Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Balbalan

AC Milan, Inter, Napoli, dan Roma Harus Mau Cium Tangan Juventus dan Ronaldo

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
14 Juni 2019
A A
Ronaldo dan Juventus MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Juventus bekerja keras secara ekonomi selama bertahun-tahun. Hasilnya, mereka bisa membujuk Cristiano Ronaldo untuk datang. Kabar baik untuk Serie A!

Satu ingatan masa kecil yang saya ingat betul adalah ketika saya “diwarisi” gairah menonton Serie A Italia dari kakak-kakak saya. Pun waktu itu, seperti masuk agama secara otomatis ketika masih bocah, saya ditahbiskan menjadi suporter AC Milan.

Jersey pertama saya adalah jersey merah dan hitam dengan nama Baresi di belakangnya. Nomor 6 itu, baru saya tahu beberapa tahun kemudian, adalah nomor keramat yang dipensiunkan bersama si pemain. Padahal waktu itu, saya lebih suka menonton Roberto Baggio, legenda Italia yang pernah berseragam Milan, Inter, Juventus, dan Brescia.

Sekitar tahun 1989 hingga awal millennium terjadi booming sepak bola Italia. Keberadaan televisi menjadi salah satu pemantik ledakan Serie A (dan sepak bola Eropa secara umum) di Indonesia. RCTI adalah stasiun televisi pertama yang menayangkan Liga Italia. Sementara itu, baru pada tahun 1993, SCTV mulai menyiarkan Liga Inggris.

Oleh sebab itu, bagi generasi milenial awal, atau jika mundur sedikit, bagi generasi baby boomers, Serie A adalah liga paling hebat. Bahkan sampai saat ini, ketika Liga Inggris meroket menjadi liga paling mahal, La Liga dan Bundesliga menjadi rujukan tontotan berkualitas, dan Ligue 1 juga bergeliat, kadang-kadang.

Bagi fans lawas Juventus, Milan, dan Inter, Serie A akan selalu menjadi yang terbaik. Liga ini tidak hanya kompetitif, tapi juga romantis. Waktu itu, papan atas saja disesaki oleh tujuh klub. Mereka ini mendapatkan julukan il sette magnifico atau 7 klub mengagumkan. Mereka adalah Juventus, AC Milan, Inter Milan, Lazio, AS Roma, Parma, dan Fiorentina. Bahkan Napoli, yang saat ini menjadi langganan posisi dua, tidak masuk dalam daftar il sette magnifico.

Diego Maradona menjadi dewa Napoli, ketika seperti seorang diri memberkati Napoli untuk mendobrak dominasi il sette magnifico. Pemain-pemain kelas elite macam Ronaldo orisinal, misalnya, memilih Inter ketika ia hengkang dari Barcelona. Lalu ada Marco van Basten, Shevchenko, hingga Kaka.

Kamu belum tercatat sebagai striker hebat kalau belum pernah dihajar dengan dua kaki oleh bek-bek mesin dari Italia. Ini liga para juara.

Senjakala Serie A, peran penting Juventus, dan luwesnya aturan pajak di Italia

Memasuki abad milenia, Serie A menjadi terlalu kusam. Tradisi yang mengikat kuat justru lupa untuk dipoles kembali supaya tetap mengilat. Perbaikan liga di negara lain, stadion yang sudah terlalu tua, kemampuan menggaji pemain karena porsi hak siar televisi, hingga promosi yang tidak lagi inovatif membuat Serie A menjadi “biasa saja”.

Liga Inggris berbenah betul. Mereka mendapatkan kesepakatan hak siar yang sangat besar dibandingkan liga lain. Uang dalam jumlah besar yang masuk direspons betul dengan promosi yang lebih modern. Tanah Inggris, lalu disusul Spanyol, Jerman, dan Prancis seperti menjadi “tanah terjanji”. Sementara itu, Italia hanya terlihat seperti rumah tempat kita kembali ketika usia masuk senja.

Pemain-pemain kelas elite disedot habis oleh Liga Inggris. Gaji besar menjadi salah satu faktor. Sementara itu, Serie A menjadi tempat peraduan pemain elite ketika mereka mulai kehilangan pesona. Klub-klub top Serie A tak lagi punya kekuatan ekonomi untuk bersaing di pasar transfer. Mereka harus puas menonton pemain kelas elite berlaga di panggung Eropa dari layar kaca.

Senjakala Serie A terjadi. Dan di tengah situasi buruk ini, Juventus berani berbenah. Mereka berani mencoba “berlari sebelum bisa berjalan”. Maksudnya, Juventus berani mereformasi manajemen, mengubah paradigma dari klub lawas menjadi lebih modern. Membangun stadion menjadi salah satu langkah paling cerdas ketika klub-klub top Liga Italia masih mengontrak. Ini klub apa buruh rantau di Jakarta?

Tahun 2018 yang lalu, berkat investasi yang cerdas, Juventus bisa bersaing di pasar transfer. Dana yang besar membuat mereka bisa membujuk Cristiano Ronaldo. Alih-alih bertahan di Real Madrid, Ronaldo mau menyisihkan sisa kariernya untuk Italia.

Presiden La Liga, Javier Tebas, memberikan penjelasan mengapa Juventus bisa membujuk Ronaldo. Katanya begini:

Iklan

“Saya pikir secara fiskal lebih baik baginya untuk pergi ke Italia. Di sini, di Spanyol, kami memiliki masalah dengan persaingan fiskal. Terlepas dari status sebagai liga terbaik, masalah pajak di Spanyol itu buruk sekali. Bukan di tempat lain nilai pajaknya jauh lebih rendah, tetapi ketika Anda mendapatkan jumlah yang signifikan maka perbedaan kecil dalam tarif pajak ini menghasilkan banyak uang bagi para pemain.”

Surat kabar spesialis bidang ekonomi di Italia, Il Sole 24 Ore menjelaskan bahwa kepindahan Ronaldo ke Juventus adalah langkah yang cerdas. Merujuk Pasal 24-bis Tuir, pasal yang mengatur tentang pajak bagi pendatang baru, Ronaldo hanya perlu membayar pajak senilai 100 ribu euro. Ronaldo bisa mengambil keuntungan dari aturan ini mengingat dirinya membawa “harta” yang besar masuk ke Italia.

Hukum pajak di Italia ini memang memudahkan siapa saja untuk datang dan bekerja. Italia punya aturan bernama Decreto Crescita. Aturan ini menjelaskan bahwa siapa saja, orang Italia atau bukan, akan menikmati pengurangan pajak jika ia mau kembali. Antonio Conte akan menikmati aturan ini setelah kembali ke Serie A untuk melatih Inter Milan.

Decreto Crescita juga menjelaskan bahwa mereka yang sudah dua tahun merantau, lalu kembali pulang ke Italia untuk paling tidak tinggal selama dua tahun lagi, hanya perlu membayar 30 persen pajak dari keseluruhan gajinya. Bahkan hanya perlu membayar 10 persen jika ia akan tinggal di Italia bagian selatan. Aturan ini bisa dimanfaatkan Juventus untuk memulangkan Paul Pogba, misalnya.

Decreto Crescita, yang kembali masuk ke dalam bahasan setelah Ronaldo bergabung dengan Juventus, bisa menguntungkan klub lain. Napoli, misalnya, yang sedang melakukan pendekatan kepada Romelu Lukaku.

Decreto Crescita mengatur bahwa “perusahaan” Italia, terutama yang beresidensi di selatan, yang memperkejakan orang dari luar negeri, hanya perlu membayar 10 persen pajak dari jumlah gaji. Jika dieksploitasi dengan baik, sebelum Decreto Crescita direvisi oleh pemerintah, klub-klub yang mulai mapan bisa bersaing di pasar transfer.

Maklum, pemain-pemain bagus di Spanyol dan Prancis sering bermasalah dengan pajak. Ronaldo dan Messi misalnya, pernah tersandung masalah penggelapan pajak. Sebuah gangguan tidak perlu bagi atlet sepak bola yang hanya ingin berkonsentrasi di lapangan hijau.

Untuk musim depan, Juventus sudah mendapatkan tanda tangan Aaron Ramsey. Satu lagi pemain kaliber besar datang ke Italia. Selain memanfaatkan lunaknya aturan pajak, Si Nyonya Tua memang sudah lebih mapan secara ekonomi dibandingkan klub lain. Proses mereka untuk sampai pada titik ini memang panjang. Dan setelah berusaha keras, sekarang mereka menikmati buahnya.

Terlepas dari segala narasi rivalitas, Milan, Inter, Roma, Napoli, harus berani belajar kepada Juventus. Sehat secara ekonomi mengizinkan klub-klub ini kembali memikat pemain-pemain kelas elite di usia muda. Bukan lagi membeli pemain uzur yang sudah tidak lagi tampak molek di liga lain.

Lima tahun mendatang, il sette magnifico dengan komposisi yang berbeda seharusnya bisa kembali merajai Italia, bahkan Eropa. Jika itu terjadi, mulai sekarang, cium tangan keriput Si Nyonya Tua. Berterimakasihlah kepada Juventus dan Ronaldo-nya.

Terakhir diperbarui pada 24 September 2025 oleh

Tags: interJuventusmilanRonaldoSerie A
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Kegilaan Cinta Sejati di Napoli: Antara Sepak Bola dan Maradona MOJOK.CO
Esai

Menyaksikan Kegilaan Cinta Sejati di Kota Napoli: Antara Copet, Kota Bau Pesing, Sepak Bola, dan Maradona

31 Desember 2024
Mungkinkah Cristiano Ronaldo Pindah ke Liga Indonesia?
Video

Mungkinkah Cristiano Ronaldo Pindah ke Liga Indonesia?

16 Agustus 2023
Silvio Berlusconi Abadi Bersama Angka 3 di Universe AC Milan MOJOK.CO
Esai

Silvio Berlusconi Abadi Bersama Angka 3 di Universe AC Milan

13 Juni 2023
Kekecewaan Netizen Pada Kasus Fortuner Vs Brio Dan Centang Biru Berbayar
Video

Kekecewaan Netizen pada Kasus Fortuner Vs Brio dan Centang Biru Berbayar

23 Februari 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.