Di daerah saya, tepatnya di sekitar Pegunungan Kendeng, ada kegiatan pertambangan yang memang sih tuh udah ada izinnya. Namun, masalahnya adalah semenjak ada tambang, kan sering banget ya truk-truk besar yang memuat hasil tambang tuh lalu lalang melewati jalan aspal biasa.Â
Itu kan jalan emang aspalnya aspal biasa, bukan jalan beton kayak di Pantura yang emang bisa dilewati truk-truk muatan besar. Kebayang gak sih, jalan aspal biasa di pelosok Kecamatan Sukolilo, Pati setiap hari dilewati lalu lalang truk-truk gede muatan tambang. Itu jalan sampe hancur parah, mirip jalan sawah malah.Â
Padahal ya, penduduk setempat menggunakan jalan utama tersebut untuk bekerja, sekolah, dan kebutuhan penting lainnya. Aslinya udah banyak banget yang dirugikan semenjak keberadaan tambang tersebut, tapi pemerintah setempat seakan diam saja. Padahal jelas-jelas lo banyak banget pertambangan di Pegunungan Kendeng yang ngerusak alam dan ngerusak jalan. Tapi heran kenapa kok pihak yang berwenang gampang banget ya ngeluarin izin.Â
Pemkab Pati juga sudah beberapa kali menambal jalan tersebut. Tapi sayang, nambalnya pake aspal biasa ya jelas bakal rusak lagi lah kalau dilewati truk-truk tambang tersebut. Harapan saya simple sih, bisa gak ya Pemprov Jateng beserta Pemkab Pati benar-benar memberhentikan semua operasi tambang di wilayah Pegunungan Kendeng, sehingga alam terjaga, lestari dan juga jalan tidak cepat rusak.Â
Dan ada lagi, saya tuh pengen gitu Perhutani juga benar-benar memperhatikan wilayah Pegunungan Kendeng. Mereka benar-benar bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk menghijaukan kembali Pegunungan Kendeng.
Alfiyatul Musyarofah
Desa Baleadi Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati, [email protected]