Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Balbalan

Serie A di RCTI: Cinta dan Nostalgia Planet Football, AC Milan, Hingga Tabloid BOLA

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
8 November 2019
A A
Cinta dan Nostalgia Serie A di RCTI: Dari Planet Football, AC Milan, Hingga Tabloid BOLA MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Benvenuto vecchio amante. Selamat datang kembali Serie A. Terima kasih RCTI. Rasa kangen ini mengingatkan lagi akan kisah Planet Football, AC Milan, dan BOLA.

Kabar baik buat mereka yang sayang dengan Serie A. Mulai akhir pekan ini, Serie A bakal disiarkan RCTI. Ada tiga pertandingan menarik yang akan langsung dapat panggung di RCTI. Mereka adalah Inter Milan vs Verona, Parma vs AS Roma, dan yang sudah tidak lagi grande partita, Juventus vs AC Milan.

Ada tiga unsur yang langsung terbayang di dalam kepala saya ketika menerima kabar RCTI akan “bernostalgia”. Mereka adalah AC Milan, Rayana Djakasurya, dan tabloid BOLA.

Tahun 1989, Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) mulai mengudara. Meskipun TVRI sudah lebih mengudara dan menyiarkan berita olahraga, sepak bola di Indonesia, terutama Lega Calcio, lebih akrab dengan RCTI. Serie A, yang mulai populer di Indonesia pada periode 1990-an, dikenal secara lebih luas sekaligus intim dengan RCTI.

Sudah sering saya sampaikan. Meski sekarang menjadi fans Arsenal, saya terlebih dahulu mencintai AC Milan. Perasaan itu masih ada sampai sekarang. Meskipun tetap menikmati dinamika Juventus, Inter Milan, AS Roma, Lazio, dan Fiorentina, ketika AC Milan terpuruk, perasaan sedih terbayang juga.

Namanya juga cinta pertama. Meski perasaan cinta sudah tidak seperti dulu, melihat yang tersayang terluka tetap melahirkan perasaan prihatin. Diam-diam, saya berharap AC Milan kembali menjadi raksasa yang sebenarnya. Seperti ketika masih mendapatkan porsi tayang yang cukup besar di RCTI.

Pada 1995, Serie A di RCTI mendapatkan kekasih yang paling serasi sebagai pembawa acara. Mereka adalah Mohamad Kusnaeni dan Rayana Djakasurya. Keduanya mesra dipanggil Bung Kus dan Bung Rayana.

Suara berat dan jernih dari Bung Kus membuat analisis yang ia sampaikan terdengar enak di telinga, pun mudah dipahami. Sementara itu, Bung Rayana adalah kontributor yang menetap di Italia. Menjelang pertandingan, Bung Rayana memberi laporan singkat soal situasi di sekitar stadion, info terbaru soal pemain, dan prediksi.

Saat itu, RCTI juga punya paket acara bernama Planet Football yang tayang pada Sabtu pukul 12.30. Pernah berubah jam tayang menjadi pukul 13.00. Planet Football berisi cuplikan pertandingan dan informasi terkini dari dunia sepak bola, bukan hanya Serie A saja. Sebuah acara wajib tonton supaya kamu tetap relate di tengah obrolan sepak bola bersama teman-teman.

Lewat AC Milan, saya belajar mencintai Serie A. Lewat Planet Football saya belajar produk jurnalistik. Seiring keduanya, menjadi saka guru diri saya, adalah tabloid BOLA.

Saya lebih akrab dengan BOLA ketimbang Soccer maupun majalah khas Serie A bernama majalah Liga Italia. Dua kakak saya, para Milanisti pecinta Franco Baresi dan Roberto Baggio, berlangganan tabloid ini. Berkat rekaman pertandingan dan Planet Football, saya juga jatuh cinta dengan Baggio, The Devine Ponytail, hingga saat ini. Bersanding dengan Denis Bergkamp, Abou Diaby, dan Thierry Henry.

BOLA tidak hanya menyajikan analisis hasil pertandingan maupun prediksi Serie A dan liga-liga lainnya. Yang justru membuat saya jatuh cinta dengan BOLA adalah esai.

Ulasan-ulasan Ian Situmorang, kalimat-kalimat Weshley Hutagalung, dan kosmopolitanisme Rob Hughes. Darmanto Simaepa, peneliti sekaligus penulis buku Tamasya Bola menyebut cita rasa yang dihadirkan Rob Hughes menjadi salah satu kekuatan Bola.

“Teknik menulisnya menjadikannya istimewa, dan membuat ulasan-ulasan sepak bola yang ditulis wartawan Indonesia, koran mana pun terasa membosankan. Persepektif dan cara pandangnya terhadap bagaimana sepak bola harus dimainkan dan nilai-nilai olahraga harus diutamakan menarik hati,” tulis Darmanto dalam artikel berjudul “Tiga Tamasya Kecil Ke Masa Lalu Bersama BOLA” yang tayang di belakanggawang.blogspot.compada tanggal 3 Januari 2016.

Iklan

Ia seperti suar, menjadi pemandu bagi siapa saja untuk belajar tentang sepak bola. BOLA juga yang menjadi penantang bagi diri saya ketika belajar menulis sepak bola. Salah satu artikel yang saya ingat punya judul “Gelombang Collymore”. Bukan isi atau penulis yang saya ingat, tetapi judul.

Namun, judul itu membekas. Ketika kesulitan membuat ide untuk tulisan, dua kata itu saya ingat kembali: “Gelombang Collymore”. Kreativitas memadukan dua kata yang sebetulnya tidak berhubungan menjadi satu kesatuan adalah pelajaran yang penting. Kelak, saya mengenalnya sebagai analogi. BOLA yang mengajarkan ilmu itu secara tidak langsung.

Kini, saya mencintai Serie A dengan cara yang juga kalian kenal. Lewat Twitter, Youtube, dan situs-situs penyedia streaming ilegal. Seiring penurunan pamor Serie A, layar kaca Indonesia malu-malu untuk menjadi penyiar resmi. Rating dan jumlah penonton saya yakin bakal kalah jauh jika dibandingkan dengan Liga Inggris. Bisnis menjadi pertimbangan penting.

Maka, ketika RCTI resmi menayangkan Serie A, ada rasa nostalgia yang terasa. Suara-suara lembut Bung Kus mulai terdengar lagi. laporan-laporan Bung Rayana yang bernas dan sangat baru mulai dirindukan. Dan bayangan munculnya esai-esai sepak bola yang ditulis dengan rancak kembali terbayang. BOLA ada di sana menjadi mercusuar.

Benvenuto vecchio amante. Selamat datang kekasih lama. Serie A yang sudah bersolek. Cantik sekali dengan segala kekurangannya. Selamat datang ke pesta sepak bola Indonesia sekali lagi.

BACA JUGA Tabloid Bola Tutup: Sebuah Afeksi dan Ungkapan Terima Kasih atau tulisan Yamadipati Seno lainnya.

Terakhir diperbarui pada 12 Agustus 2021 oleh

Tags: AC MilanbolaInter MilanJuventusliga italiarctiSerie Atabliod bola
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Kegilaan Cinta Sejati di Napoli: Antara Sepak Bola dan Maradona MOJOK.CO
Esai

Menyaksikan Kegilaan Cinta Sejati di Kota Napoli: Antara Copet, Kota Bau Pesing, Sepak Bola, dan Maradona

31 Desember 2024
Rokok Ilegal identik dengan Liga Inggris, yang Legal Liga Italia MOJOK.CO
Esai

Kenapa, ya, Rokok Legal Identik dengan klub Liga Italia, sementara Rokok Ilegal Lebih Dekat dengan klub Liga Inggris?

9 November 2024
iklan rcti oke.MOJOK.CO
Ragam

Kisah Syuting Iklan “RCTI Oke” Pakai Helikopter hingga Bangun Rumah, Hasilnya Terkenang Puluhan Tahun

27 Februari 2024
Silvio Berlusconi Abadi Bersama Angka 3 di Universe AC Milan MOJOK.CO
Esai

Silvio Berlusconi Abadi Bersama Angka 3 di Universe AC Milan

13 Juni 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.