Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Wikimo Tokoh

Dewi Sartika

Redaksi oleh Redaksi
28 Maret 2017
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Dewi Sartika merupakan seorang tokoh perintis pendidikan untuk kaum wanita. Beliau lahir di Cicalengka, Bandung, 4 Desember 1884 dari keluarga Sunda ternama, yaitu R. Rangga Somanegara dan R.A. Rajapermas. Ayahnya, Rangga Somanegara merupakan salah satu pejuang kemerdekaan pada masa itu. Karena menentang Pemerintahan Belanda, orang tuanya dibuang ke Ternate. Hal itu membuat Dewi tinggal bersama pamannya yang menjabat sebagai patih di Cicalengka. Selain pengetahuan kebudayaan Sunda, ia juga mendapatkan wawasan kebudayaan Barat yang didapatnya dari seorang nyonya Asisten Residen berkebangsaan Belanda.

Ketika kecil, Dewi mengikuti pendidikan Sekolah Dasar di Cicalengka. Seusai sekolah, ia dengan beberapa temannya terbiasa berkumpul di belakang gedung kepatihan. Di tempat itu, mereka mempraktikan beberapa pelajaran yang didapatkan dari sekolah.

Di umurnya yang masih 10 tahun, Dewi sering melakukan kegiatan dengan berperan menjadi seorang guru. Berbekal ilmu yang didapatkan dari ruang kelas, ia mengajari baca tulis serta bahasa Belanda kepada anak-anak pembantu di kepatihan. Papan bilik kandang kereta, arang, dan pecahan genting dijadikan alat bantu belajar. Kemampuannya tersebut jelas menggemparkan karena waktu itu masih belum banyak anak-anak (apalagi anak rakyat jelata) yang memiliki kemampuan tersebut. Apalagi, hal ini diajarkan oleh seorang anak perempuan. Dari sinilah, Dewi Sartika telah menunjukkan bakat pendidik dan kegigihan untuk meraih kemajuan.

Pada tahun 1904, ia membuat sekolah yang bernama Sekolah Isteri di Pendopo Kabupaten Bandung. Sekolah tersebut mengajarkan pelajaran berhitung, membaca, menulis, menjahit, merenda, menyulam dan pelajaran agama. Hal ini dikarenakan ia ingin kelak anak-anak gadis dapat menjadi ibu rumah tangga yang baik, bisa berdiri sendiri, luwes, dan terampil. Untuk itu, pelajaran yang berhubungan dengan pembinaan rumah tangga banyak diberikan.

Sekolah tersebut kemudian direlokasi ke Jalan Ciguriang dan berubah nama menjadi Sekolah Kaotamaan Isteri pada tahun 1910. Kemudian, pada tahun 1912, berdirilah sembilan sekolah yang tersebar di seluruh Jawa Barat, yang kemudian berkembang menjadi satu sekolah di setiap kota maupun kabupaten pada tahun 1920. Hingga akhirnya, pada tahun 1929, sekolah tersebut berganti nama menjadi Sekolah Raden Dewi.

Tahun 1906, di tengah perjuangannya tersebut, ia menikah dengan Raden Kanduruhan Agah Suriawinata yang merupakan seorang guru dari Sekolah Karang Pamulang. Pria inilah yang kemudian banyak membantu mewujudkan perjuangan Dewi Sartika, baik melalui tenaga maupun pemikiran, serta memiliki visi dan cita-cita yang sama.

Dewi Sartika memiliki peran yang besar untuk membuat para perempuan melek pengetahuan. Bukan hanya pengetahuan keterampilan saja, namun juga pengetahuan umum dan politik.

Terakhir diperbarui pada 28 Maret 2018 oleh

Tags: dewi sartikapahlawan nasionaltokoh perempuan
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Pemkot Semarang kuatkan usulan gelar pahlawan nasional ke KH. Sholeh Darat MOJOK.CO
Kilas

KH. Sholeh Darat Semarang Harusnya Semat Gelar “Pahlawan”: Penyusun Tafisr Al-Qur’an Jawa Pegon-Guru bagi RA. Kartini hingga KH. Hasyim Asy’ari

12 November 2025
Nasib buruh usai Marsinah jadi pahlawan nasional. MOJOK.CO
Ragam

Suara Hati Buruh: Semoga Gelar Pahlawan kepada Marsinah Bukan Simbol Semata, tapi Kemenangan bagi Kami agar Bebas Bersuara Tanpa Disiksa

12 November 2025
Kami Berdoa Setiap Hari agar Soeharto Jadi Pahlawan Nasional MOJOK.CO
Ragam

Kami Berdoa Setiap Hari agar Soeharto Jadi Pahlawan Nasional. Sejarawan: Pragmatis dan Keliru

11 November 2025
Suara Marsinah dari Dalam Kubur: 'Lucu! Aku Disandingkan dengan Pemimpin Rezim yang Membunuhku'.MOJOK.CO
Ragam

Suara Marsinah dari Dalam Kubur: ‘Lucu! Aku Disandingkan dengan Pemimpin Rezim yang Membunuhku’

10 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

UGM.MOJOK.CO

Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

20 Desember 2025
Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur Mojok.co

Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

17 Desember 2025
Atlet panahan asal Semarang bertanding di Kota Kudus saat hujan. MOJOK.CO

Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

19 Desember 2025
Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025

Video Terbaru

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.