • Transportasi
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Memori
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
    • Transportasi
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Beranda Balbalan

Hasil Imbang Arsenal vs Atletico Madrid Itu Cerminan Kekecewaan ala Arsene Wenger

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
27 April 2018
0
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Final kepagian itu, Arsenal vs Atletico Madrid berakhir imbang dengan skor 1-1. Kekecewaan Arsenal adalah cerminan wajah Arsene Wenger. Sebuah parade kekecewaan.

Laga antara Arsenal vs Atletico Madrid berjalan penuh kelokan yang disebut drama. Sejak awal babak pertama, hingga penghujung laga, laga semifinal Liga Europa ini tidak mengecewakan. Setidaknya untuk fans Atletico Madrid yang membawa pulang gol tandang yang krusial. Sementara itu, bagi fans Arsenal, inilah laga-laga khas Arsene Wenger di akhir masa baktinya.

Arsenal bermain dengan intensitas yang dibutuhkan untuk meladeni kedisiplinan khas Atletico. Langsung masuk gigi dua, The Gunners memanfaatkan dua sisi lapangan sebagai kanal progres paling dominan. Penumpukan pemain di lapangan tengah, terutama di depan kotak penalti, membuat sisi lapangan menjadi cara paling masuk akal untuk masuk ke kotak penalti Atletico.

The Gunners bahkan “diberi keuntungan besar” oleh wasit ketika Šime Vrsaljko diusir dari lapangan karena akumulasi dua kartu kuning. Dua pelanggaran yang terlambat membuat bek asal Kroasia tersebut mandi lebih dulu. Menyusul Vrsaljko, pelatih Atletico, Diego Simeone juga diusir wasit karena protes secara berlebihan. Wasit terlihat begitu kejam. Sekejam takdir yang mampir ke rumah Arsenal.

Semenjak bermain dengan 10 pemain, pilihan Atletico menjadi sangat terbatas. Pilihan terbaik Atletico adalah bertahan sebaik mungkin ketika Arsenal menekan dengan intensitas tinggi. Tujuannya tentu untuk tidak kalah dengan skor besar sehingga leg kedua di rumah sendiri akan berjalan lebih mudah.

Dan memang itulah yang ditunjukkan Atletico. Klub dari Spanyol itu menunjukkan makna kerja keras. Atletico berlari lebih jauh, berkeringat lebih banyak, untuk mengawasi ruang-ruang yang luas karena bermain dengan 10 pemain. Pujian perlu diberikan kepada Atletico. Saya tidak akan pernah bosan untuk menegaskan bahwa bertahan adalah kerja paling berat di sepak bola.

Baca Juga:

Derby London Utara: Arsenal Atau Tottenham Hotspur, Siapa Lolos Ke UCL?

Derby London Utara: Arsenal Atau Tottenham Hotspur, Siapa Lolos Ke UCL?

12 Mei 2022
Mesut Ozil Dibeli RANS FC Milik Raffi Ahmad? Ozil Bakal Merasa Pulang ke Rumah MOJOK.CO

Mesut Ozil Dibeli RANS FC Milik Raffi Ahmad? Ozil Bakal Merasa Pulang ke Rumah

10 Januari 2022

Setelah babak pertama berakhir dengan sama kuat 0-0, Arsenal terus mempertahankan intensitas tinggi itu. Di awal babak kedua, anak asuh Arsene Wenger itu mencoba variasi lebih banyak. Salah satunya dengan memindahkan bola langsung ke sisi lapangan, tanpa melewati gelandang tengah terlebih dahulu, seperti yang terlihat di babak pertama.

Hasilnya, salah satu umpan silang dari sisi kanan pertahanan Atletico berhasil menyelinap masuk ke kotak penalti. Alexandre Lacazette melompat lebih cepat ketimbang bek Atletico dan menyundul masuk bola ke tiang jauh, yang gagal dijangkau Oblak. Unggul 1-0, Arsenal mengejar gol kedua demi leg kedua yang lebih bersahabat.

Namun, seperti sudah tertulis dalamm buku takdir di surga, penyakit medioker Arsenal akan kambuh di momen-momen krusial. Di penghujung babak kedua, umpan vertikal sederhana dari wilayah Atletico dikejar Antoine Griezmann. Di depannya, Laurent Koscielny berusaha mengantisipasi. Namun apa daya, blunder, nama tengah Arsenal justru terjadi.

Koscielny gagal membuang bola. Griezmann mencuri bola itu dan melepaskan tembakan mendatar melewati selangkangan David Ospina yang sebetulnya bermain bagus. Bola yang memantul selangkangan Ospina, secara ajaib, kembali ke arah Griezmann. Dengan sontekan sederhana, striker Prancis itu menyamakan kedudukan.

Kekecewaan, cerminan akhir masa bakti Arsene Wenger

Ketika kabar mundurnya Arsene Wenger tersiar, kegetiran terasa. Bahkan boleh kamu sebut sebagai kesedihan. Sedih, karena Wenger gagal menang di pertandingan terakhirnya di kompetisi Eropa di Stadion Emirates. Namun, pada titik tertentu, hasil imbang yang getir antara Arsenal vs Atletico Madrid ini adalah cerminan sejarah Wenger sendiri.

Arsenal hampir selalu di atas angin ketika melawan Atletico. Sama seperti masa keemasan Wenger bersama Arsenal selama kurang lebih 10 tahun. Musim 2015/2016, musim surealis, ketika banyak klub papan atas bermain di bawah performa terbaik, Arsenal gagal mengejar Leicester City.

Sebuah musim di mana kesempatan menjadi juara terasa begitu nyata bagi Arsenal, untuk hanya sirna lantaran kesalahan-kesalahan medioker yang berulang, ya dari pemain, ya dari pelatih. Sebuah “nilai” yang mendarahdaging. Fans Arsenal berpikiran jernih pasti paham dengan kisah ini.

Kegagalan itu berlanjut di musim-musim selanjutnya, ketika Arsenal bahkan tak mampu masuk ke empat besar Liga Primer Inggris untuk masuk ke Liga Champions. Sama seperti ketika Koscielny menbuat blunder dan mengizinkan Griezmann mencetak gol bagi Atletico. Parade kekecewaan itu mewarnai penghujung masa bakti Arsene Wenger bersama Arsenal.

Leg kedua di kandang Atletico akan terasa sangat berat bagi Arsenal. Apakah peluang untuk lolos ke babak final masih ada? Tentu saja masih. Hanya saja, syaratnya, Arsenal harus berani naik ke surga dan menghapus suratan takdir bermain medioker itu.

Nanti, di pertandingan paripurna Arsene Wenger di kancah Eropa bersama Arsenal, parade kekecewaan itu sudah disiapkan di ujung jalan. Atau, apakah Wenger masih menyimpan satu senyum manis untuk dipersembahkan selepas partai ulangan Arsenal vs Atletico Madrid nanti?

Terakhir diperbarui pada 27 April 2018 oleh

Tags: Antoine GriezmannArsenalarsenal vs atletico madridArsene Wengeratleticoatletico madridDiego Simeonegriezmannkartu merahkoscielnylacazettesimeoneWenger
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Derby London Utara: Arsenal Atau Tottenham Hotspur, Siapa Lolos Ke UCL?
Movi

Derby London Utara: Arsenal Atau Tottenham Hotspur, Siapa Lolos Ke UCL?

12 Mei 2022
Mesut Ozil Dibeli RANS FC Milik Raffi Ahmad? Ozil Bakal Merasa Pulang ke Rumah MOJOK.CO
Balbalan

Mesut Ozil Dibeli RANS FC Milik Raffi Ahmad? Ozil Bakal Merasa Pulang ke Rumah

10 Januari 2022
Permata Serie A: Dusan Vlahovic Bisa Dibeli Arsenal di Januari 2022? MOJOK.CO
Balbalan

Dusan Vlahovic, Permata Serie A, Bisa Dibeli Arsenal di Januari 2022?

8 Januari 2022
Arsenal Kalah Melawan Pemain ke-12 Manchester City MOJOK.CO
Balbalan

Arsenal Kalah ketika Melawan Pemain ke-12 Manchester City

2 Januari 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Jurusan-Kuliah-Sombong-MOJOK.CO

Jurusan Kuliah Favorit dan Kesombongannya soal Prospek Karier

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

McD Nggak Layak untuk Nugas Seperti Warmindo atau Coffee MOJOK.CO

McD Bukan Tempat Nugas yang Layak karena Warmindo dan Coffee Shop Lebih Masuk Akal. Benarkah?

27 November 2023
gudeg kaleng bagong mojok.co

Gudeg Kaleng Bagong Bisa sampai Mancanegara, Ini Kuncinya Awet dan Tahan Lama

2 Desember 2023
pekan dewantara

Pekan Dewantara 2023, Rangkaian Kreatif Meneladani Bapak Pendidikan Nasional

28 November 2023
Caleg gagal.MOJOK.CO

Menderitanya Anak dan Istri Caleg Gagal, Berujung Cerai hingga Makan Saja Perlu Utang Tetangga

27 November 2023
Seno guru politik Jokowi.MOJOK.CO

Seno Gedhe, Sosok yang Kerap Disebut Guru Politik Jokowi Bantah Prediksi Prabowo-Gibran Akan Menang Satu Putaran

2 Desember 2023
Punya Tunangan Pegawai Bank Buat Aku Waswas Terus MOJOK.CO

Punya Tunangan Pegawai Bank Buat Aku Waswas Terus

27 November 2023
made supriatma bahas neo orba jokowi dan demoniasasi anies putcast mojok

Kupas Tuntas Isu Neo Orba Jokowi dan Soal Jokowi Mendemonisasi Anies Bersama Made Supriatma

29 November 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Persona
    • Seni
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Memori
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Sosial
    • Tekno
    • Transportasi
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In