Sudarsono adalah calon bupati Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah di pilkada serentak 2018. Ia berpasangan dengan Hairil Yadi, diusung oleh Partai Gerindra, Golkar, PKS, PKB, Perindo, dan PPP. Sudarsono lahir di Tumbang Manjul, Seruyan, Kalimantan Tengah, 17 November 1965.
Ia merupakan bupati Seruyan keempat. Bila ia terpilih tahun ini, ia akan menduduki kursi bupati untuk periode kedua. Sebelumnya, ia menang pilkada lewat jalur independen karena partai yang mengusungnya tidak memiliki kursi di DPRD Seruyan.
Pada pilkada kali ini dia berpisah dari wakil bupatinya kemarin, Yulhaidir. Sudarsono yang kini berpasangan dengan Hairil Yadi bernomor urut 1, melawan Edy Riswan-Soetoyo S. Damo yang bernomor urut 2 serta Yulhaidir-Iswanti bernomor urut 3.
Ia pernah menempuh pendidikan di SDN Pembuang Hulu III (1976), MTs N Sampit (1982), PGAN Sampit (1985), Universitas Muhammadiyah Malang (1986-1990) dan STIH Kotawaringin Pangkalanbun (2003).
Dalam hidupnya, ia juga pernah tergabung dalam beberapa organisasi, yaitu sebagai ketua umum Forum Perjuangan Empat Kecamatan Seruyan Menuju Kabupaten pada 2000-2002, menjadi ketua umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia Kabupaten Seruyan pada 2010-2014, menjadi bendahara umum Persatuan Umat Muslim Kalimantan Tengah pada 2011-2015, dan menjadi wakil ketua Bidang Pembinaan Umat DPW PKS Kalimantan Tengah periode 2011-2016. Kini ia menjabat sebagai ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Seruyan.
Dia pernah merasa dizalimi oleh penegak hukum karena hingga bertahun-tahun, kasus dugaan korupsi terkait pembangunan Pelabuhan Sagintung di Kuala Pembuang yang menyebabkan dirinya jadi tersangka belum kunjung selesai dan berdampak pada citra dirinya yang akan maju dalam kontestasi politik.
Bulan lalu, tim pemenangannya menyayangkan aksi tim sukses pasangan lain yang dinilai mengganggu proses kampanye yang mereka lakukan. Tim sukses pasangan lain melakukan pertemuan di waktu yang sama dengan pertemuan di kubu Sudarsono-Hairil dengan jarak lokasi yang hanya 150 meter. Mereka hanya khawatir apabila terjadi percikan konflik di masyarakat.
Sumber: