Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Balbalan

AC Milan dan Usaha Menyempurnakan Larik Puisi Terindah

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
12 November 2019
A A
AC Milan serie a liga italia MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Ada tiga pemain yang saya rasa bakal menyempurnakan puisi terindah AC Milan. Tiga pemain yang akan menjadi lead bagi orkestra il Diavolo Rosso.

Saya membaca tulisan Aditya Nugroho tentang AC Milan dengan perasaan gamang. Saya fans Arsenal, tetapi jatuh cinta kepada sepak bola via AC Milan. Jadi, ketika Setan Merah orisinal, yang dari Inggris itu tiruan belaka, menderita, saya juga masih turut merasakannya. Rasa gamang, khawatir yang sangat itu membayang.

Aditya Nugroho adalah salah satu penulis yang cerdik menggunakan analogi. Penulis dengan bio @aditchenko di Twitter ini mengumpamakan AC Milan seperti sebuah orkestra. Sebuah pertunjukan yang masih menghasilkan nada sumbang. Sudah sumbang, vokalis yang menjadi lead tidak punya karisma.

Saya sepenuhnya setuju dengan Aditya. Ketika melawan Juventus, skuat asuhan Stefano Pioli ini sudah menunjukkan perbaikan. Mereka terlihat lebih rapi ketika bermain. Sudah terlihat perbaikan dibanding ketika masih dipimpin oleh Marco Giampaolo. Salah satu indikasinya adalah membaiknya performa Hakan Calhanoglu, kata Ahmad Khadafi, redaktur MOJOK yang juga Milanisti.

saya setuju dengan pendapat dua Milanisti itu. Sudah ada perbaikan, tetapi AC Milan seperti kesulitan menemukan satu titi nada penting dalam sebuah orkestra yang mereka gelar. Bagi saya, il Diavolo Rosso seperti seorang penyair yang kesulitan menemukan satu larik terakhir dari sebuah masterpiece puisi terindah.

Ada orang berkata kalau puisi terindah adalah tentang manusia yang kehilangan arah. Ketika manusia tidak lagi punya pilihan. Ketika semua indera dimatikan dan tersesat adalah pilihan paling menjanjikan. Ia kehilangan rasa, identitas. Tidak lagi bisa memilih, menanggalkan semua jati diri.

Beberapa tahun terakhir, AC Milan menjadi “si manusia” itu. Kehilangan arah, identitas, bahkan jati diri. Apa arti identitas di dunia sepak bola selain kemenangan yang menuntut? Indahnya sebuah proses tidak lagi mendapatkan tempat mulia. Tidak ada lagi perayaan akan perjuangan untuk “sekadar mencoba”.

Apa yang dilakukan manusia ketika tersesat di tengah hutan lebat? Apa yang dilakukan manusia ketika kehilangan kemerdekaan memilih? Hanya bisa berharap dan menerima semua kemungkinan yang ada. Yang berkecamuk di dalam benaknya adalah cara untuk bertahan dan tidak ditelan oleh hutan belantara itu.

Piolo bukan pelatih dengan rekam sejarah berkilau. Namun, dalam waktu yang relatif pendek, pelatih asal Italia itu bisa menemukan titik terbaik dari indahnya proses. Milan semakin membaik. Nah, untuk menyempurnakan puisi ini, saya menyodorkan tiga nama yang patut dipertimbangkan mengisi lead vokal membawakan untaian lirik paling menyayat hati.

Ibrahimovic, cinta lama AC Milan

Medio 2010-2011, Ibrahimovic menjadi saka guru AC Milan. Legenda Swedia ini seperti menjadi tiang besar bagi kesuksesan. Skuat Milan saat itu bukan skuat yang mengilap, apalagi mewah seperti masa-masa #WeAreSoRich. Pemain bintang yang ada sudah menua, mereka lambat. Namun, mereka tidak mudah untuk dikalahkan.

Ibrahimovic seperti sebuah kompas di tengah ketersesatan. Dia menjadi penuntun bagi Robinho yang tak lagi punya daya untuk mengancam. Ibrahimovic menarik keluar kemampuan terbaik Nocerino dan Kevin-Prince Boateng. Bersama Thiago Silva dan Mark van Bommel, Ibrahimovic melanjutkan kejayaan Milan di Serie A.

Desember nanti, kontrak Ibrahimovic bersama LA Galaxy akan tuntas. Sebuah kabar sudah berhembus, Ibrahimovic akan kembali ke Milan. Ada yang mencibir, memandang Ibrahimovic bukan solusi. Namun, melihat Krzysztof Piatek menihilkan proses yang rapi, kualitas Ibrahimovic seperti satu larik bait puisi terhebat yang sulit dirumuskan.

Sebuah impian bernama Erling Haaland

Melihat cara bermain Milan ketika meladeni Juventus, mereka butuh satu lead yang tidak hanya jago bikin gol, tetapi juga menjadi penyedia. Bagi saya, Erling Haaland adalah pilihan yang menarik.

Usianya masih 19 tahun. Saat ini, Erling Haaland sudah mencetak 35 gol dari 21 laga. Pemain muda ini menjadi kesayangan media ketika sukses membuat 6 hattrick dari 21 laga itu. Tajam, kreatif, dan punya determinasi tinggi merupakan tiga unsur yang membentuk Erling Haaland.

Iklan

Saya tahu kalau Erling Haaland diburu banyak klub Eropa. Artinya, harga si pemain akan melonjak. Situs transfermarkt mematok market value Erling Haaland ada di 30 juta euro. Jika semakin banyak peminat, kamu bisa menaikkan harga Erling Haaland di angka 40 juta euro. Bukan harga yang mahal, meskipun belum tentu bisa digapai oleh AC Milan.

Namun, namanya saja bermimpi. Piatek masih kesulitan menemukan titik terbaiknya bersama Milan. Rafael Leao juga belum konsisten. Erling Haaland, 19 tahun, sudah menemukan konsistensi di level tertinggi.

Marcus Thuram, mumpung masih terjangkau

Bapaknya berhasil meraih gelar juara dunia bersama Prancis. Dia sendiri sedang menjadi kekuatan besar di Bundesliga setelah Borussia Monchengladbach menjadi pemuncak klasemen. Marcus Thuram adalah pilihan menarik dengan harga yang masih terjangkau. Saat ini, transfermarkt mencatat market value Thuram masih 12 juta euro.

Siapa itu Marcus Thuram?

Pemain berusia 22 tahun ini sangat pintar mencari posisi. Dia cepat, didukung tubuh bagian atas yang kokoh. Membuat Thuram tidak akan kesulitan meladeni lini belakang klub-klub Italia. Sepeti Haaland, meski berposisi sebagai striker, Thuram pintar membaca momentum untuk bergerak ke sisi lapangan untuk menyediakan ruang bagi rekannya.

Satu hal yang menarik dari Thuram adalah teknik mengumpan dan menembak bola. Dia sangat tenang. Membuat Thuram bisa melepaskan umpan kunci di momen yang tepat. Ketenangan itu pula yang membuatnya bisa mengeksekusi peluang sulit di dalam kotak penalti. Sebuah atribut yang paling dibutuhkan AC Milan ketika Suso dan Hakan sudah rajin bikin peluang.

Tiga nama di atas sebetulnya bisa dijangkau Milan, dengan berbagai cara. Ketiganya punya kualitas untuk mengisi larik puisi yang hilang itu. Tiga pemain yang bakal menjadi lead orkestra AC Milan.

BACA JUGA AC Milan Adalah Puisi Paling Sedih di Sejarah Serie A atau tulisan YAMADIPATI SENO lainnya.

Terakhir diperbarui pada 12 November 2019 oleh

Tags: AC Milanerling haalandibrahimovicJuventusliga italiamarcus thurammilanSerie A
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Kegilaan Cinta Sejati di Napoli: Antara Sepak Bola dan Maradona MOJOK.CO
Esai

Menyaksikan Kegilaan Cinta Sejati di Kota Napoli: Antara Copet, Kota Bau Pesing, Sepak Bola, dan Maradona

31 Desember 2024
Rokok Ilegal identik dengan Liga Inggris, yang Legal Liga Italia MOJOK.CO
Esai

Kenapa, ya, Rokok Legal Identik dengan klub Liga Italia, sementara Rokok Ilegal Lebih Dekat dengan klub Liga Inggris?

9 November 2024
Silvio Berlusconi Abadi Bersama Angka 3 di Universe AC Milan MOJOK.CO
Esai

Silvio Berlusconi Abadi Bersama Angka 3 di Universe AC Milan

13 Juni 2023
juventus mojok.co
Kilas

Dugaan Financial Fraud di Balik Mundurnya Para Petinggi Juventus

30 November 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.