Arsenal Perlu Belajar Determinasi dari Manchester United Angkatan 1995: You Can’t Win Anything with Kids
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Beranda Balbalan

Arsenal Perlu Belajar Determinasi dari Manchester United Angkatan 1995: You Can’t Win Anything with Kids

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
11 November 2020
0
A A
Arsenal Perlu Belajar Determinasi dari Manchester United Angkatan 1995: You Can’t Win Anything with Kids

Arsenal Perlu Belajar Determinasi dari Manchester United Angkatan 1995: You Can’t Win Anything with Kids

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Apakah para pemain senior Arsenal “berani berjuang sampai mati” seperti Manchester United angkatan 1995? Demi lambang meriam di dada dan regenerasi skuat untuk masa depan.

Terkadang, sepak bola bisa menjadi sebuah lorong misteri tersendiri. Terkadang, yang namanya “kebetulan” sebetulnya sebuah pertanda. Bagi Arsenal, kekalahan dari Aston Villa, bisa menjadi “momen kebetulan” itu jika berkaca kepada pengalaman Manchester United angkatan 1995.

Sir Alex Ferguson mempromosikan beberapa pemain muda dari akademi ke tim utama. Keputusan ini bukan tanpa alasan. Bukan sekadar mereka pemain berbakat. Angkatan 1992 Manchester United yang mentas kali pertama di 1995 sudah memberi bukti bahwa mereka punya kekuatan mental untuk menghadapi Liga Inggris.

Angkatan 1992 sudah merasakan pengalaman memenangi FA Youth Cup. Saat itu, rata-rata usia mereka adalah 18 tahun. Tiga tahun kemudian, beberapa pemain dari angkatan 92 tembus tim utama. Sir Alex, yang menonton langsung laga final FA Youth Cup, terlihat sangat percaya kepada mereka.

Manchester United, di bawah Sir Alex Ferguson, adalah sebuah tim yang selalu berani mengambil risiko. Mirip dengan awal-awal masa kepelatihan Arsene Wenger bersama Arsenal. Mereka bisa dengan mudah mendepak pemain bintang jika tidak sesuai dengan prinsip tim. Seiring dengan keberanian itu, tidak heran jika mereka, meskipun masih sangat muda, akan diberi kesempatan.

Saat itu, 19 Agustus 1995, Manchester United melawan Aston Villa dalam lanjutan Liga Inggris. Angkatan 92 yang dibawa Sir Alex ke dalam skuat adalah Gary Neville (20 tahun), Paul Scholes (20 tahun), Ryan Giggs (21, sudah lebih dulu tembus tim utama), Phil Neville (18), Nicky Butt (20), David Beckham (20), dan John O’Keane (20).

Baca Juga:

fans manchester united mojok.co

Menjadi Orang Penyabar dalam Sudut Pandang Fans Manchester United

5 Februari 2023
ronaldo mojok.co

Ronaldo dan Sederet Kontroversinya Musim Ini

14 November 2022

Hasilnya? Manchester United kalah dengan skor 1-3. Di balik keberanian mengambil risiko, ada harga yang memang harus diterima. Sir Alex banjir kritikan karena terlalu berani memainkan pemain muda. Salah satunya dari Alan Hansen, komentator, legenda Liverpool.

Di acara Match of the Day BBC, Alan Hansen mengucapkan sebuah kalimat yang kelak “memakan” dirinya sendiri:

“Manchester United punya masalah. Bukan masalah besar. Namun kita tahu ada tiga pemain (kunci) hengkang. Trik (bertahan di Liga Inggris) adalah ketika kamu sedang dalam posisi kuat, kamu harus berani membeli pemain. You can’t win anything with kids.”

Sebuah kegoblokan yang bikin malu Hansen di akhir musim 1995/1996.

Setelah kalah dari Aston Villa di Agustus 1995, Manchester United tidak pernah kalah sampai November 1995. Saat itu, yang mengalahkan mereka adalah Arsenal. Lucunya, di final Piala FA, United mengalahkan Liverpool, mantan tim Hansen. Sir Alex menggunakan kalimat You can’t win anything with kids untuk menjaga api di tungku determinasi anak-anak muda angkatan 92 tetap membara.

Toko cinderamata Manchester United bahkan mencetak kalimat You can’t win anything with kids di kaos yang dijual. Fans United memborong beberapa kaos untuk dikirimkan ke Hansen sebagai bentuk olok-olok. Yah, karma is a bitch.

Sebelum jeda internasional, Arsenal kalah dari Aston Villa dengan skor 0-3. Berbeda dengan Manchester United, Arsenal dan Mikel Arteta terlihat sangat takut memberi kesempatan kepada pemain muda. Ironisnya, beberapa pemain muda yang tidak mendapat kesempatan ini bermain lebih menjanjikan ketimbang mereka yang senior.

Joe Willock, misalnya, tampil sangat baik ketika Arsenal bermain di Europa League. Kualitas Willock dibutuhkan Arsenal ketika kehabisan solusi di depan. Mungkin, saat ini, Willock adalah satu-satunya gelandang sentral Arsenal dengan kecerdasan masuk ke wilayah berbahaya lawan tanpa diduga.

Di lini belakang, William Saliba memang belum stabil dari sisi mental. Namun, jika tidak kunjung dicoba di Liga Inggris, kita tidak akan pernah tahu kesiapannya sampai mana. Risikonya memang besar. Namun, saat ini, mungkin sudah saatnya Arsenal mengambil risiko itu ketimbang mencoba “bermain aman” tetapi hasilnya tetap negatif.

Di sisi lapangan, ketika tidak cedera, Reiss Nelson perlu mendapat menit bermain sebanyak mungkin. Potensi Nelson, bisa dibilang tidak kalah dengan Bukayo Saka. Saya rasa, Nelson cuma sial saja karena di sisi kanan ada Willian dan Nicolas Pepe. Kesialan yang bisa dihilangkan oleh keputusan berani dari Mikel Arteta.

Sama seperti Willock, Nelson juga bermain baik ketika tampil di Europa League. Pepe memang menegaskan bahwa dia ingin bermain secara reguler di sisi kanan. Namun, kita tahu, meski catatan statistiknya cukup bagus, Pepe belum sampai di level terbaik seperti ketika bermain di Liga Prancis.

Sudah waktunya Arsenal berani mengambil risiko dengan menurunkan para pemain muda. Dengan pendekatan yang tepat, mereka justru punya determinasi yang lebih besar untuk tampil baik. Mereka sadar bahwa untuk masuk tim utama, kerja keras saja tidak cukup. Mereka sadar harus memberi “hasil nyata”.

United menjaga anak-anak muda mereka dengan keberadaan pemain senior. Ada Peter Schmeichel, Steve Bruce, Gary Pallister, dan Eric Cantona. Pemain senior dengan mental baja dan keberanian untuk berkelahi demi melindungi juniornya.

Ini juga tamparan untuk pemain senior Arsenal seperti David Luiz, Alex Lacazette, dan Aubameyang. Mereka harus bisa menjadi tulang punggung, menjadi bangunan yang kokoh bagi anak-anak muda. Pada akhirnya, ini soal keberanian. Mereka yang berani mengambil risiko, akan mendapatkan ganjaran terbesar.

Salah satu pelajaran penting yang diterima Tupac, rapper legendaris dari Amerika Serikat adalah nasihat ibunya sendiri. Pelajaran itu berbunyi: “My mama always used to tell me: ‘If you can’t find somethin’ to live for, you best find somethin’ to die for.”

Apakah para pemain senior Arsenal “berani berjuang sampai mati”? Demi lambang meriam di dada dan regenerasi skuat untuk masa depan.

BACA JUGA Fans Arsenal Tak Bisa Bedakan Kritik dan Kebodohan: Blunder Arteta dan Lamunan Jorok Shkodran Mustafi atau tulisan lainnya dari Yamadipati Seno.

Terakhir diperbarui pada 11 November 2020 oleh

Tags: Arsenalartetaaubameyangjoe willockliga inggrisManchester Unitedreiss nelsonSir Alex Ferguson
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

fans manchester united mojok.co
Uneg-uneg

Menjadi Orang Penyabar dalam Sudut Pandang Fans Manchester United

5 Februari 2023
ronaldo mojok.co
Kilas

Ronaldo dan Sederet Kontroversinya Musim Ini

14 November 2022
Menelusuri Sumber Uang yang Dimiliki Oleh Manchester United!
Movi

Menelusuri Sumber Uang yang Dimiliki Oleh Manchester United!

1 September 2022
MU di Pink Venom, Owen di Ultah Rafatar, dan Pengendara Moge dihajar
Movi

MU di Pink Venom, Owen di Ultah Rafatar, dan Pengendara Moge Dihajar Warga

24 Agustus 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
persaudaraan alumni 212

Persaudaraan Alumni 212 Meminta Maaf Atas Kerusakan Fasilitas Bandara Saat Penjemputan Habib Rizieq

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

sekolah kedinasan mojok.co

10 Sekolah Kedinasan yang Paling Ramai dan Sepi Peminat

22 Maret 2023
Arsenal Perlu Belajar Determinasi dari Manchester United Angkatan 1995: You Can’t Win Anything with Kids

Arsenal Perlu Belajar Determinasi dari Manchester United Angkatan 1995: You Can’t Win Anything with Kids

11 November 2020
Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Ego di Jalan Raya MOJOK.CO

Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Hawa Nafsu di Jalan Raya

18 Maret 2023
Tinggal di Pinggiran Kota Jogja Itu Nggak Enak, Rasanya Kayak Neraka dan Petaka MOJOK.CO

Tinggal di Pinggiran Kota Jogja Itu Nggak Enak, Rasanya Kayak Neraka dan Petaka

15 Maret 2023
Samsung Galaxy A Series Android Terbaik MOJOK.CO

Samsung Galaxy A Series: Seri Terbaik untuk Kelas Midrange Android

21 Maret 2023
Derita Mahasiswa yang Kampusnya Tutup Tiba-tiba: Mimpi Kami Punya Ijazah Musnah. MOJOK.CO

Derita Mahasiswa yang Kampusnya Tutup Tiba-tiba: Mimpi Kami Punya Ijazah Musnah 

23 Maret 2023
Honda Supra X 125 Tetap Juara di Pelosok Indonesia MOJOK.CO

Honda Supra X 125: Tetap Juara di Pelosok Indonesia

20 Maret 2023

Terbaru

Duduk perkara penutupan patung Bunda Maria di Kulon Progo. MOJOK.CO

Duduk Perkara Penutupan Patung Bunda Maria di Kulon Progo

24 Maret 2023
alan Sunyi Kiai Bonokeling di Banyumas yang Sengaja Dibuat Menjadi Misteri Abadi. MOJOK.CO

Jalan Sunyi Wangsa Bonokeling di Banyumas yang Sengaja Menjadikan Leluhur Sebagai Misteri Abadi

24 Maret 2023
sekolah kedinasan kemenhub mojok.co

5 Sekolah Kedinasan di Bawah Kemenhub yang Paling Favorit

24 Maret 2023
bola timnas israel mojok.co

Bola Pembawa Malapetaka

24 Maret 2023
mimpi basah mojok.co

Apakah Mimpi Basah di Siang Hari Membuat Puasa Batal?

24 Maret 2023
5.000 Mahasiswa UMY Berburu Takjil Gratis, Dianggarkan Rp125 Juta Setiap Hari. MOJOK.CO

5.000 Mahasiswa UMY Berburu Takjil Gratis, Dianggarkan Rp125 Juta Setiap Hari

24 Maret 2023
kritik feminis muslimah tentang perempuan sumber dosa utama

Muhasabah Muslimah Feminis: Kok Bisa, Perempuan Jadi Sumber Dosa Utama Laki-Laki?

24 Maret 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In