Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Pramuka adalah Ekskul yang Layak Dibenci dan Patut Disukai

Ajeng Rizka oleh Ajeng Rizka
25 Februari 2020
A A
tatcipaparerahedibesu pramuka tepuk pramuka susu sungai hiking tali temali PBB bertongkat jambore nasional mental kedisiplinan ekstrakurikuler pramuka wajib diikuti mojok.co

tatcipaparerahedibesu pramuka tepuk pramuka susu sungai hiking tali temali PBB bertongkat jambore nasional mental kedisiplinan ekstrakurikuler pramuka wajib diikuti mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Pramuka banyak melahirkan komedi dan tragedi, keceriaan dan kesedihan. Sebagai ekstrakurikuler wajib, Pramuka bisa sangat menyebalkan sekaligus menyenangkan. Ngomongin Pramuka tidak pernah selesai, kecuali kalau ketiduran.

Saya pernah begitu senangnya mengikuti kegiatan Pramuka saat SMP, bahkan sampai dikirim mengikuti Pesta Siaga tingkat kabupaten. Kami sering berlatih sampai sore, ketika minggu pun saya masih telaten menghafalkan gerakan PBB bertongkat.

Iya, baris berbaris pakai tongkat Pramuka dan melakukan gerakan variasinya itu keren banget kalau dilihat. Tidak lupa, kakak pembina sering ngajakin saya dan teman-teman buat susur sungai (tentu nggak saat musim hujan sih) dan hiking di Gunung Prau. Saya inget banget di jalan kami ramai-ramai menyanyi lagu “Apuse” sambil ngemil kacang Mayashi.

Otomatis muka dan kulit saya jadi hitam legam gara-gara passion saya ketika SMP adalah latihan Pramuka. Sudah nggak terhitung berapa luka sayatan akibat jatuh tergelincir di hutan. Bahkan semenjak ikut latihan rapling, saya jadi suka ketinggian. Ajaib!

Pramuka lebih dari sekadar persaudaraan bagi saya. Ia juga mengajarkan saya jadi cewek tomboy yang tahan banting. Ibarat kata, ekstrakurikuler wajib ini turut andil dalam menempa karakter saya yang jadi lumayan rebel ini.

Tahun berganti, saya masuk SMA saya jadi benci setengah mati dengan Pramuka. Perkaranya kompleks, saya pernah dibentak sama kakak pembina, “Woy, dasar kamu otak muntul!” padahal saat itu saya belum tahu kalau muntul itu artinya ubi. Kayaknya ini juga ada hubungannya dengan kekagetan saya terhadap orang ngapak yang pas ngobrol aja kedengeran kayak marah-marah.

Beberapa kali ikutan Persami, pengalamannya selalu menyebalkan. Jam tidur yang kurang, jurit malam yang nggak jelas, sampai acara baris-berbaris yang banyak dibentak. Belum lagi atributnya yang terlalu anyak, aduuuh, kalau ketinggalan salah satunya saja bisa dihukum, Coy! Saya sampai heran kok ada ya kawan saya yang cinta mati ikut latihan Pramuka saat SMA. Bahkan beberapa ikutan Jambore Nasional, ikutan ujian tingkat dan ikutan membina latihan anak-anak SD.

Sebenarnya saya miris dengan apa yang beredar di media sosial, tentang anak Pramuka yang sering terlihat renang di kubangan. Makan kembulan dari nasi yang diletakkan begitu saja di tanah. Pramuka sebenarnya nggak sehina itu, dari apa yang saya alami ketika SMP. Embel-embel latihan mental kedisplinan jadi senjata. Ujungnya kegiatan semacam ini jadi objek olok-olok berjamaah.

biar apa? pic.twitter.com/0kd2TVltI4

— Samuel Christian H (@hendralm) February 23, 2020

Bagaimana pun, saya turut berduka dengan tragedi SMP N 1 Turi yang terdampak musibah ketika rombongan anak-anak melakukan susur sungai. Namun saya nggak bisa nyalahin Pramukanya, pun nggak bisa membelanya.

Sebenci-bencinya saya terhadap Pramuka ketika saya SMA, saya nggak bisa menghindarinya. Saya sampai cari tahu peraturan yang benar-benar mengharuskan ekstrakurikuler edgy ini wajib diikuti. Karena sungguh ini pemaksaan jiwa remaja yang sedang ingin bebas.

Saya nggak tahan, saya sudah kepalang nggak suka dengan latihan kedisplinan yang menjemukan. Saya juga jadi skeptis kenapa kakak pembina Pramuka selalu dipanggil kakak walau mereka sudah tua. Kan nggak sopan, ya?

Menurut UU no 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, ditambah Peraturan Menteri No. 63 Tahun 2014 saya menemukan bahwa ekstrakurikuler seragam coklat ini memang wajib diikuti siswa. Saya lemes. Saya nggak bisa apa-apa selain memenuhi kuota absen dan datang ke sekolah setiap Jumat sore.

Semakin dewasa, saya menemukan banyak banget kawan yang juga membenci latian Pramuka. Tepuk Pramuka jadi lucu-lucuan, padahal zaman dulu saya sangat menghormatinya. Sampai sekarang saya hafal Dasa Dharma, meski saya nggak pernah tahu implementasi nyatanya buat kehidupan sehari-hari itu apa. Gambaran kalimatnya terlalu abstrak.

Iklan

Teman-teman saya di kampus saat kuliah bahkan menceritakan betapa Pramuka adalah ekstrakurikuler yang paling dibenci orang-orang. Saya jadi menyangka kalau sebenarnya Pramuka itu masih menyenangkan bagi sebagian anak-anak yang menyukai petualangan. Tapi bagi remaja beranjak dewasa yang nggak bisa anteng, mereka merasa terkekang.

Itulah kenapa kakak pembina akan selalu jadi kakak, kalau sudah ‘bapak’ kegiatannya jadi nggak seru lagi buat diceng-cengin.

BACA JUGA 3 Tersangka Tewasnya 10 Siswi SMPN 1 Turi dan Fakta-Fakta yang Bikin Emosi atau artikel lainnya di POJOKAN.

Terakhir diperbarui pada 25 Februari 2020 oleh

Tags: Ektrakurikulermasa sekolahpramuka
Ajeng Rizka

Ajeng Rizka

Penulis, penonton, dan buruh media.

Artikel Terkait

Di Era Digital, Gerakan Pramuka Perlu Terus Digalakkan  MOJOK.CO
Kilas

Di Era Digital, Gerakan Pramuka Perlu Terus Digalakkan 

14 Agustus 2025
Orang UGM Sebut Ada Ekstrakurikuler yang Lebih Penting dari Pramuka MOJOK.CO
Aktual

Bagi Orang UGM Wajib Pramuka Dihapus Tak Masalah karena Ada Ekstrakurikuler yang Lebih Penting, tapi Pembina Pramuka Nelangsa Tak Punya Pemasukan Tambahan

5 April 2024
Nasib Pembina Pramuka Tak Kalah Pahit dari Guru Honorer MOJOK.CO
Aktual

Pembina Pramuka, Profesi Penyelamat dari Ngenesnya Jadi Guru Honorer tapi Terancam Bernasib Pahit Gara-Gara Pemerintah

3 April 2024
Pembina Pramuka Rezekinya Dimatikan Pemerintah MOJOK.CO
Ragam

Cuma Ngajar Pramuka di Surabaya Bisa buat Bertahan Hidup, Gaji Jauh Lebih Layak dari Guru Honorer

1 Maret 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.