Bulan puasa selalu identik dengan mercon, itu sudah sebuah keniscayaan. Apalagi di hari-hari terakhir bulan puasa seperti ini, waktu di mana anak-anak mulai menyambut malam lailatul mercon.
Bicara soal mercon, tentu ada banyak sekali jenis mercon alias petasan yang beredar di masyarakat, mulai dari mercon berukuran kecil seperti mercon banting, mercon cabai, mercon sesdor, mercon jangwe, sampai yang ukurannya jumbo seperti mercon bumbung. Dan tentu saja, masih banyak lagi jenis-jenis mercon yang lainnya.
Nah, di antara sekian banyak mercon yang eksis di muka bumi ini, ada satu mercon yang boleh dibilang unik. Unik sebab ia adalah jenis petasan yang tidak habis sekali ledak, ia bisa diisi ulang layaknya pulsa dan aqua galon. Apakah itu? Yak, benar, mercon busi.
Sesuai dengan namanya, ia adalah mercon yang dibuat dari busi. Cara kerja ledakannya adalah dengan menciptakan tekanan pada fosfor korek api melalui ujung penutup busi yang timbul karena tekanan setelah dilempar dan jatuh ke tanah.
Cara membuat mercon busi sejatinya cukup mudah. Mula-mula, hilangkan bagian elektroda tengah dan bagian U dengan menggunakan obeng. Setelah itu, pasang baut pada lubang elektroda tadi. Pada ujung busi yang berlawanan dengan bagian elektroda, pasang rumbai-rumbai rafia agar saat jatuh, bagian elektroda bisa berada di bawah.
Untuk memainkannya, hancurkan dulu 3-4 batang bagian kepala korek api untuk mengambil fosfor merahnya. Setelah manjadi bubuk, masukan ke dalam lubang elektroda busi, lalu tutup bagian bautnya. Jika sudah, lemparkan ke atas, jangan ke samping. Ingat, ini mercon busi, bukan batu lempar jumroh.
Saat jatuh ke bawah, penutup baut otomatis akan memukul isi korek yang ada di dalam lubang elektroda busi, sehingga akan menimbulkan efek ledakan yang terdengar seperti suara petasan.
Mercon busi ini sekarang sudah jarang yang memainkan, sebab anak-anak sekarang cenderung lebih suka dengan petasan instan yang habis sekali ledak. Padahal, jika mau direnungkan, mercon busi ini jauh lebih hemat dan mengajarkan ketelatenan pada anak.
Selain itu, mercon busi juga mempunyai nilai falsafah yang tinggi, bahwa manusia sejatinya tak ubahnya seperti mercon busi. Setinggi-tingginya hidup, kelak, kita akan tetap kembali ke tanah.