MOJOK.CO – Admin-admin akun komunitas harus punya beribu cara jitu untuk menghadapi kelakuan followers-nya, mulai dari pujian hingga keluhan netizen di media sosial.
Hari Minggu lalu (6/1), akun resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI di Twitter menjadi sorotan. Pasalnya, ia diketahui menerima kritik dari netizen terkait caranya menjawab keluhan yang datang. Kala itu, seorang netizen mengeluhkan pemadaman listrik selama 10 jam, dan mendapat jawaban berikut ini:
https://twitter.com/KementerianESDM/status/1081922781216833536
Meski ada yang membela dengan mengungkapkan bahwa komplain mengenai mati listrik tidak seharusnya ditujukan ke Kementerian ESDM, cara admin menjawab keluhan netizen tetaplah disoroti. Ya mana ada, sih, orang komplain malah disuruh bersyukur dan memaklumi kekurangan yang semestinya menjadi tanggung jawab pihak lain??? Bukankah itu sama saja kalau kita diselingkuhi, tapi malah dibilang kita yang salah dan menjadi penyebab pacar selingkuh??? Hmm???
Pentingnya bersikap bijak di media sosial menjadi kunci bagi kita, termasuk saat menghadapi keluhan netizen yang kadang aneh-aneh. Berangkat dari hal ini, Mojok Institute pun merumuskan cara-cara terbaik menghadapi keluhan netizen di media sosial—diambil dari 5 akun dengan admin di Twitter—agar tidak blunder seperti bola.
Eh, itu bunder, ding.
1. Balas dengan Ungkapan, “Pertanyaan yang Bagus!”
PERTANYAAN BAGOOOOOOSSS~ https://t.co/SKm6d0HH3o
— Mojok.co (@mojokdotco) November 8, 2018
Masih ingatkah kamu pada masa-masa presentasi kelompok tugas sekolah di depan kelas? Di sesi tanya-jawab, seorang teman mengangkat tangan dan melempar pertanyaan. Kamu dan teman-teman sekelompok yang bengong dan tidak tahu harus menjawab apa biasanya melemparkan balik kalimat basa-basi sejuta umat: “Terima kasih, itu pertanyaan yang bagus.”
Saking bagusnya, jawabannya aja nggak tahu apaan!
2. Mengingatkan Lewat Ayat-Ayat Suci
Allah Swt tidak menginginkan kita menjadi hamba yang kufur nikmat. Baca surah Ibrahim 14:7 "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih," kata Allah Swt. 👤 https://t.co/7sa80BQynA
— TNI Angkatan Udara (@_TNIAU) December 31, 2018
Meski komplain datang karena keluhan, kadang ia berupa kebencian yang terlalu dalam akan sesuatu. Nah, komplain semacam ini tak ada salahnya pula jika dihadapi dengan sedikit pengingat agar netizen terhindar dari penyakit hati dan kebencian yang besar.
O, bukan—ini bukan membanding-bandingkan. Ini soal reminder untuk diri sendiri agar lebih tenang, aman, damai, dan kita semua bisa auto-tobat.
3. Mengakui Kesalahan
Hi Ibu Yasinda, mohon maaf atas ketidaknyamannya. Sekiranya dapat informasikan detail pemesanan dan laporan anda untuk kami tindaklanjuti dan mohon informasikan nomor telp anda via DM. Tks.
— Bluebird Group (@Bluebirdgroup) January 10, 2019
Munculnya keluhan netizen umumnya disebabkan dari kesalahan kita bagi pihak netizen. Untuk itu, akui saja kesalahan dengan lapang dada dan hindari meminta netizen untuk maklum, apalagi membandingkan keadaan si netizen dengan keadaan lain yang bukan menjadi tanggung jawabnya. Agar lebih menghayati, lengkapi permintaan maaf dengan aksi selanjutnya, yaitu…
4. Bikin To-Do-List Agar Lebih Meyakinkan
Terkait polemik razia kucing, pagi ini saya instruksikan kepada Dinas terkait agar :
1. Tunda kegiatan penangkapan;
2. Ajak bicara organisasi/komunitas pengelolaan binatang;
3. Lakukan kegiatan pengendalian bersama dgn komunitas.
— Anies Baswedan | Sudah #VaksinDulu (@aniesbaswedan) January 8, 2019
Setelah meminta maaf atas keluhan yang muncul, kita juga bisa memberikan daftar tindakan yang akan kita lakukan agar lebih meyakinkan. Yah, cara ini kurang lebih sama prinsipnya dengan apa yang (mantan) pacar kita lakukan saat ketahuan selingkuh: berjanji tidak akang mengulanginya, berjanji tidak akan menyimpan kontak WhatsApp perempuan lain, berjanji akan setia sehidup semati, dan tetek-bengek janji lainnya. Ditepati atau tidak ditepati, itu urusan belakangan. Pokoknya berjanji dulu!
5. Ngambek
betul tuch mba ini website nga guna emang daripada susah susah nulis artikel kasi aja sumbernya langsung yha tutup aja lah nich web wqwq https://t.co/0KURK5n3t0
— Mojok.co (@mojokdotco) November 12, 2018
Cara pamungkas yang biasanya ampuh adalah ngambek. Konon, ngambek dapat membuat orang menyadari batasan yang telah ia lewati dan—ngaku aja, deh—umumnya kita semua lakukan (hah, kita???) kepada pasangan-pasangan kita….
Yah, kalau cara ini berhasil dalam hubungan percintaan, kenapa tidak dalam dunia per-admin-an???