Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai Kolom

Tanda Penting di Balik Kepulangan Habib Rizieq

Agus Mulyadi oleh Agus Mulyadi
10 November 2020
A A
habib rizieq
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Hari ini, Habib Rizieq resmi pulang ke Indonesia. Kepulangannya ke Indonesia menjadi sebuah fenomena tersendiri. Kendati FPI sejak awal tidak pernah memberikan instruksi kepada anggotanya untuk ikut menjemput dan menyambut Habib Rizieq di bandara, namun tetap saja ada ribuan massa yang datang untuk menyambut sosok yang oleh para pengikutnya dianggap sebagai imam besar itu.

Sejak pagi hari, massa FPI dan segenap pendukung serta simpatisan Habib Rizieq sudah mulai menyemut menuju bandara. Ruas jalan menuju bandara Soekarno-Hatta lumpuh. Kemacetan parah terjadi karena jalanan dipenuhi oleh massa yang datang untuk menjemput Habib Rizieq. Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta tak butuh waktu lama untuk berubah menjadi selayaknya bukit arafah yang penuh oleh orang-orang berpakaian warna putih.

Tak main-main, efek dari penuhnya Bandara Soekarno-Hatta oleh massa yang hadir untuk menyambut Habib Rizieq membuat banyak penumpang tertahan di jalan tol sampai harus dijemput oleh petugas bandara menggunakan mobil patwal. Menurut Dirjen Perhubungan Udara, penuhnya Bandara Soekarno-Hatta oleh massa penjemput Habib Rizieq membuat 28 penerbangan mengalami delay setidaknya sampai 3-4 jam.

Saat Habib Rizieq pada akhirnya muncul di hadapan massa yang mungkin sudah tak sabar untuk menunggu kedatangannya, suasana langsung bergemuruh. Orang-orang berteriak memanggil-manggil nama Habib Rizieq. Sang “Imam besar” pun langsung memberikan orasi singkatnya. Dengan megaphone di tangan yang membuat dirinya selayaknya Krisyanto vokalis Jamrud saat menyanyikan lagu “Ningrat”, Habib Rizieq mengucapkan rasa terima kasihnya serta meminta agar para penjemput untuk pulang ke rumah masing-masing.

Video orasinya sesaat setelah tiba di Indonesia banyak beredar di media sosial. Dalam berbagai video yang beredar, sana, tampak belaka betapa dahsyatnya sambutan yang diberikan oleh para pendukung Habib Rizieq.

Di Petamburan, jumlah massa yang meramaikan area penyambutan tak kalah besar. Jalan menuju kediaman Habib Rizieq dan juga markas besar FPI penuh sesak oleh masyarakat. Baliho-baliho dan umbul-umbul sambutan terpasang di berbagai titik seperti kampung yang sedang menyambut juri penilaian lomba sapta pesona.

Melihat euforia sambutan masyarakat atas kepulangan Habib Rizieq tersebut tak bisa tidak memang mengingatkan saya pada penyambutan kepulangan Presiden Soekarno di Jakarta pada 28 Desember 1949 setelah hampir empat tahun lamanya ia bersama Hatta harus mengungsi ke Jogja akibat situasi pergolakan pasca kemerdekaan Indonesia.

Soekarno akhirnya bisa kembali ke Jakarta setelah pihak Belanda yang diwakili oleh A.H.J. Lovink yang menjabat sebagai Wakil Mahkota Belanda di Indonesia menandatangani surat pengakuan kedaulatan Indonesia.

“Saudara-saudara sekalian. Alhamdulillah saya ucapkan di hadirat Allah subhanahu wa ta’ala. Ini hari aku telah menginjak lagi bumi Jakarta. Sesudah hampir empat tahun lamanya saya tidak bersua dengan saudara-saudara. Empat kali 365 hari saya berpisah dengan rakyat Jakarta laksana rasanya seperti berpisah 40 tahun, saudara-saudara,” kata Soekarno yang langsung disambut sorak rakyat.

“Kepada pegawai, kepada saudara-saudara Marhaen, saudara-saudaraku tukang becak, saudara-saudaraku tukang sayur, saudara-saudaraku pegawai yang sekecil-kecilnya, tidak ada satu yang terkecuali. Semuanya, saudara-saudara, saya sampaikan salamku kepada saudara-saudara sekalian… Alhamdulillah. Sekarang di halaman ini telah berkibar Sang Dwi Warna.”

Kepulangan Habib Rizieq ke Indonesia yang mendapatkan sambutan sangat meriah laksana seorang Soekarno saat kembali ke Jakarta tentu saja bukan hal yang yang kebetulan.

Kedatangan Habib Rizieq bertepatan dengan hari pahlawan. Geliat hari pahlawan di sosial media tahun ini menjadi kalah gaung sebab berita tentang kepulangan Habib Rizieq. Ini menjadi semacam sasmita bahwa ada nuansa kepahlawanan yang kental dalam sosok Habib Rizieq.

Selain itu, titik kepulangan Habib Rizieq berawal di Bandara Soekarno-Hatta. Sekali lagi, tentu saja ini bukan kebetulan. Seorang tokoh disambut layaknya Soekarno di tempat yang juga punya unsur nama Soekarno.

Ketiga, kepulangan Habib Rizieq membawa rencana revolusi akhlak. Hal tersebut dari namanya saja sudah senada dengan konsep revolusi mental yang sejak lama ditawarkan oleh Presiden Jokowi.

Iklan

Bayangkan, ada banyak kata kunci yang bisa diambil: Habib Rizieq, pahlawan, Soekarno, revolusi, presiden.

Dengan lima kata kunci ini saja, sudah bisa diambil kesimpulan bahwa alam sudah memberikan tanda yang jelas, bahwa di masa depan, Habib Rizieq punya kemungkinan untuk menjadi…

Yak, betul, kader PDIP.

Terakhir diperbarui pada 10 November 2020 oleh

Tags: Habib RizieqSotar Satir
Agus Mulyadi

Agus Mulyadi

Blogger, penulis partikelir, dan juragan di @akalbuku. Host di program #MojokMentok.

Artikel Terkait

rizieq shihab bebas
Hukum

Rizieq Shihab Bebas dari Rutan Bareskrim, Disambut Keluarga di Petamburan

20 Juli 2022
jokowi
Kolom

Perintah Jokowi Memang Sebaiknya Tidak Selalu Dituruti oleh Anak Buahnya

27 Agustus 2021
stiker
Kolom

Penempelan Stiker pada Rumah Warga yang Belum Divaksin Adalah Langkah yang Brilian dan Harus Diapresiasi

13 Agustus 2021
meminta maaf
Kolom

Permintaan Maaf Kapolda Sumsel Terkait Donasi 2 Triliun Seharusnya Memancing Pejabat-Pejabat Lain untuk Ikut Meminta Maaf

5 Agustus 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.