Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Balbalan

Diogo Jota: Ujung Tombak dengan Corak Berbeda, Bukti Kejelian Liverpool Membeli Pemain

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
4 November 2020
0
A A
Diogo Jota: Ujung Tombak dengan Corak Berbeda, Bukti Kejelian Liverpool Membeli Pemain MOJOK.CO

Diogo Jota: Ujung Tombak dengan Corak Berbeda, Bukti Kejelian Liverpool Membeli Pemain MOJOK.CO

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Dalam diri Diogo Jota, Liverpool mendapatkan banyak kelebihan. Namun, jika diizinkan menyederhanakannya menjadi satu kata, saya akan menyimpulkan nama Jota menjadi: solusi.

Roberto Firmino punya peran penting dalam sistem permainan Liverpool. Kemampuannya untuk turun ke lini kedua membuat “kerja” Mo Salah dan Sadio Mane menjadi lebih mudah. Namun, terkadang, Liverpool membutuhkan gol dari semua pemain di lini depan. Ketika Firmino “puasa gol”, Diogo Jota menawarkan solusi.

Tuntutan untuk striker, sebetulnya, selalu sama, yaitu bikin gol, sebanyak mungkin. kini, tuntutan untuk striker semakin kompleks. Mereka harus bisa terlibat dalam permainan. Misalnya, melakukan pressing ke kiper dan bek lawan supaya tidak ada kenyamanan menguasai bola, membuat asis, menjadi jembatan lini kedua, dan lain sebagainya.

Perubahan itu melahirkan semacam pemakluman ketika jumlah gol striker lebih sedikit ketimbang pemain sayap atau gelandang serang. Perubahan tersebut juga melahirkan banyak peran. Kita mengenal istilah pressing forward, false 9, deep-lying forward, dan lain-lain. Istilah-istilah yang terdengar keren untuk menggambarkan peran striker modern. Di sini, kerja Firmino menjadi sangat dihargai.

Namun, meski berkembang sedemikian rupa, tuntutan paling utama tidak pernah hilang, yaitu membuat gol. Firmino memang tidak selalu tajam. Rekening gol Liverpool terbantu oleh suburnya Mane dan Salah. Ketika jumlah gol Firmino tak kunjung berkembang, perlahan, Liverpool membutuhkan solusi baru.

Banyak orang yang tampaknya “kaget” ketika Liverpool mengalihkan target ke Diogo Jota setelah gagal mendapatkan Timo Werner. The Reds dianggap sedang “asal” mencari pemain depan yang bisa dibeli. Namun, banyak yang lupa bahwa tim analis dan scouting Liverpool selalu punya perhitungan matang ketika menyodorkan rekomendasi untuk Jurgen Klopp.

Klopp sendiri sudah memberi kita gambaran tentang kemampuan Diogo Jota yang akan sangat bermanfaat untuk Liverpool. Pelatih asal Jerman itu bilang:

“Dia memberi kami banyak pilihan. Masih berusia 23 tahun, masih bisa berkembang, potensinya sangat besar. Dia punya kecepatan, bermain kombinasi dengan pemain lain, bisa ikut bertahan, bisa menekan,”

“Kemampuan tersebut membuat kami lebih sulit diprediksi lawan dan banyak pilihan untuk menggunakan sistem yang berbeda. Dia bisa bermain di tiga posisi dalam sistem 4-3-3. Jika kami bermain dengan empat gelandang, Jota bisa bermain di dua sisi lapangan,” kata Klopp.

Meminjam istilah para analis sepak bola, Diogo Jota menawarkan “dimensi” yang berbeda jika dibandingkan Firmino. Firmino sangat jago di urusan link-up play, sementara Jota menawarkan teknik tinggi untuk urusan menendang bola ke arah gawang. Teknik menendang itu diiringi kemampuan pressing. Nah, kalau soal pressing, kedua pemain ini sama bagusnya.

Dari empat pertandingan yang sudah dijalani, Diogo Jota, rata-rata melakukan 24,6 aksi pressing per 90 menit. Sebuah rata-rata aksi yang terbilang tinggi untuk striker. Jadi, Liverpool tidak kehilangan kemampuan menekan lawan sejak lini pertama, tetapi juga menambahkan sisi berbeda ketika memainkan Jota, yaitu tingginya teknik si pemain untuk mengeksekusi sebuah peluang.

Tidak aneh jika seorang striker suka melepaskan tembakan. Hal yang membedakan antara striker bagus dan tidak adalah bekal di balik hobinya menembak ke gawang. Misalnya, teknik mengontrol bola, menempatkan bola di posisi paling ideal untuk disepak, mengukur kerasnya impak kaki dan bola, akurasi, timing berlari, dan lain sebagainya.

Jika menyuntuki video kompilasi gol-golnya ketika masih berseragam Wolves, Jota punya semacam kebiasaan ketika melepaskan tembakan. Gol yang dia bikin berasal dari kemampuan first touch dan first time yang baik.

Kemampuan first touch, secara sederhana, bisa kita pahami sebagai kemampuan pemain untuk mengontrol bola dengan sekali sentuh, untuk kemudian melakukan olah bola selanjutnya. Bisa melakukan umpan atau menembak. Sementara itu, kemampuan first time merujuk ke kemampuan pemain mengeksekusi bola tanpa melakukan kontrol, baik mengumpan atau menembak.

Kebiasaan Diogo Jota yang lain adalah menembak bola dengan keras dan menyusur tanah. Pilihan yang baik untuk mencegah antisipasi kiper. Apalagi, Jota menyertakan akurasi yang baik ketika melakukannya. Ingat, Diogo Jota punya dua kaki yang sama-sama kuat. Jadi, eksekusi peluangnya semakin sulit diantisipasi.

Kemampuan dan kebiasaan ini sangat berharga untuk Liverpool. Berbekal kelebihan ini, Diogo Jota tidak memberi lawan kesempatan untuk melakukan tekanan. Jadi, rata-rata aksi berujung tembakan atau peluang untuk rekan semakin tinggi.

Saat ini, Jota sudah membuat rata-rata aksi tembakan ke gawang senilai 2,49 tembakan per 90 menit. Terbilang cukup tinggi untuk striker yang rata-rata per pertandingan tidak menyentuh bola lebih dari tiga menit.

Butuh angka-angka yang lebih mengerikan?

Sejauh ini, rata-rata tembakan Diogo Jota adalah 72 persen tembakan menyusur tanah. Dari rata-rata tersebut, Jota bisa membuat satu gol setiap 2,76 tembakan. Singkat kata, setiap tiga tembakan menjadi satu gol.

Ada satu lagi kekuatan Diogo Jota yang tidak terekam statistik, yaitu kemampuan masuk di antara pemain lawan, terutama bek. Kekuatan yang tidak terekam oleh statistik ini, bagi saya, justru menjadi kekuatan terbesarnya.

Kekuatan ini membuat Diogo Jota sulit di-marking. Dia bisa memosisikan diri di depan bek lawan untuk menyambut umpan silang atau direct pass dari belakang. Akselerasi tinggi membantunya berdiri di depan pemain lawan. Tubuhnya terlihat ringkih, tetapi ternyata kuat untuk membuat lawan tetap di belakangnya.

Muncul dari titik buta, ditambah teknik menendang bola kelas dunia, membuat Diogo Jota menjadi aset yang bernilai tinggi untuk Liverpool. Untuk pemain berusia 23 tahun, usia awal masuk periode emas, konsistensi yang akan menentukan kariernya bersama Liverpool.

Dalam diri Diogo Jota, Liverpool mendapatkan banyak kelebihan. Namun, jika diizinkan menyederhanakannya menjadi satu kata, saya akan menyimpulkan nama Jota menjadi: solusi.

BACA JUGA Roberto Firmino Menetapkan Standar Striker Masa Depan dan tulisan-tulisan lainnya dari Yamadipati Seno.

Terakhir diperbarui pada 4 November 2020 oleh

Tags: diogo jotafirminojotaJurgen KloppLiga Championsliga inggrisLiverpoolmanesalah
Iklan
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Untung Mohamed Salah Nggak Jadi Buruh di Indonesia MOJOK.CO
Esai

Beda Nasib Mohamed Salah dan Pekerja di Indonesia saat Menyuarakan Hak: Menghasilkan Ketimpangan yang Dinormalisasi

6 Januari 2025
Rokok Ilegal identik dengan Liga Inggris, yang Legal Liga Italia MOJOK.CO
Esai

Kenapa, ya, Rokok Legal Identik dengan klub Liga Italia, sementara Rokok Ilegal Lebih Dekat dengan klub Liga Inggris?

9 November 2024
Vidio vs Rp18 Triliun Live Streaming Ilegal Jelang Liga Inggris MOJOK.CO
Esai

Vidio Wajib Cemas. Menjelang Liga Inggris, Keuntungan Live Streaming Ilegal Mencapai Rp18 Triliun!

9 Agustus 2023
NGGAK MASUK AKAL! MU KALAH 7-0 DAN ALASAN KENAPA SEKOLAH HARUS JAM 5 PAGI!
Video

Nggak Masuk Akal! MU Kalah 7-0 dan Alasan Kenapa Sekolah Harus Jam 5 Pagi

8 Maret 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar




Terpopuler Sepekan

beasiswa kuliah. MOJOK.CO

Kuliah Modal Beasiswa, tapi Malah “Durhaka” ke Orang Tua: Dulu Dibanggakan, Kini Menyakitkan

17 September 2025
captain jack.MOJOK.CO

Captain Jack: Antara Debu, Air Mata, dan Anthem Masa Muda

19 September 2025
pulang ke rumah, merantau.MOJOK.CO

Duka Setelah Merantau: Ketika Rumah Menjadi Tempat yang Asing untuk Pulang

16 September 2025
Video Prabowo Tayang di Bioskop Itu Bikin Rakyat Muak! MOJOK.CO

Tak Asyiknya Bioskop Belakangan Ini, Ruang Hiburan Jadi Alat Personal Branding Prabowo

16 September 2025
MBG Meracuni Bangsa, Membungkam Orang Tua MOJOK.CO

MBG Harusnya Dihentikan karena Bukannya Memperbaiki Gizi, tapi Malah Meracuni Siswa dan Orang Tua Dibungkam

22 September 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.