Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

5 Hal Menyenangkan Jika Unpad Pindah Lagi ke Kota Bandung

Ananda Bintang oleh Ananda Bintang
17 Juni 2020
A A
5 Hal Menyenangkan Jika Unpad Beneran Ada ke Kota Bandung

5 Hal Menyenangkan Jika Unpad Beneran Ada ke Kota Bandung

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Sebagai mahasiswa Unpad Jatinangor, saya kadang berandai-andai, kalau saja Unpad pindah lagi ke kota Bandung.

Saya masih maklum kalau banyak orang yang menyangka Universitas Padjadjaran (Unpad) terletak di kota Bandung. Bahkan tiap tahun selalu saja ada pemandangan mahasiswa baru pura-pura kaget ketika tahu Universitas Padjadjaran terletak di Jatinangor, sebuah kecamatan kecil di Kabupaten Sumedang.

Hal macam gini sering jadi jokes untuk memulai percakapan ke mahasiswa baru yang kena tipu. Jokes itu pun bikin saya kesal karena terus diulang-ulang jadi udah nggak lucu lagi. Udah kayak jokes superman yang kalau sayapnya di depan, tandanya dia lagi cukuran.

Memang sih dulu Unpad terletak di Bandung. Tepatnya tahun 1979, Unpad pindah ke “Rock Bottom” Jatinangor karena di Bandung kampus Unpad terpecah-belah kayak Uni Soviet, sehingga katanya menyulitkan koordinasi dan pengembangan sarana prasarana.

Sampai sekarang sebenernya beberapa unit kampus Unpad masih berada di Bandung, tapi pusatnya memang sudah pindah ke Jatinangor. Mungkin gara-gara itu masih ada aja maba yang “tertipu” soal lokasi Unpad yang sebenarnya… hadeuuuuh. Mending pindahnya ke Rock Bottom sekalian deh kayaknya.

Akibat merasa “tertipu” itu, bukan tidak mungkin ada beberapa mahasiswa Unpad dilanda kebosanan akut. Gimana nggak bosen? Tempat hiburan cuman Jatos, sebuah mal yang sepertinya kurang cocok untuk disebut mal, karena kualitas yang kurang memadai bagi kampus yang terkenal memproduksi artis-artis papan atas ini.

Tentu saja, untuk mengatasi kebosanan ini, hal yang sering dilakukan mahasiswa Unpad ya jalan-jalan ke kota Bandung. Etapi jangan seneng dulu, ya Moron.

Walaupun jarak Jatinangor ke Bandung tidak terlalu jauh, tapi yang bikin perjalanan ini tak menyenangkan adalah kemacetan dan cuaca yang nggak menentu. Kadang hujan tapi panas, kadang panas tapi hujan. Heuheu bikin nangis limbah pokoknya.

Ditambah lagi jalanan yang dipenuhi polusi kendaraan dan lalu lalang truk—sampe sampe aspalnya ambles—membuat perjalanan Jatinangor ke Bandung lebih mirip perjalanan di Route 66.

Setelah sampai di Bandung pun, keringat bercucuran atau pantat pegal linu merupakan gejala wajar bagi musafir Jatinangor.

Alih-alih mau nongkrong nyaman sentosa, kadang malah bikin hati kesel. Badan pegel, dan bahkan konon bisa meningkatkan risiko ambeien setelah kelamaan duduk di jok motor yang tak ada stablizernya.

Maka dari itu, saya yang kebetulan sedang kuliah di Unpad Jatinangor, kadang berandai-andai, kalau saja Unpad masih terletak di Bandung sepertinya kehidupan mahasiswanya akan lebih menyenangkan, karena…

…McD lebih deket

Keluhan yang paling utama dan selalu dipermasalahkan adalah tidak adanya McD di Jatinangor. Ini udah jadi cerita rakyat di Unpad. Persis kayak melegendanya kisah Tangkuban Perahu bagi masyarakat Jawa Barat.

Entah siapa yang memulai guyonan yang berujung jadi cerita rakyat ini, yang jelas kebanyakan mahasiswa Unpad memiliki ketergantungan yang besar pada restoran kapitalis global ini.

Iklan

Padahal kalau mau makan ayam goreng fried chicken, Jatinangor sudah menyediakan berbagai restoran dengan “bumbu-bumbu rahasia” yang dijamin nggak kalah sama McD. Bahkan jauh lebih murah dan mengenyangkan plus dengan free refill untuk sambel, saos, dan merica.

Tapi kalau seandainya Unpad masih di Bandung, keluhan ini tidak akan pernah muncul dari mulut mahasiswa Unpad. Sebab McD di Bandung emang tersebar di mana-mana.

McD terdekat dari Unpad Dipatiukur berada di Simpang Dago, McD tersebut bisa dibilang “McD Sarinah”-nya Bandung lah kira-kira, bahkan McD Simpang Dago Bandung pernah masuk sepuluh teratas Global Mcdelivery Records Most Deliveries in 1 Hour, wow!

Saking banyaknya McD, kadang saya malah curiga jangan-jangan McD emang udah jadi kearifan lokal Kota Bandung yang dicuri elite global.

…bisa merasakan ungkapan; “Bandung diciptakan ketika Tuhan sedang tersenyum.”

Ungkapan tersebut populer ketika Kang Emil berhasil memugar Alun-alun Bandung jadi lebih estetik dengan rumput sintetiknya.

Di salah satu dinding sebelum memasuki alun-alun, terpampang kata-kata tersebut yang bersanding denga kutipan dari Pidi Baiq. Ungkapan itu tambah populer ketika munculnya film Dilan yang membuat Bandung semakin dikenal.

Untuk sebagian orang, ungkapan tersebut benar adanya, apalagi bagi orang-orang yang baru merasakan “dinginnya” kota Bandung. Rasa-rasanya nggak bisa jauh deh dari Bandung, apalagi punya hubungan spesial dengan salah satu warganya, duh makin-makin deh ya.

Banyaknya tempat-tempat wisata dan tongkrongan yang bagus dengan suasana dan cuaca yang gloomy, menambah keuwuan tersendiri di kota dengan julukan Paris Van Java ini.

Kalau nggak percaya, coba tanya aja mahasiswa luar kota Bandung yang kuliah di universitas yang letaknya beneran di Bandung deh, bukan yang di Jl. Raya Bandung Sumedang Km. 21, Hegarmanah, Kec. Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

…mahasiswa asli Bandung nggak perlu pulang-pergi atau ngekos

Kebanyakan mahasiswa asli Bandung yang kuliah di Unpad Jatinangor memilih ngekos di Jatinangor ketimbang pulang-pergi meski jaraknya relatif dekat. Kenapa saya bisa tahu hal beginian? Ya karena saya gitu juga.

Walaupun ada juga yang laju Bandung-Jatinangor, tapi kebanyakan mahasiswa Unpad pada ngekos. Kenapa?

Karena Bandung ke Jatinangor itu kayak memiliki jarak gaib tersendiri, jarak kedua daerah tersebut padahal cuma sekitar 20-30 km, tapi rasanya kayak Biksu Tong mencari kitab suci ke Barat. Berasa nggak nyampe-nyampe dan selalu panjang episodenya. Belum dengan 33 cobaan dan 99 rintangannya.

…bisa merasakan varian destinasi wisata horor

Walaupun Jatinangor kadang menyediakan wisata horor secara real time 4D sebab banyak kos-kosan atau bahkan kampus yang dulunya bekas kuburan perkebunan, horor di Jatinangor rasanya kurang greget ketimbang horor di Bandung.

Mengunjungi wisata horor di Bandung sepertinya lebih mengasyikan aja. Ada banyak ragam pilihan. Nggak kayak di Jatinangor yang mentok kos-kosan, perkebunan, kos-kosan, kampus. Gitu-gitu doang. Ibarat horor di Jatinangor itu nonton tipi pake antena biasa, horor di Bandung itu kayak langganan Netflix. Banyak pilihan hantunya.

Horor di Bandung bisa dari Rumah Kentang sampai Bandung Medical Center tanpa takut “digangguin” ketika pulang ke Jatinangor yang jalanannya relatif lebih sepi.

…jadi nggak perlu takut nyebrang jalan

Jatinangor sebagai kecamatan yang dilintasi jalur Pantura bikin jalanan di mari sering dilalui kendaraan berat seperti truk dan bus. Hal tersebut membuat orang-orang yang ingin menyebrang jalan harus membuka mata dan telinga lebar-lebar.

Tak sedikit warga dan mahasiswa yang menjadi korban dan tertabrak ganasnya para Optimus Prime Indonesia.

Jika Unpad ada di Bandung, mahasiswa nggak perlu takut nyebrang lagi, sebab selain banyaknya jembatan penyebrangan, kendaraan berat jarang melintasi tengah kota Bandung. Hal ini tentu jadi relatif aman bagi para penyebrang. Tapi tetep hati-hati tentunya, bukan malah petata-petiti di tengah jalan, sama aja atuh, Jang!

Meski begitu, bagi mahasiswa Unpad Jatinangor yang masih berkuliah dan masih terbayang-bayang betapa enaknya kalau Unpad di Bandung, Unpad memberikan suatu kejutan yang tak pernah terlupakan.

Di mana nanti ketika para mahasiswa Unpad lulus, prosesi wisuda selalu dilaksanakan di Bandung. Jadi setidaknya ada motivasi lulus dari Unpad Jatinangor yaitu menggenakan toga Unpad di BANDUNG…

…sehingga bisa tetap melestarikan tradisi salah kaprah kalau Unpad ada di Bandung.

BACA JUGA Berkenalan dengan Jatinangor, Kota Kecil dengan Lautan Mahasiswa atau tulisan soal Bandung lainnya.

Terakhir diperbarui pada 15 Maret 2021 oleh

Tags: BandungemilJatinangorPidi Baiqunpad
Ananda Bintang

Ananda Bintang

Penulis leyeh-leyeh. Tinggal di Bandung.

Artikel Terkait

S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO
Esai

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Indomaret Pasteur, Saksi Penderitaan Orang Kecil di Bandung MOJOK.CO
Esai

Menyaksikan Penderitaan dan Perjuangan Orang Kecil di Bandung dari Bawah Neon Putih-Biru-Merah Indomaret Pasteur

31 Oktober 2025
Kereta cepat Jakarta-Bandung, Whoosh. MOJOK.CO
Ragam

Proyek Kereta Cepat Whoosh Terlalu Eksklusif, Cuman bikin KAI dan Rakyat Menderita

10 September 2025
Kos bebas berpotensi kumpul kebo. MOJOK.CO
Ragam

Susahnya Jadi Ibu Kos: Tak Ingin Ada Kumpul Kebo, Tapi Ada Saja Anak Kos Ngaku-ngaku Nikah Siri demi Inapkan Pacar

30 Juli 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.