MOJOK.CO – Donny van de Beek seperti menambahkan warna baru di lini tengah Manchester United. Apakah Ole bisa mengintegrasikan harmoni warna baru itu?
Ketika Manchester United berusaha sangat keras untuk mendatangkan Jadon Sancho, imajinasi saya justru tertuju ke lini pertahanan mereka. Bukan Sancho atau bek tengah yang datang, tetapi Donny van de Beek, gelandang sentral. Gelandang yang memberikan warna baru untuk lini tengah Setan Merah.
Pameo lama berbunyi seperti ini: “Lini tengah adalah lini paling penting di sepak bola.” Kalimat itu masih diamini sampai sekarang. Oleh sebab itu, tidak heran jika harga gelandang berkualitas pasti mahal. Untuk titik ini, Manchester United bisa dibilang bekerja dengan baik ketika berhasil mengamankan tanda tangan Donny van de Beek dengan nominal transfer 44 juta euro.
Hanya dengan menambah satu Donny van de Beek, saya rasa lini tengah Manchester United terlihat lebih komplet. Kini, sudah ada variasi deep playmaker, breaker, box to box, dan advance playmaker dalam diri Nemanja Matic, Fred, Scott McTominay, Paul Pogba, dan Bruno Fernandes. Donny van de Beek menjadi box to box dengan beragam atribut.
Belum lama ini saya menulis:
Saat ini, Donny van de Beek banyak bermain di posisi yang lebih advance, lebih ke depan. Namun, posisi paling ideal, setelah melewati proses belajar yang panjang, adalah gelandang sentral dalam bentuk 3 gelandang. Secara spesifik, van de Beek sangat bagus ketika bermain di pos gelandang tengah sebelah kanan dengan peran box to box.
Kalau kemampuannya seperti itu, tentu saja stamina dan fisik van de Beek terbilang sangat baik. Kekuatan fisik yang membuatnya bisa berpikir dengan jernih sepanjang 90 menit. Bermain sebagai gelandang, dengan tugas cukup kompleks, dibutuhkan ketenangan berpikir untuk mengambil keputusan.
Kemampuan mengumpan dan mempertahankan penguasaan bola sudah begitu matang. Cakap bermain umpan-umpan pendek di ruang-ruang sempit. Ketika usianya masih 17 tahun, akurasi umpannya sudah mencapai rata-rata 84,2 persen. Konsisten pula.
Sekarang ini, di usia 23 tahun, Donny van de Beek sudah berhasil mengembangkan satu kekuatan yang akan sangat dibutuhkan Manchester United. Kemampuan yang dimaksud adalah kesadarannya akan ruang dan kekuatan attacking the box.
Donny van de Beek paham kapan harus mendekat ke rekan untuk menerima umpan, kapan harus berlari diagonal untuk menjauhkan marker dari rekan, atau masuk ke kotak penalti untuk mengisi ruang kosong. Kemampuan ini akan memberi dimensi yang lebih luas dari lini tengah Manchester United.
Donny van de Beek seperti menjadi “perekat” di antara jenis gelandang yang dimiliki United. Ole Gunnar Solskjaer bisa mengombinasikan deep playmaker, box to box, dan advance playmaker atau breaker, box to box, dan playmaker. Intinya adalah semakin banyak variasi yang bisa dipakai Ole.
Keseimbangan Donny van de Beek dan Manchester United
Selain konsistensi, satu aspek yang juga penting untuk sebuah tim adalah keseimbangan. Jika melihat komposisi lini tengah setelah van de Beek masuk, harus ada yang dikorbankan demi keseimbangan. Kita tahu, fans United sangat paham, kalau van de Beek tidak datang hanya untuk duduk di bangku cadangan.
Pada titik tertentu, kedatangan gelandang asal Belanda itu menjadi semacam “ancaman”. Yah, sepak bola memang cermin kehidupan. Di balik hal-hal baik pasti ada yang dikorbankan. Dalam hal ini, United harus mengorbankan Fred dan McTominay. Well, kata “dikorbankan” mungkin terlalu keras. Mungkin kata “disabarkan” lebih sesuai.
Fred, di paruh kedua musim 2019/2020 akhirnya mencapai level terbaik. Sebuah level yang dulu membuat Fred menjadi rebutan Pep Guardiola dan Jose Mourinho. Musim perdana bersama United bisa dibilang bencana. Belum bisa berbahasa Inggris dan ciri khas permainnya menjadi penghambat.
Ole pernah menegaskan kalau Fred masih “terlalu Brasil” untuk sepak bola Eropa. Fred terlalu banyak “membawa” bola. Untuk sebuah segmen progresi menyerang, Fred melakukan tiga sampai empat sentuhan, ketika kecepatan sepak bola di Liga Inggris menuntut pemain untuk bermain simpel, satu atau dua sentuhan saja.
Perubahan corak permainan dan sudah menguasai bahasa Inggris membantu Fred kembali ke level terbaik. Ketika Bruno Fernandes masuk, bersama Paul Pogba, Fred membuat lini tengah United lebih “seimbang”. Oleh sebab itu, saya agak heran ketika United membeli Donny van de Beek.
Fred sangat baik menjaga kedalaman. Dia sangat telaten mengamati cara menyerang lawan. Fred mendasarkan cara bertahannya dengan pembacaan ruang yang lebih baik. Fred juga cerdik melihat ruang-ruang yang perlu diisi dalam segmen menyerang. Secara konsisten, dia bisa menyediakan diri sebagai sasaran umpan. Menjadi penyeimbang bagi Matic yang berperan sebagai deep playmaker.
Satu atribut penting dari Fred yang jarang mendapatkan apresiasi adalah kesadarannya untuk menarik gelandang lawan menjauh dari lini tengah. Fred sangat aware dengan pergerakan diagonal, menyeret gelandang lawan menuju sisi lapangan. Pergerakan yang terlihat sederhana ini membantu Matic atau McTominay atau Pogba untuk melepas umpan vertikal ke wilayah lawan.
Bersama Matic, Pogba, dan McTominay, lini tengah United adalah kombinasi yang baik, antara pengalaman, kualitas, dan ragam kemampuan. Bersama AC Milan, saya rasa, Manchester United adalah dua tim yang bermain sangat baik setelah project restart dijalankan. Performa lini tengah mereka berhasil menutup banyak kekurangan, terutama di lini pertahanan.
Saya tidak berkata kalau Donny van de Beek akan merusak “harmoni” itu. berkali-kali saya menegaskan kalau van de Beek akan memberikan warna baru. Namun, di sisi lain, Ole harus seperti kembali ke titik awal, di mana dia harus mencari cara ideal mengintegrasikan van de Beek sembari mempertahankan keseimbangan dan harmoni yang sudah terbangun.
Kedalaman skuat adalah aspek terbaik yang akan selalu dikejar sebuah tim. Manchester United punya semua, antara keragaman ciri permainan, hingga harmonisasi yang sudah paten. Apakah van de Beek akan menjadi warna baru di pelangi lini tengah atau menjadi disrupsi baru, meskipun saya yakin hanya untuk jangka pendek?
Jawaban akan pertanyaan itu ada di belakang kepala Ole. Banyak hal akan dikorbankan, taruhannya besar. Naik level atau menderita lagi untuk beberapa waktu.
BACA JUGA Manchester United Membeli Kecerdasan Donny van de Beek dengan Harga Murah atau tulisan Yamadipati Seno lainnya.