Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Sabar Jadi Jomblo 51 Tahun Membuktikan Cinta Sejati Memang Ada

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
8 Agustus 2019
A A
jomblo nunggu cinta sejati MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Cinta sejati tidak bisa dipaksakan. Cinta sejati dibangun oleh banyak komponen, salah satunya kesedihan. Haryadi, jomblo 51 tahun adalah monumen nyata cinta sejati manusia.

Agus Mulyadi pernah menulis begini: “Idealnya cinta yang tulus memang akan mendapatkan balasan cinta yang tulus pula. Tapi kan kita semua tahu, di dunia ini tidak semua hal berjalan ideal.”

Ia lalu menambahkan:

“Cinta itu terbangun dari banyak komponen, dan kesedihan adalah salah satunya. Kalau isinya hanya yang bahagia-bahagia thok, itu bukan cinta namanya, tapi pasar malam. Ingat, if it doesn’t break your heart, it isn’t love.”

Mantan Pemred Mojok yang hobi nyanyi dangdut 24 jam sehari itu memang ajaib. Meskipun sering menyebalkan, tetapi soal cinta beliau akurat juga. Cinta yang tulus, pasti kelak mendapatkan balasan yang juga tulus. Saya menyebutnya sebagai cinta sejati. Cinta yang terus dipelihara, meski sering tidak disadari oleh manusia. Ia mengendap, cinta itu muncul kembali ketika mendapatkan setitik jalan.

Cinta sejati pula yang membuat Haryadi bisa bertahan melewati berbagai kesedihan. Ia sudah menjomblo selama 51 tahun sejak terpisah dari “cinta monyet” semasa SD. Ia sudah berusia 63 tahun ketika akhirnya melepas status jomblo. Cinta sejati Haryadi, yang bernama Titin (62) akhirnya masuk dalam pelukannya.

Seperti yang dikatakan Agus, cinta sejati tersusun dari banyak komponen. Haryadi merasakannya berkali-kali. Hatinya sakit tak cuma sekali semenjak berpisah dengan Titin.

Dulu, ketika benih cinta itu mulai muncul, Haryadi dan Titin malah harus terpisah jarak. Keduanya menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di Semanu, Gunungkidul, DIY. Setelah benih cinta sejati itu muncul, Titin harus ikut boyongan keluarganya ke Tangerang Selatan. Sementara itu, Haryadi pindah ke Kota Yogyakarta. Mulai saat itu, status jomblo awet disandang Haryadi.

Setelah berpisah, Haryadi sempat dekat dengan beberapa perempuan. Namun, sayang, tidak ada yang berkenan di hatinya. Jatuh cinta berkali-kali, berkali-kali pula ia patah hati. Hubungan kasih dengan beberapa perempuan tidak pernah berakhir di pelaminan. Status jomblo menjadi karib Haryadi.

Cinta disusun oleh banyak kesedihan dan Tuhan yang akan membasuh kesedihan itu. Pertemuan keduanya sungguh tidak disangka, yaitu di acara layatan di Semanu. Sungguh ajaib, ketika acara kematian, justru bisa menyatukan manusia yang dahulu pernah memendam rasa suka.

Sebelum bertemu di acara layatan, keduanya sudah intens berkomunikasi lewat wasap. Obrolan mereka tidak jauh dari kangen-kangenan mengingat peristiwa masa lalu. Titin sudah kenal betul siapa Haryadi, termasuk kebiasaannya tidak mau berpakai rapi dan pendiam. Keduanya sering dijodoh-jodohkan oleh teman-temannya. Dan peristiwa itu sungguh berkenan di hati keduanya.

“Sudah 51 tahun tidak bertemu bukan waktu yang singkat saya kira. Awalnya tidak ada gambaran mau ketemu atau bahkan menikah. Sekarang ini saja juga saya berasa mimpi, sering bertanya apa benar ini semua. Ternyata, cinta sejati memang benar adanya,” ucap Titin seperti dikutip oleh pidjar.com.

Hubungan manusia itu memang unik. Batasan jarak dan waktu sering menjadi alasan kandasnya sebuah hubungan. Bahkan ketika hubungan itu belum betul-betul terjalin. Benar kata Agus, cinta tidak akan menjadi benar-benar sejati kalau tidak ditopang oleh kesedihan. Karena lewat kesedihan, kita belajar untuk bersabar.

Haryadi bersabar, jomblo selama 51 tahun. Mungkin ia melewati masa-masa suram ketika diledek sebagai jomblo dan perjaka karatan. Sementara itu, Titin yang sudah menjanda dengan tiga anak pasti juga tak bisa menghindar dari cibiran. Sudah tua kok masih mau menikah.

Iklan

Namun, itulah ajaibnya cinta sejati. Akan ada saatnya ketika kamu tiba-tiba tertegun ketika menatap mata seseorang. Tanpa ada sebab, di dalam hatimu lahir keyakinan kalau dia memang jodohmu. Kalau sudah begitu, yang perlu kamu lakukan adalah berusaha dan bersabar.

Cinta sejati tidak bisa dipaksakan. Ia lahir dari kesabaran dan sakit hati berkali-kali.

Terakhir diperbarui pada 8 Agustus 2019 oleh

Tags: cinta monyetcinta sejatijomblo
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Salah Kalau Gue Jomblo?
Uneg-uneg

Salah Kalau Gue Jomblo?

22 Januari 2023
Menguak Cara Berpikir Khoirul Anam, Pembuat Foto Unik yang Menikah dengan Rice Cooker
Liputan

Menguak Cara Berpikir Khoirul Anam, Pembuat Foto Unik yang Menikah dengan Rice Cooker 

16 Oktober 2021
Zara, Posting Video Pribadi Emang Hak Kamu, tapi Hak Itu Nggak Bebas Konsekuensi perempuan edgy kalis mardiasih mojok.co
Kolom

Gimana kalau Cinta Sejati Baru Ditemukan Justru setelah Menikah?

23 Mei 2021
Esai

Kulamar Engkau Setelah Taaruf atau Pacaran Enaknya?

28 Juli 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.